Chapter 7

8.4K 507 51
                                    

"Joshua adalah adikku. Tapi aku belum bisa memberitahumu kenapa aku berusaha menyembunyikan identitasnya. Tolong, biarkan aku mencari waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya, padamu." Suara Seungcheol terdengar serak. Seolah ia ingin pasrah, lelah. Ada nada permohonan di sana hingga Nara tak berkutik.

"Apa kalian tinggal bersama?" tanya perempuan itu lagi.
"Ya," jawab Seungcheol lirih.

Perempuan itu beringsut, memutar tubuh ke arah Seungcheol, lalu menatap pemuda itu dengan lembut.
"Tak apa-apa. Aku akan menunggu hingga kau bersedia bercerita," ucapnya. Ia mengulurkan tangan, menyapukan jemarinya ke dada Seungcheol yang terbuka.
Menyentuh lembut sebuah bekas luka vertikal di sepanjang dadanya.
Sebetulnya ia sudah menyadari keberadaan bekas luka itu ketika pertama kali membuka kancing kemejanya. Tapi ia tak terlalu fokus untuk melontarkan pertanyaan mengingat aktifitas panas yang mereka lakukan, hingga fokusnya teralih.

"Bekas luka apa ini?" Ia bertanya.
Seungcheol meraih tangan Nara, menggenggamnya erat, dan menahannya di sana. Di dadanya.
"Beberapa tahun yang lalu sebelum debut jadi artis, aku mengalami kecelakaan parah. Dan luka ini ku dapatkan dari peristiwa itu," jelasnya.
Nara bergidik. Membayangkan rasa sakit ketika dada pemuda itu dibelah.
"Jangan khawatir, sekarang sudah tak apa-apa. Aku sudah sehat," Seungcheol cepat-cepat berujar lagi ketika menangkap ekspresi cemas di wajah Nara.

"Ngomong-ngomong, Nara. Apa yang sedang kita lakukan sekarang?"
Mendengar pertanyaan itu Nara mendongak dan menatap manik mata Seungcheol dengan bingung.
"Mm, kita sedang berbaring di bawah selimut yang sama, berdampingan, dan... telanjang. Apa perlu ku jawab aktifitas kita sebelumnya," jawabnya centil.
Seungcheol tersenyum lembut. Mencondongkan wajahnya ke arah Nara dan menghadiahinya kecupan ringan di bibir.

"Maksudku, ayo kita membicarakan tentang ... kita. Bagaimana kita akan menjalani hubungan ini selanjutnya. Yang barusan kita lakukan bukan sekedar seks, bukan pula sekedar pelampiasan hawa nafsu. Aku menginginkan dirimu, dan aku tahu kaupun begitu. Jadi, bisakah kita melakukannya lebih serius?"
"Apa kau ingin kontrak ini menjadi nyata?" tanya Nara langsung.

Seungcheol menggigit bibirnya yang tipis, kemudian hanya dengan sekali gerakan, ia mengangkat tubuh Nara dan membaringkan ia di atas dirinya.
Betapa ia menyukai posisi ini.
Saat ketika perempuan itu terbaring di atas tubuhnya, ia leluasa menatapnya, menyentuh wajahnya, kemudian menyelipkan rambutnya yang berjuntaian ke belakang telinga.
Luar biasa indah, dan cantik.

"Jujur aku tak mengira hubungan kita akan sejauh ini, Nara. Tadinya aku hanya berencana kita akan melakukan hubungan pacar sewaan yang sewajarnya, dan beberapa bulan kemudian kita akan putus. Tapi nyatanya semua berubah. Kau datang ke kehidupanku seperti badai. Memporak-porandakan pertahananku, menghancurkan egoku, rencana-rencanaku. Dan, aku tergoda. Aku gagal untuk tak jatuh cinta padamu," bisiknya, di bawah bibir Nara.

Keduanya berpandangan, hening sesaat.
"Jadi, anggap saja sekarang aku menyatakan cinta padamu, lantas apa jawabanmu?"
Nara tertegun, tak segera menjawab.
Ia sempat menggigit bibir sebelum akhirnya berkata, "Beberapa saat sebelum kita memasuki ruangan ini, aku sempat berpikir untuk menggodamu. Dalam hati aku berjanji, jika ternyata kau benar-benar gay, aku akan memutuskan menyerah. Tapi jika ternyata kau pria normal, aku bermaksud memperjuangkan dirimu,"

Kedua mata Seungcheol berbinar ceria mendengar sederet kalimat dari bibir tipis Nara. Rangkaian kalimat yang merupakan jawaban atas pernyataan cintanya. Perempuan itu bersedia, menjalani hubungan mereka ke jenjang lebih jauh. Tidak hanya sekedar pacar kontrak, tapi pasangan yang nyata.
"Berarti bisakah ku nyatakan bahwa surat kontrak itu hangus dan tak berlaku lagi?" tanya Seungcheol kemudian.
Nara tersenyum dan mengangguk lembut.

Seungcheol tertawa haru, seraya menyentuh pipi Nara dengan buku-buku jemarinya. Tak berhenti ia menatap mata cantik Nara. Mata unik berwarna coklat terang yang dihiasi semburat hazel dan terkadang ada pendar biru di sana, semacam perpaduan warna lain. Unik sekali.

Backstage || NC || SVT Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang