Bab 2

168K 11.7K 124
                                    

Hamil....

Kata ajaib itu berhasil membuat dua kakak beradik ini terseret pada pusaran pikiran mereka dan menyebabkan mereka tenggelam dalam seribu lamunan.

" Nona Kanaya positif hamil tapi memang benar beliau juga 100 % masih perawan dan tidak pernah melakukan hubungan seksual. Saya sudah 3 tahun menjadi dokter kandungan dan ini kasus yang pertama kali bagi saya dimana ada wanita hamil tanpa terjadi hubungan seksual Untuk saat Saya tidak bisa memberikan pendapat apapun mengenai keadaan ini, saya akan mendiskusikan ini dengan para dokter senior dan akan mengabari anda jika saya sudah tahu situasi apa yang menimpa nona Kanaya sebenarnya"

" Keadaan hormon estrogen dan progesteron dalam rahim Kanaya memang menunjukan indikasi tanda-tanda kehamilan ditambah lagi gumpalan yang di tangkap gambar USG menambah besar kemungkinan adanya kehidupan baru yang tumbuh di rahim anda, tapi melihat kenyataan jika anda masih perawan bisa jadi itu sel kanker atau sejenisnya. Terlalu dini untuk mengira-ngira ini sekarang jadi saya harap anda mau datang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah saya berkonsultasi dengan dokter genekolog senior lain"

Kata-kata yang diucapkan dr.Carisa itu bagai mantra yang berhasil membuat sepasang kakak beradik yang selalu mengumpat kasar saat macet menjadi diam. Yaziz dan Anaya duduk di kursi mereka masing-masing dalam keadaan bungkam, tersirat jelas kekhawatiran tergambar di wajah mereka.

" Maaf Bang, kita mau kemana? balik ke kantor atau pulang?" tanya pak sopir yang memandang heran kearah dua majikannya yang tiba-tiba jinak itu.

" Pulang aja pak" ucap Yaziz tersadar dari lamunannya.

Yaziz melihat kearah Anaya yang masih asyik kedunianya sendiri. Sejujurnya Yaziz kasihan pada Anaya hamil atau kanker tidakkah itu terlalu sadis? Kalau boleh milih sih Yaziz pilih Anaya kanker aja setidaknya itu masih bisa di obati lah kalau hamil itu gak bisa diobati dan bakalan terus membesar lalu lahir anak oh my god apa yang harus dilakukan jika itu terjadi? Gimana tanggapan mamah sama abi? Huh... semua itu sukses membuat Yaziz pusing.

" Ya...Anaya..." tegur Yaziz pada Anaya yang masih asyik bengong.

" Ah iya Bang..." respon Anaya kaget.

" Loe masih kepikikiran sama apa kata dokter yah?"

" Ya iyalah bang, gila aja mimpi apa gue semalam sampe harus ngadepin masalah kayak gini amat" keluh Anaya.

" Ya... sebaiknya masalah ini kita simpen dulu buat kita aja jangan dulu bilang siapa-siapa termasuk nyokap sama bokap, kalau udah pasti baru kita kasih tahu mereka, tenang aja gue pasti bantu loe sebisa gue"

Anaya hanya menarik nafas berat sambil mengangguk, dia tak bisa bayangkan kalau sampe orangtuanya tahu bisa abis dia di kuliti Abinya kalau sampe dia hamil diluar nikah. Membayangakannya saja sudah membuat bulu-bulunya meremang ngeri gimana kalau sampe kejadian, ah... Anaya benar-benar pusing mikirinnya.

Sesampainya dirumah Mamah sudah stand by ketawa-ketawa sendiri di ruang televisi sambil nontonin acara sitkom.

"Sore kids, mamah mau..." ucapannya keburu kepotong karena anaknya malah cuma salaman dan lewat aja.

" Woy... mamah mau ngomong nih" protesnya.

" Sorry mah Yaziz capek banget" ucap Yaziz sambl berlalu dari hadapan mamahnya.

" Ya...?" Tanya bu Diana berpaling pada putrinya.

" Aya juga cape banget... Aya kekamar dulu"

Bu Diana hanya menatap heran pada tingkah anak-anaknya.

The Crown Prince (Tersedia Di Toko Buku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang