Awal

197 3 2
                                    

Perempuan muda itu dikejutkan dengan kedatangan seorang pemuda teman semasa sekolahnya dulu.

Ia tak menduga bahwa akan ada yang mengunjunginya hari itu di tempat ia bekerja. Perempuan itu bukan seorang yang sering mendapatkan kunjungan. Hal itu termasuk jarang dialaminya.

Banyak skenario yang berputar dikepalanya memikirkan gerangan apa yang ingin disampaikan oleh pemuda itu.

Pemuda itu diketahuinya tidak berdomisili dikota ia tinggal. Jauh diujung timur sana pemuda itu giat bekerja. Maka hari itu ia menerima kedatangan teman semasa Sma nya itu dengan penuh kebingungan. Sepuluh tahun tanpa komunikasi wajar membuat Maureen bertanya-tanya.

Pemuda dengan nama lengkap Bastian Winandra Kesuma itu tanpa pemberitahuan mengejutkannya dengan kedatangan yang tiba-tiba. Pasalnya, Agnesya Maureen bukan teman sepermainan lelaki itu dulu. Mereka hanya satu angkatan dan selalu berbeda kelas. Hanya saja, dulu Maureen sempat berhubungan dengan adik pemuda itu. Namun tak pernah punya kesempatan untuk mengenal sang kakam yang notabene teman seangkatannya lebih baik lagi.

Kini dengan kedatangan pemuda itu ia merasa bingung dan resah. Hal penting apakah yang membuat lelaki ini sampai terpaksa menemuinya. Maureen harus menggunakan kata terpaksa itu karena selama ini tak ada komunikasi antar keduanya. Tak ada yang mengharuskan mereka beramah - tamah satu sama lain dan memperpanjang koneksi mereka. Hal kunjungan nya pasti sangat penting sehingga pemuda itu sampai repot menjumpainya.

Maureen tahu pemuda itu mengetahui tempat Maureen bekerja pasti dari kakaknya. Maureen dan kakak lelaki itu memang bekerja di perusahaan yang sama. Hanya saja beda tempat, jika Maureen di kantor cabang, maka si kakak pemuda itu ada di kantor pusat.

Selama empat tahun Maureen bekerja, tak pernah ada ketertarikan dari pihaknya atau pun pemuda itu dan keluarganya untuk tetap berhubungan. Jadi bisa disimpulkan Maureen sangat bingung namun penasaran setengah mati ingin mengetahui maksud pemuda itu.

Setelah ia diberi tahu oleh receptionist bahwa ada tamu untuknya, Maureen lekas menyimpan hasil pekerjaan nya di komputer agar aman dan mudah kembali dilanjutkan nanti. Teman satu ruangan Maureen sempat bertanya siapa yang ingin ditemuinya. Mereka mulai berasumsi tamunya adalah calon pasangan Maureen.

Diusia hampir kepala tiga Maureen memang belum memiliki pasangan, hal itu membuat teman wanitanya di kantor risih untuk menjodoh-jodohkannya. Apa lagi sekarang mereka mendengar ada seorang pemuda ingin menemuinya, mereka telihat antusias.

Maureen hanya tersenyum lesu dan lelah menjelaskan bahwa ia belum memiliki pasangan, dan menyarankan agar mereka tidak berpikiran macam - macam setiap kali Maureen bergerak kearah laki-laki.

Sesampainya di ruangan khusus yang diperuntukkan untuk tamu Maureen segera menyapa temannya itu.

    " Hai, maaf lama menunggu. Apa kabar? Baik?" Ucapan Maureen dibalas anggukan dan senyuman tipis sang pemuda.

" Jadi, ada apa kau menemuiku?" Tanya nya to the point.

Raut wajah pemuda itu menjadi serius dan ia menarik nafas dalam sebelum mengungkapkan niatnya yang mengejutkan Maureen. Membuat perempuan itu membeku di tempat mendengar hal yang tak masuk akal menurutnya.

" Menikahlah denganku."

Menikahlah DengankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang