Kehidupan Sekolah (Part 1)

127 3 0
                                    

Sesampainya di sekolah. Ia disambut dengan sebuah senggolan oleh adik kelas yang berada satu tingkat dibawahnya. Cewek cantik, tidak pendek tidak tinggi melainkan sedengan. Olivia namanya. Banyak siswa yang menaksirnya, namun banyak juga yang ditolaknya. Kasihan sekali mereka..

Bukunya berjatuhan karena bersenggolan dengan Bryan yang tubuhnya tegap menjulang tinggi..

“aduh...” Olivia meringis kesakitan karena lututnya menggesek paving di bawahnya.

“oh.. maafin aku. Aku ga sengaja” kata Bryan.

“Iya gapapa kok”

“Yakin nih??” Bryan meyakinkan Olivia..

“iya gapapa kok”.

Akhirnya Bryan dengan cepatnya menghilang dari koridor sekolah menuju ke kelasnya di XI IPS 3. Masuk ke kelas disambut dengan tugas proyek yang melayang dari mulut temannya. Tian sebutannya.

“eh bro, ada tugas proyek nih, nanti pulang mampir ke bengkel ya. Proyeknya suruh bangunin BMW E30. Dikasihnya cuma chassis ama body doang. Please bantu ya...” sambil memasang muka memelas dihadapan Bryan

“Ya aku nanti kesana klo sempet..” ujar Bryan .

Selama pelajaran berlangsung, dia ngga bisa fokus karena pikirannya hanya terbayang ke cewek imut yang tadi disenggolnya tanpa disengaja. “Dia cantik” gumamnya sambil gurunya melempar senjata andalan dari depan kelas ke tempat duduknya dengan tepat.

“ Bryan!!! Ngapain senyum-senyum sendiri?!..” kata Guru killer itu

Bel pulang sekolah berbunyi ngga keras tapi memekakan telinga dan membuyarkan lamunan dari jam pelajaran pertama.. hmm gila ya.. Dia langsung meluncur ke mobil kecilnya berwarna hitam dan putih dengan lampu retractable..

Di wiper mobilnya terdapat sepucuk surat, ia pun membacanya.

“hai kak, aku Olivia yg td pagi nabrak kamu tuh lhoo. Aku minta maaf ya, habis td ak keburu-buru karena aku kirain bakal telat  hehe... Sebagai permintaan maafnya aku traktir kamu makan bakso di kantin sekolah besok. Oke??
Dari adik kelasmu. Olivia Kusumacitra”

“ makanya jangan buru-buru kalo berangkat” gumamnya sambil tersenyum senang

Love, Live, and Still DriftingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang