9. Apa yang terburuk?

6.1K 473 4
                                    


 Arnold berlari dengan cepat ke arahMichael dan terlihat  panik. Dengan penuh keringat dan terengah-engah ia menghentikan kuda milik Michael.

" Yang Mulia, darimana saja Anda? Seluruh istana panik mencarimu?" Arnold bertanya penuh kekuatiran. Tapi Michael tak menjawabnya.  sudah bebrapa hari berlalu setelah pertemuan terakhirnya dengan Tatiana. rasa sakit di hatinya masih sama. ia kehilangan semangatnya. bahkan ia sudah mengambil kudanya dan berencana menemui Tatiana lagi, tapi ia kembali tanpa sampai di tujuannya.Dengan lemas ia turun dari kudanya, menyerahkan kekangnya pada Arnold dan berjalan kaki menuju depan gerbang. Meninggalkan Arnold yang kebingungan dengan tingkah Pangerannya itu.

" Apakah dia baik-baik saja?" gumamnya.

Michael terus melangkah masuk kedalam istana dengan ekspresi yang sama. Dan bertemu Raja yang sedang berjalan dan mendiskusikan sesuatu dengan kedua kakaknya. Mereka menghentikan pembicaraan mereka ketika melihat Michael.

" Dari mana saja kau?" Tanya Raja ketika mereka berpapasan dengan nada sedikit kesal. Michael menatap Ayahnya.

" Maafkan aku, Ayah. Aku tak akan mengulanginya." pintanya lelah. "Aku mohon ijinkan aku untuk ke kamar dan beristrahat."

Raja Arthur heran tapi Michael tidak menunggu dijawaban ia langsung meminta diri dan berjalan ke kamarnya.

" Apa dia baik-baik saja? Dan apa ia baru saja memanggilku ayah? " Tanya Raja Arthur.

" Aku rasa tidak,Ayah." Jawab William, Kakak Tertua. Tapi Charlos yang ikut memperhatikan Michael seperti menemukan jawaban.

" Aku rasa aku tahu apa penyakitnya. Biarkan aku bicara dengannya Ayah." Usul Charlos. Ia lalu pergi menyusul Michael. 

Michael berdiri di balkon kamarnya. Dari atas balkon tersebut tersebut ia bisa melihat kota di mana Tatiana berada.

" Jadi gadis mana yang menolakmu?" Charlos tiba-tiba bertanya padanya. Michael terkejut.

" Apa ? " Michael terkejut dengan pertanyaan Charlos.

" Gadis mana yang menolakmu?" Charlos mengulangi pertanyaannya. Michael beranjak ke tempat tidur.

" Apa yang kau bicarakan ? " Michael coba menutupi kenyataan bahwa ia memang ditolak. Ia sengaja sibuk melihat-lihat buku yang ada dikamarnya. Ia memilih satu dan berbaring lalu membacanya. Charlos tertawa.

" Kau tahu Adikku, orang yang jatuh cinta akan melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya." Charlos mengetuk buku yang di pegang Michael dengan telunjukknya.

" Tidak. Aku membaca.. kadangkala." Michael membela diri.

" Baiklah. Tapi siapapun yang menolakmu, aku sangat salut padanya."

" Aku tidak ditolak !" Michael bersikeras. Tapi Charlos tetap menunjukkan ekspresi tak percaya. Akhirnya Michael menyerah. Ia bangun dan duduk di tepi tempat tidurnya. Charlos menarik kursi dan duduk di depannya.

" Kau benar-benar ingin tahu urusan orang! " Michael menggerutu.

Charlos tersenyum.

" Supaya aku tidak mengkuatirkanmu tanpa alasan yang jelas." Jawab Charlos. Michael menatap kakaknya yang sudah tidak sabaran mendengar ceritanya.

" Darimana kau tahu aku ditolak ? " Tanya Michael.

" Jadi kau memang ditolak?" Charlos tersenyum puas.

" Jadi kau hanya menebaknya? " Michael berkata dengan kesal karena kini Charlos tahu apa yang sedang di alaminya.

"Tebakkanku bukan asal saja. Sebenarnya, karena aku pernah mengalaminya." Jawab Charlos. Michael cukup terkejut. Berita ini baru untuknya.

Knight Prisoner of The Prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang