Bab 11
^Normal Pov_^
Mela menatap geram gadis itu dan gadis itu hanya cuek ia malah berlari memeluk Ali, dan membuat Ali diam seketika berbeda dengan Prilly yang kebingungan.
"Aku kangen banget sama kamu sayang, maaf ya waktu itu aku putusin kamu aku nyesel Li." Gadis itu masih memeluk Ali dan Prilly sudah bisa pastikan bahwa dia adalah gadis yang membuat Ali berubah, Ali melepaskan pelukan gadis itu dengan kasar.
"Mau apa lo kembali lagi? Apa gak cukup lo buat gua hancur." Ali berkata dengan nada dingin dan datarnya matanya menampilkan tatapan tajam dan siapapun yang melihatnya bisa di pastikan akan ketakutan.
"Ali aku minta maaf aku...Aku akui aku menyesal menduakanmu, kumohon kembali padaku Ali." Ali tersenyum miring dia tak menyangka gadis itu kembali lagi dan dengan mudahnya meminta maaf padanya atas hancurnya hatinya yang berkeping-keping dan kedatangan gadis itu membuat luka lama Ali kembali terbuka, Ali menatap gadis itu dengan tatapannya yang tajam.
"Lo udah buat hati gua hancur berkeping-keping dan sekarang dengan gampangnya lo minta maaf ke gua, dan sayangnya gak semudah itu buat dapetin maaf dari gua." Ucapan Ali membuat gadis itu tak percaya apakah cinta Aku untuknya luntur begitu saja? Gadis itu mengalihkan pandangannya pada Prilly ia berjalan mendekati Prilly dan menggenggam pergelangan tangan Prilly dengan sangat kuat dan itu berhasil membuat Prilly meringis.
"Apa karena dia Li, kamu gak mau nerima aku lagi? Kalau iya aku akan habisi dia agar kamu kembali padaku." Ucapan gadis itu berhasil membuat Ali maupun Mela melotot sedangkan Prilly ketakutan.
"Dasar cewek gila! Lo denger ini baik-baik Prilly gak ada hubungannya dengan gua mau kembali atau gak sama lo, jadi gua minta lo lepasin tangan lo dari Prilly, tangan lo terlalu kotor buat nyentuh tangan suci Prilly." Ali benar-benar sudah jengah dengan sikap gadis di depannya ini.
"Gua Bakalan lepasin asal lo mau balik lagi sama gua." Lama-kelamaan Mela juga mulai jengah.
"Apa lo gak dengerin apa yang Ali bilang hah?! Prilly gak ada hubungannya dengan lo dan Ali, Ariana Delyasi Hasiyffa!" Ucap Mela pada gadis yang biasa di panggil Riana itu dan ia adalah mantan Ali.
"Ali, aku mohon kamu kembali sama dia Li, aku mohon aku masih bisa merasakan kamu masih memiliki cinta untuk dia." Ucap Prilly memohon pada Ali dan membuat Ali menggeleng keras.
"Gak Pril! Gak akan." Ucap Ali tegas.
"Li kalau gak demi dia lakuin ini demi aku." Prilly masih mencoba memohon pada Ali dan dengan berat hati.
"Baik aku akan kembali sama lo dan ini kesempatan terakhir lo." Riana perlahan melepaskan cengkraman tangannya pada Prilly dan berlari memeluk Ali dan Ali membalas pelukan itu, Prilly langsung melangkahkan kakinya pergi dari sana, mungkin sekarang ia harus menerima kenyataan pahit cintanya dan rasa sukanya pada Aki bertepuk sebelah tangan Ali emasih mencintai gadis itu, sakit memang tapi jika ini sudah suratan takdir apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya berharap mendapatkan lelaki seperti Ali yang berhasil membuat dirinya melupakan kedua orang tuanya yang gila kerja itu.
^Normal End_^
^Prilly Pov_^
Saat ini aku sedang berada di balkon kamarku, malam sudah menyapa bumi dan udara semakin lama semakin dingin tetapi aku tak perduli dengan semua itu memiliki kembali pada kejadian tadi siang saat aku memohon pada Ali yang sebenarnya sangat sulit aku lakukan mengingat aku sudah mulai mencintai Ali.
'Tuhan aku mohon hilangkan rasa di hatiku aku tak pantas mencintai Ali dia milik Riana kekasihnya, Tuhan kuatkan hatiku aku ingin Ali mendapatkan kebahagiaannya walaupun bukan bersamaku dan jadikan mereka langgeng Tuhan aku mohon.' batinku menjerit dan air mata sialan itu tumpah dari mataku semakin lama semakin deras dan aku tak mampu menahannya seharusnya aku sadar Ali tak mungkin mencintaiku.
"Mulai esok semuanya akan berubah Li, aku menganggap kamu gak pernah ada dalam hidup aku dengan begitu dengan mudahnya aku melupakan kamu." Ucapku lirih aku menunduk saat air mata itu semakin deras turun membasahi pipiku yang chubby aku tak menyangka persahabatnku dengan Ali berakhir di sini padahal baru beberapa hari kemarin kita bersama tertawa dan menatap satu sama lain tapi semuanya berakhir hari ini.
^Prilly End_^
^Normal Pov_^
Saat pagi hari sudah menyapa Prilly dan Resya berangkat bersama seperti biasa sesampainya di parkiran Resya langsung meninggalkan sang adik karena ia memiliki urusan lain, saat Prilly ingin melangkahkan kakinya penglihatannya menatap nanar Ali yang sedang bercanda tawa dengan Riana dan tawanya sungguh bahagia, hati Prilly sakit mengingat cinta itu belum hilang dari hatinya, Prilly langsung mempercepat langkahnya menuju kelas sembari mengusap kasar air matanya dan Prilly tak sengaja melewati kedua sahabatnya.
"Prilly kenapa?" Tanya Nalea pada Frea.
"Gua juga gak tau Prilly kenapa." Frea mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah dan mata Frea meyalang marah saat ia mendapati apa yang membuat Prilly seperti itu.
"Gua tau alasannya Nal." Ucapan Frea membuat Nalea menatapnya dengan tanya.
"Ali dan Riana!" Ucap Nalea kaget, mereka berdua sudah mengetahui bahwa Prilly menyukai Ali ralat maksudku mencintai Ali.
#_#_#_#_#_#_#_#_#_
Saat bel istirahat berbunyi Prilly di ajak oleh kedua sahabatnya, saat berjalan bersama kedua sahabatnya saja pikiran Prilly masih tak di tempat yang seharusnya raganya memang ada di sebelah sahabatnya tapi pikirannya menerawang jauh kejadian di kelas tadi dimana Ali memintanya untuk duduk di samping Sia sang ketua kelas agar Ali bisa duduk dengan Riana dan saat pelajaran pun Ali memperhatikan guru yang mengajar tanpa di suruh tidak seperti Ali yang Prilly kenal, sesampainya di kantin mereka duduk dalam satu meja yang sama saat Prilly menyapukan pandangannya pada seluruh kantin ia tak sengaja melihat Ali dan Riana di pojok kantin sedang bercanda tawa makanan yang sudah di hadapannya pun tak ia hiraukan merasa ada yang aneh kedua sahabatnya langsung melihat dimana mata Prilly melihat keduanya bertatapan dan kemudian.
"Pril." Panggil Nalea lembut dan berhasil membuat Prilly tersadar.
"Ah? Ya?" Tanya Prilly saat ia tersadar bahkan suara Prilly yang sedikit parau membuat kedua sahabatnya iba.
"Kamu gak papa kan Dys?" Tanya Frea dan Prilly menggeleng.
"I'm okay, don't worry." Ucap Prilly untuk menenangkan kedua sahabatnya tetapi jauh di lubuk hatinya ia merasakan tak baik-baik saja.
"Aku mau ke kamar mandi dahulu." Prilly bangkit dan berjalan cepat tanpa ia sadari ia menabrak seseorang.
Bruk!
"Maaf aku tak sengaja." Ucap Prilly menyesal dia menundukkan kepalanya.
"Lo punya mata gak sih hah! Jalan tuh jangan buru-buru lo gak lihat pacar gua ketumpahan air hah!" Prilly memberanikan diri untuk menatap siapa yang ia tabrak.
^Normal End_^
Lumayan baper ya gua aja ngetik sampe bayangin kalau beneran adakah yang mengeluarkan air mata?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Hati [END]
Fiksi Penggemar'Dan ku akui hanyalah dirimu yang bisa merubah segala sudut pandangan gila, yang ku rasakan tentang cinta yang selama menutup pintu hatiku' 'Ketika aku menemukan Kunci Hatiku yang hilang dan ada padamu'-- Sean Alizan Richard Cover By :