Note : Ada adegan NC tipis-tipis di sini. Jadi bagi yang belum cukup umur, harap minggir.
Tapi kalau mau diam-diam baca ya gak apa-apa. Haha.
Tenang, saya bikin adegan NC yang 'soft' kok. Tidak ada 'dirty talk' ataupun ungkapan-ungkapan berlebihan.
Ingat, saya jual cerita, bukan ena-ena.
Adegan ena-ena di setiap ff ku, anggap saja hanya sebagai 'pemanis,'. Wkwkwk.Happy reading gaeessss ...
-------------
"Kau harus mati,"
Nara kembali bergidik ngeri manakala sosok kekar itu kembali berbisik di telinganya.
Meronta, perempuan itu melakukan perlawanan. Nyaris dengan cara yang sama ketika beberapa waktu yang lalu ia terlibat adu fisik dengan Joshua. Ia menyikut, menendang, bahkan berusaha menggigit tangan lawan.
Bukannya lepas, keduanya malah ambruk di lantai. Segera mereka bergumul, berusaha mendominasi serangan, sampai akhirnya sosok itu berhasil berada di atas Nara dan mencoba mencekik lehernya.
Terbatuk, Nara terus meronta.
Ia nyaris menyerah ketika pada akhirnya seseorang menarik tubuh sosok asing itu, menyingkirkan dari dirinya, dan memukul telak ke wajahnya.
Joshua.Joshua yang menolongnya.
"Siapa kau?!" Ia berteriak sembari kembali mendaratkan pukulan ke wajah sosok asing yang terjungkal di hadapannya.
Di luar dugaan, sosok berjaket tebal dengan masker di wajahnya itu melakukan perlawanan.
Jadilah ia terlibat perkelahian dengan Joshua.Nara beringsut dengan nafas tersengal. Menyaksikan Joshua terlibat adu fisik dengan sosok asing yang nyaris menghabisi nyawanya, perempuan itu berteriak.
"Tolong!"
Suaranya menggema di seluruh penjuru tempat parkir.
"Seseorang! Tolong kami!" teriaknya lagi.
Merasa putus asa karena tak berhasil mendapatkan bantuan, ia bangkit dan berusaha membantu Joshua.
Memukul-mukul lelaki asing yang tengah terlibat pergumulan dengan Joshua menggunakan apa saja, tas, tangan kosong, apapun.
Hasilnya, ia malah terdorong dan tersuruk di lantai.Untungnya, beberapa saat kemudian sebuah mobil datang dan Seungcheol keluar dari sana.
"Hentikan!" teriaknya.
Lelaki itu segera berlari dan memberikan bantuan. Memukul bertubi-tubi ke arah sosok asing yang terlibat pergumulan dengan Joshua.
Merasa terdesak, lelaki asing itu memilih untuk kabur."Kau tak apa-apa?" Seungcheol menghampiri Joshua dan menatapnya dengan tatapan cemas.
Nafas Joshua tersengal lalu ia menggeleng.
"Aku tak apa-apa," jawabnya.
Setelah memastikan Joshua baik-baik saja, Seungcheol beranjak mendekati Nara yang masih terduduk lemah.
"Apa kau terluka?" Ia membantu perempuan itu bangkit.
Nara yang masih tampak syok menggeleng lirih.Merasakan tangannya yang dingin, Seungcheol bergerak, mengangkat tubuhnya lalu membawa perempuan itu kembali ke apartemennya.
Dan Joshua mengikuti dari belakang.***
Seungcheol menyodorkan segelas air minum pada Nara yang masih menunjukkan ekspresi syok. Wajah perempuan itu pucat seperti mayat.
Sementara Joshua duduk di kursi yang berada di sampingnya dan menatap wanita itu dengan iba."Jadi apa yang terjadi?" tanya Seungcheol.
"Aku khawatir karena Nara menyetir mobil sendiri. Jadi aku berinisiatif menyusulnya ke parkiran. Begitu sampai di sana, lelaki asing itu berusaha melukainya," Joshua yang menjawab.
Seungcheol mengeram kesal."Kau mengenali siapa yang menyerangmu tadi?" Seungcheol ganti bertanya ke arah Nara.
Nara menggeleng, setelah sempat meneguk air minum pemberian Seungcheol.
"Jadi untuk apa dia menyerangmu? Ini pasti bukan aksi perampokan," Lelaki yang terlihat frustasi itu mendesis.Nara menelan ludah.
"Mungkin, dia sasaeng fans. Akhir-akhir aku memang merasa bahwa aku selalu diikuti oleh seseorang. Uncle John sudah melaporkan hal ini pada polisi. Tapi ... belum ada tindak lanjut," jawabnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/84573340-288-k854912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstage || NC || SVT Vers.
Fiksi PenggemarKim Nara memang artis yang cantik. Tak ada yang mampu membantah kenyataan itu. Bahkan para haters pun harus bertekuk lutut jika sudah membicarakan tentang kelebihan fisiknya. Dianugerahi wajah rupawan sejak kecil, tanpa operasi plastik, ditambah den...