7. Bersamamu, hari ini saja sudah cukup.

6.8K 515 1
                                    

 Tatiana membuka pintu jalan rahasia dan terkejut dengan seekor kuda yang gagah di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Tatiana membuka pintu jalan rahasia dan terkejut dengan seekor kuda yang gagah di hadapannya. Ia menatap Michael. Michael mengerti maksud tatapan Tatiana.

" ah, aku hanya merasa lebih aman kalau kita memakai kuda. Lagipula aku membawa penyamaranku. Itu sangat menolongku dari kejaran orang-orang tak penting." Michael menunjukkan sebuah jubah dengan penutup kepalanya. Tatiana tertawa.

Michael naik terlebih dahulu di atas kudanya lalu mengulurkan tangannya. Tatiana baru saja mau menyambut tangan itu tapi ia meringis karena lukanya.  Michael segera turun karena panik.

" Ada apa? Apa kau terluka?" Tanya Michael kuatir. Tatiana mencoba menahan rasa sakitnya.

" Ah, Pinggangku tergores ketika masuk ke hutan tadi. Dan sakit ketika aku mengangkat tanganku." Tatiana masih meringis. "Bagaimana kalau aku jalan saja? " usulnya.

" Tidak. Kita bisa mencari cara." Michael menolak. Ia lalu mencari beberapa batu besar dan menyusunnya seperti tangga.

" Naiklah." Katanya dengan bangga

Tatiana tersenyum. Michael menuntun Tatiana hingga ia berhasil sampai diatas kuda dengan baik. Tapi begitu kuda berjalan, ia kembali merasa sakit. Michael duduk di belakang sambil mengendalikan kuda tersebut. Mereka berdua memakai penutup kepala untuk menyamarkan diri mereka. Tatiana memakainya supaya tidak terlihat berjalan-jalan dengan seorang Pangeran dan Michael supaya tidak dikejar lagi oleh putri-putri para bangsawan.

Hari sudah mulai gelap ketika akhirnya mereka sampai di dekat rumah Edward. Mereka harus mengikat kuda di tempat yang di siapkan. Karena kuda di larang berkeliaran di kota, kecuali kuda milik para prajurit yang berjaga atau anggota Kerajaan. Michael memilih mengikat kudanya supaya tidak menjadi pusat perhatian.

Michael turun terlebih dahulu dan mencari sesuatu yang tinggi tapi tidak menemukannya. Ia lalu bediri di depan kudanya dan menatap Tatiana.

" Injaklah di lututku supaya kau bisa turun." Sarannya. Tatiana terkejut.

" Tidak, Yang Mulia. Bagaimana aku menginjak lututmu?"

" Kau pernah memukulku dengan ember, kau ingat? " perkataan Michael  membuat Tatiana tersipu.

" Tapi waktu itu,"

" Ayolah." Michael menyela. " Lagipula tak ada yang tahu." bujuk Michael. 

Tatiana akhirnya melakukan seperti yang di katakan Michael. Ia turun dengan hati-hati dari sisi yang berlawanan dengan pinggangnya yang terluka supaya tidak tergesek.

" Terimakasih, Yang Mulia." Ucap Tatiana ketika ia turun. ia masih merasa malu dan bersalah.

" Sama-sama." Balas Michael. " Apakah masih sakit?" tanya Michael kuatir. Tatiana mengangguk.

" tak apa-apa, Yang Mulia. Tidak sesakit sebelumnya."

" Kau yakin?"

" ya, Yang Mulia."

Knight Prisoner of The Prince (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang