Kunci Hati

6.8K 468 24
                                        

Bab 4

^Normal Pov_^
Bel istirahat berbunyi nyaring di seluruh lorong sekolah, dan waktu istirahat sudah tiba, Bu Endang yang sudah selesai mengajar lalu mengakhiri jam pelajarannya lalu berjalan keluar kelas, para murid di kelas itupun berhamburan keluar kelas hanya untuk sekedar ke kantin, atau berjalan-jalan tidak jelas di sekitaran sekolah, tapi terkecuali Ali dan Prilly mereka lebih memilih beristirahat di kelas tidak kemana-mana, dan di kleas mereka hanya duduk terdiam satu sama lainnya tak mengerti ingin berbicara apa dan apa yang di bicarakan, saat Ali sedang menatap papan tulis putih dengan tatapan kosong ia merasakan bahwa pundak sebelah kanannya berat saat Ali melirik pundaknya ia sangat terkejut ketika melihat Prilly yang sedang bersandar di pundaknya.

"Pril, Prilly." Ali menepuk-nepuk pipi Prilly perlahan berniat membangunkan gadis itu tapi hasilnya nihil gadis itu tak bangun walaupun sudah di coba beberapa kali, akhirnya Ali menyerah.

"Apa Prilly pingsan ya?." Ucap Ali pada dirinya sendiri, tanpa menunggu lama ia langsung menggendong Prilly dan membawanya ke UKS,di sepanjang koridor para siswa/i berbisik-bisik karena Ali yang di kenal cuek dengan seorang gadis sekarang sedang membawa seorang gadis di gendongannya, saat sampai di UKS Ali langsung meletakkan Prilly di atas kasur dan ia mencari kayu putih untuk membangunkan Prilly.

*_*_*_*_*_*_*_*_

20 menit berlalu Prilly berusaha membuka matanya yang terasa berat dan yang ia cium pertama kali adalah bau obat-obatan, dan kayu putih yang Ali usapkan pada hidungnya, saat penglihatannya mulai menajam yang ia lihat pertama kali adalah dinding putih polos, ia mengalihkan pandangannya pada Ali yang ada di sebelah kanan kasur yang ia tempati.

"Bagun juga lo akhirnya." Ucap Ali dengan nada datar, dan juga menghembuskan nafas lega.

"Emang aku kenapa sih?." Prilly yang notabenenya adalah gadis lembut, ia mengucapkan itu dengan nada lembut dan membuat darah Ali berdesir hebat, 'gila suaranya Prilly halus dan lembut banget, eh paan sih Li kok lo mikirnya begitu?.' batin Ali, Ali tersentak ketika ada tangan yang melambai di depan wajahnya.

"Ali kok kamu nglamun sih?." Prilly melambaikan tangannya di depan muka Ali.

"Eh?,apa lo ngomong apa barusan?." Prilly memutar bola matanya jengah dengan lelaki di hadapannya ini.

"Emang aku kenapa kok bisa sampai kamu bawa ke UKS?." Tanya Prilly sekali lagi, Ali mengangguk dan menjawab.

"Tadi tuh lo pingsan di kelas, karena gua baik jadi gua tolongin lo dan bawa lo ke sini." Jelas Ali Prilly mengangguk dan tiba-tiba ia menepuk jidatnya sendiri, Ali mengangkat sebelah alisnya.

"Lo kenapa sih jidat lo sakit?." Tanya Ali dengan nada datar tapi terselip ke khawatiran, Prilly menggeleng.

"Aku gak kenapa-kenapa cuma baru inget penyebab aku pingsan itu magg ku kambuh soalnya dari pagi aku gak makan." Setelah penjelasan Prilly Ali melotot tak percaya.

"Kalau kakak lo tau tentang ini lo pasti akan di marahin habis-habisan, kalau gitu gua mau kasih tau bang Resya kal--." Ucapan Ali terpotong karena Prilly berbicara terlebih dahulu.

"Jangan please Li kalau sampai kak Resya tau aku bakalan di marahin habis-habisan, sekarang gini aja kamu tolong beliin aku roti di kantin." Prilly menolak, Ali segera mengangguk paham dan berjalan ke kantin di perjalanan ke kantin ia terus bertanya kepada batinnya, kenapa gua perhatian banget sama Prilly ya?,perasaan gua gak pernah se perhatian ini sama yang namanya cewek, ah bodo lah, batin Ali terus saja meracau tak jelas.

^Normal End_^

^Prilly Pov_^
Aku berdiam diri di dalam UKS, penglihatan ku tak berhenti untuk menyusuri seluruh bagian UKS, aku jadi merinding sendiri di UKS yang lumayan gelap sendirian tanpa ada siapapun, tiba-tiba pintu UKS terbuka aku langsung mengalihkan pandanganku pada sosok yang baru saja memasuki UKS, dia Ali.

Kunci Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang