26. Merindukanmu

6K 447 3
                                    

" Bagaimana makan malamnya?" Tanya Arnold ke esokkan harinya, pagi-pagi ketika ia menemui Michael di kamarnya. Michael yang sudah rapi karena hari ini harus mengajak para putri untuk melihat-lihat istana hanya melengos. Ia lalu duduk di kursi kamarnya, tanpa jawaban pada Arnold. Arnold bisa menebak sendiri jawabannya.

" Mengapa Anda tidak beritahu saja kenyataannya pada Raja?" usul Arnold. Michael berdiri lagi dan kali ini menatap Arnold kesal.

" mengapa kau cerewet sekali." Arnold terkejut dengan perkataan Michael.

" Aku? Cerewet?"

" Ya, kau cerewet sekali. Aku sedang berpikir waktu yang tepat."

" Tapi Anda akan menikah besok." Arnold mengingatkan.

" Aku tahu. Ayo pergi." Ajak Michael. mereka berdua alu keluar dan berjalan menyusuri lorong istana yang di penuhi lukisan-lukisan indah di tiap temboknya. Mereka sampai di taman istana. Tapi yang Michael lihat hanya Annabeth seorang diri.

" Tia bilang ia akan menemui dokternya." Annabeth memberi penjelasan sebelum Michael sempat bertanya. " Jadi kemana kau ingin mengajakku?" tanya Annabeth.

" Aku ada ide." Jawab Michael.

Michael tak mampu berkata-kata. Entah kenapa ide ini yang ia pikirkan. Arnold terus mempertanyakan tindakannya.

Entah kenapa kakinya terus ingin melangkah kerumah Edward. Dengan begitu ia bisa bertemu dengan Tatiana. Mereka telah mengikat kuda di tempatnya, karena kuda tak boleh ada di sepanjang jalan kota. Karena jalan-jalan tersebut sangat ramai dan banyak orang-ornag berdagang.

" Wah, tempat ini sangat ramai." Puji Annabeth.

" Begitulah. Semua pusat perdagangan ada di tempat ini." Michael menjelaskan.

" Oh ya? Kalau begitu mungkin kita akan bertemu Tia. Tadi dia bilang kalau rumah Edward dekat disini." Ujar Annabeth bersemangat.

Michael berdeham. " Benarkah?" ucapnya pura-pura terkejut. Belum sempat Annabeth menjawab ia langsung melihat Tatiana sedang berjalan dengan Elisabeth dan Alex.

" Ah, itu mereka." Ucapnya. " Tia! Disini!" Annabeth memanngil. Tia yang mendengar dengan jelas langsung melihat ke arah Annabeth. Elisabeth dan Alex juga melihat. Tapi Tia cukup kaget karena ia melihat Michael dan Arnold disana.

Alex yang dengan polos ketika melihat Michael langsung berlari ke arahnya.

" Pangeran Michael.. Pangeran Michael. Apakah kau datang untuk melihat ksatriaku?" celoteh Alex ketika sampai di depan Michael.

" Halo Adik kecil!" Sapa Annabeth sambil menunduk dan membelai rambut Alex. Alex terdiam sejenak memeperhatikan Annabeth lalu menatap Michael. Michael hanya menahan nafasnya begitu juga dengan Arnold.

" Apakah Pangeran sudah menemukan pengganti ksatriaku?" Alex tak menghiraukan sapaan Annabeth.

" Ksatriamu?" Tanya Annabeth.

" Ya. Pangeran sering kerumahku untuk menemuinya." Jawab Alex.

" Dan dimana dia?" Tanya Annabeth lagi.

Michael dan Arnold saling berpandangan dan panik. Mereka hendak mencegah Alex menjawab tapi terlambat. Alex melihat ibunya dan Tatiana sednag berjalan ke arah mereka.

" Itu dia!" Alex menunjuk Tatiana. " Tia adalah ksatriaku dan Pangeran menyukainya juga." Ucap Alex polos dengan riang dan rasa bangga. Annabeth bingung, Tatiana dan Elisabeth kaget, Michael dan Arnold berdiri kaku.

" Apa yang anak ini katakan? " Tanya Annabeth sambil bergantian menatap Tatiana dan Michael.

" Apa yang kau lakukan Alex. Mengapa kau mengatakan kata-kata yang tidak sopan?" Elisabeth memarahi Alex. Alex menatap ibunya dan merasa sakit hati. Ia lalu mulai menangis dan membuat Elisabeth panik.

Knight Prisoner of The Prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang