Kunci Hati

5.6K 382 41
                                        

Maaf ya baru update soalnya ini juga lagi dalam perjalanan dari luar kota...

Bab 14

Resya menyiritkan dahinya bingung dengan apa yang Ali ucapkan, ia benar-benar tak mengerti keadaan pagi ini, bukankah kemarin mereka baru saja perang dingin tapi sekarang? Sungguh berbeda 180° dari kemarin entah apa penyebabnya.

"Gua benar-benar gagal faham sama lo Li, kayaknya lo butuh belaian pacar deh biar gak kekurangan kasih sayang." Ucap Resya asal dan Ali langsung menjitak kepala Resya pelan

Tak...

"Lo kira gua berondong yang suka belaian tante-tante gitu? Gila lo bang." Ucap Ali sedikit emosi, sedangkan Resya malah masih asyik menggosokkan rambutnya pada bagian yang Ali jitak tadi, sungguh rasanya sangatlah sakit Ali selalu tak memakai perasaan jika menjitak.

"Lo gila Li ini asli sakit banget." Resya masih terus menggerutu, Prilly menahan tawanya yang hampir menyembur.

"Ketawa aja sayang kalau ketawa." Sepersekian detik kemudian Prilly langsung tertawa terbahak-bahak dan membuat perutnya sakit sedangkan Ali dan Resya hanya memandang Prilly tak berkedip.

"Sayang Prilly, hei udah dong ketawanya kamu sampe sakit perut gitu." Prilly memang sedikit kesulitan menahan tawanya tapi perlahan tawa itu mulai mereda, ia langsung menarik tangan Ali agar duduk di sampingnya dan dengan cekatan ia menyiapkan roti untuk Ali makan.

"Udah sekarang kamu makan aja dulu ya, pasti kamu tadi langsung kesini kan? Pasti belum sempet makan." Cerocos Prilly sembari mengoleskan selai pada roti yang akan ia berikan pada Ali setelah selesai ia langsung menyumpalkan roti itu pada mulut Ali.

"Tunggu deh gua dari tadi masih gak ngerti, kalian kenapa? Ali ngomong pakek sayang-sayangan, Ali juga pakek bahasa aku-kamu." Resya benar-benar masih bingung dengan dua sejoli di depannya ini, Ali perlahan bangkit dan menarik Prilly agar ikut bersamanya ia berjalan santai melewati Resya tanpa memperdulikan pertanyaan Resya, ketika sampai di depan pintu utama Ali berbalik.

"TEBAK AJA SENDIRI, ABANG IPAR ADEKNYA GUA BAWA DULU BYEE." Setelah berteriak Ali langsung menarik Prilly dengan sedikit berlari, Resya yang masih berada di ruang makan membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencerna semua kata-kata Ali.

"Maksudnya?, Ali! Lo pacaran sama adek gua?" Pekik Resya ketika ia sudah mengerti apa yang Ali maksud.

*****

Saat ini Prilly dan Ali sedang berjalan beriringan di lorong sekolah Cendikia Senior High School, dan itu membuat para siswa/i menatap mereka heran, bukankah beberapa waktu lalu mereka terlibat perang dingin tapi sekarang? Itu lah pertanyaan yang muncul di benak para siswa/i yang ada di lorong itu, bukan hanya pertanyaan tetapi juga bisikan-bisikan yang tak mengenakan hati dan telinganya jika di dengar, Prilly yang tak sengaja mendengar kata-kata dari salah satu siswi di lorong itu menundukkan kepalanya dan perlahan melepaskan genggaman tangan Ali pada tangannya dan berjalan sedikit berlari dan meninggalkan Ali.

"Prilly!" Pekik Ali ketika ia baru sadar kalau tangannya sudah tak menggenggam tangan mungil Prilly lagi dan ia juga baru sadar kalau gadisnya itu sudah berjalan mendahuluinya.

"Frea, Nela!" Teriakan Ali menggema di seluruh lorong sekolah ketika ia meneriaki nama dari sahabat Prilly yang tak sengaja lewat di lorong yang sama dengan Ali, kedua sahabat Prilly langsung membalikkan badan mereka dan menghadap Ali, dan Ali langsung sedikit berlari menghampiri mereka.

"Ali? Ada apa?" Tanya Frea pada Ali yang sudah berada di depannya dan Nela, Ali masih mengatur nafasnya.

"Kalian liat Prilly gak?" Tanya Ali ketika ia sudah bisa mengatur pernafasannya.

Kunci Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang