Sekali lagi matahari bersinar menerangi hamparan grass yang luas dan hijau, ini adalah hari keduaku berada di dunia yang serba kotak--kubus--ini. Minecraft, begitu yang aku dengar dari beberapa Villager di sebelah selatan, kubuka simple oak door dan memulai langkahku kehamparan dunia yang luas. Cow dan Sheep mulai menggigit-gigit setiap helai grass dan sejenisnya. Tidak jauh dari mereka aku melihat makhluk berwarna hijau dengan kaos yang sama sepertiku, berlindung dibawah pohon dari hangatnya sinar mentari.
Untuk beberapa mobs baik mungkin sinar matahari bukan masalah, tapi untuk mobs jahat itu adalah sebuah ancaman. Aku mengabaikan makhluk tersebut dan melintas di depannya dengan santai, zombie itu melirik kearahku dengan tatapan yang mengerikan. Ia mulai melangkah keluar dari bayang-bayang pohon dan mengikuti langkahku, "Tenang Steve, Igor bilang zombie akan terbakar kalau siang hari." ucapku didalam hati. Benar saja, zombie itu langsung memerah dan terbakar, aku mempercepat langkahku dan berjalan menuju selatan tepat dimana terdapat sebuah perkampungan kecil.
Kemarin aku terbangun di sebuah hutan yang luas, tanpa dapat mengingat apapun. Aku tidak tahu apa yang sebelumnya terjadi atau siapa diriku, yang pasti saat aku bercermin di kubangan air. Aku menyadari kalau aku bukan sembarang orang. Tak lama aku bertemu dengan seorang Villager, namanya Igor. Dia membawaku kesebuah perkampungan dan memberitahuku beberapa tips untuk berjuang secara survival. Sayangnya para penduduk disana kurang senang dengan kehadiranku, ditambah lagi wujudku berbeda dengan mereka.
Igor bilang di sebelah barat terdapat padang rumput yang luas, dan aku boleh mendirikan rumah dan sebagainya di sana "Memang agak jauh dari desa ini, tapi cukup dekat dengan gua yang penuh dengan emas. Kalau kau tertarik untuk menambang mereka, temui aku besok di depan ladang milikku." begitu katanya sebelum matahari mulai terbenam dan mobs jahat bermunculan.
Aku mulai memasuki pedesaan ini, beberapa Villager berjalan melewatiku dengan santai. Beberapa anak-anak menatapku dengan aneh dan berbisik, aku mengabaikan mereka dan terus berjalan. Tapi, salah satu dari mereka dengan berani berlari mendahuluiku dan menghambat jalanku "Hei, ada apa?" tanyaku, anak itu menatapku dari atas sampai kebawah "Tanganmu bagus, dapat darimana?"
"Hah?" aku terdiam beberapa saat "Ngeh.. Tanganku memang seperti ini(?)"
"Hei, apa kau bisa mengendarai sapi?" tanya anak itu lagi
"Sapi? Mengendarai? Tentu"
"Hei, hei bagaimana kalau kau coba mengendarai sapi besar itu" ia menoleh kearah Cow besar yang sedang menikmati grass liar "Tentu" aku perlahan mendekati sapi itu dan mengelus kepalanya.
Saat kurasa sapi itu mulai nyaman, aku naik diatasnya dan menatap anak tadi "Waw, aku juga mau naik sapi" katanya, teman-temannya datang menghampiri anak itu dan berkata "Hehe, apa yang seru sih naik sapi?"
"Hei! Kau saja belum pernah melakukannya! Diam saja!" cela yang satunya
"Kalau sapinya diam aku juga bisa!"
"Haagh! Omong kosong!"
"Ini! Biar aku perlihatkan yang lebih seru." ujar salah satu dari mereka
Ia mengeluarkan sebuah block aneh dan melemparkannya kearah sapi yang aku tunggangi, block itu meledak begitu menyentuh Grass block dan membuah sapi yang aku tunggangi panik dan berlarian. "Uuuoooaaahh!"
Sapi yang tadinya tenang kini berlarian tak tertu arah sambil berusaha menjatuhkanku dari punggungnya. Beberapa anak-anak tadi tertawa lepas saat melihat reaksi sapi ini, tapi anak yang tadi memintaku memunggangi sapi kelihatan panik dan khawatir. Merasa terganggu sapi yang aku tunggangi berlari kearah anak-anak tersebut, mereka mulai panik dan berlarian. Sapi itu mulai memberontak dan berhasil menjatuhkanku dari punggungnya. "Aaw.."
"Kau tidak apa-apa tuan?" kata anak tadi
"Argh., aku baik... Baik... Aw.." aku merasa kakiku terkilir, kutekan kaki kiriku pelan dan rasa nyeri merambat sampai kepunggungku "Aawawaw.."
"Kakimu terkilir! Ini, ambillah!" anak itu menyondorkan sebuah minuman dengan warna merah "Apa itu?"
"Healing Potion tuan, minumlah." aku mengambil potion itu dan meminumnya, aneh, rasa sakit pada kakiku mulai menghilang dan aku dapat menggerakkannya kembali. "Dari mana kau dapatkan ini?"
"Ayahku seorang petualang tuan, ia sering mengajariku banyak hal tentang bertahan hidup. Oh, sebelumnya aku minta maaf tuan."
"Naah, itu bukan salahmu. Oh, bolehkah aku bertanya satu hal lagi?"
"Apa itu?"
"Bisakah kau tunjukkan padaku, ladang milik Igor?" anak itu berpikir sejenak "Oh, paman Igor! Tentu! Kearah sini!" katanya sambil berjalan--mungkin berlari, ah entahlah langkahnya terlalu cepat untuk dikatakan berjalan--menuju pagar daun.
___
A/N : Wawawawa :3 P_Co back dengan cerita baru ya :3 buat kamu yang suka jangan lupa vote atau komennya kalau punya ide menarik :3
Oh, dan satu lagi! Kamu bisa cek jadwal update cerita ini di keterangan akun saya! Kalau kalian keberatan, kalian bisa komen dan usul jadwalnya :3
Thank you and keep reading! :3
♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero To Hero
AdventureSteve kehilangan ingatannya akibat serangan yang dilakukan oleh Herobrine, ia berniat untuk mencari tahu semua ingatan yang ia lupakan. Dengan pergi keseluruh penjuru Minecraft Steve berpetualang dan mengalahkan puluhan mobs dan bos jahat. Demi bert...