Vote and Comment are appreciated .
______________________________________"No. Sekali lagi aku bilang tidak." putus Maureen pada Bastian ketika lelaki itu datang dihari berikutnya. Tetap membawa bunga, namun kali ini ia membawa tulip putih. Sangat cantik puji Maureen pada dirinya sendiri. Sehingga saat Bastian menyodorkan buket bunga itu, Maureen tidak menolaknya. Bastian sendiri belum sempat berkata apa-apa, tapi Maureen sudah menyemprot penolakan untuknya. Akhirnya Bastian hanya bisa menghela nafas menghadapi perempuan keras kepala teman sma nya dulu.
"Baiklah." jawaban Bastian dihadiahi senyuman manis Maureen. Namun perkataan Bastian selanjutnya sukses melunturkan senyum kemenangan itu.
Bastian merasa ia harus merubah strategi pendekatannya. Karena instingnya mengatakan ia tak akan berhasil jika cuma ini usaha yang dilakukannya. Ia tak tahu jika Maureen sekeras kepala ini.
"Beri aku kesempatan menjelaskan semuanya, setelah itu semua terserah padamu." tawaran Bastian membuat Maureen jujur saja menjadi bingung. Kesempatan itu tak akan ada gunanya karena Maureen sudah berbulat tekad menolak, namun rasa ingin tahunya datang dengan dorongan yang kuat. Penasaran akan apa yang Bastian utarakan menjadi dasar pertimbangan Maureen untuk mengiyakan tawaran pemuda itu.
"Fine. Ceritakanlah sekarang. Aku masih punya beberapa menit waktu istirahat."
Namun Bastian menolak.
"Tidak sekarang. Bukan waktu dan tempatnya saat ini untuk bercerita. Nanti malam aku akan menjemputmu. Sembari kita makan malam aku akan menjelaskannya."'Well, there's nothing to lose' pikir Maureen dalam hati.
"Jemput aku tepat jam 7. Kita berangkat dari sini." usul Maureen.
"Kau yakin tidak ingin pulang dan merias diri sebelum kita pergi bersama?" tanya Bastian heran, karena Maureen tidak seperti beberapa wanita yang ia kenal. Mereka selalu ingin tampil sempurna didepannya. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk memoles penampilan mereka. Bastian sih senang saja melihat mereka tampil cantik dan wangi saat bersanding dengannya. Siapa yang bisa menolak keindahan seperti itu.
"Aku tidak perlu melakukan hal itu. Aku tidak sedang dalam misi membuat seseorang tertarik padaku." tukas Maureen sedikit judes.
Bastian hanya tersenyum simpul menyadari kebenaran perkataan Maureen. Disini ia yang harus membuat Maureen menerimanya. Sehingga wajar bagi Maureen bersikap acuh dan jual mahal padanya. Sekali lagi Bastian melihat dan menilai penampilan Maureen dari atas hingga ke bawah. Puas dengan penilaiannya Bastian memutuskan pakaian Maureen keseluruhannya masih cocok untuk bersanding dengannya malam nanti.
"Kalau begitu aku akan menjemputmu jam 7. Disini." Tegas Bastian mengakhiri. Maureen hanya mengangguk tanda mengerti lalu berbalik pergi meninggalkan Bastian. Lelaki itu makin tidak tahan menahan tawanya karena merasa Maureen sangat lucu. Sikap Maureen baginya sangat polos seperti remaja tanggung yang masih belajar bagaimana menjadi dewasa. Banyak menyimpan rasa penasaran yang justru bisa Bastian manfaatkan demi kepentingannya sendiri. Ya, Maureen memang mengatakan menolak tawaran Bastian, namun ia tidak bisa menghentikan rasa ingin tahunya tentang alasan dibalik itu semua. Ini seperti Maureen dalam fase rebellious. Ingin menentang namun takut dihukum Dan take mendapat apapun sebagai imbalannya.
Bastian merasa seperti kembali menjadi remaja juga. Kembali memiliki perasaan dimana ia nervous dan tidak yakin akan apa yang harus dilakukannya kemudian. Bastian tidak pernah mengira jika berurusan dengan Maureen bisa seperti ini. Bastian memang tidak mengenal Maureen dengan baik sebelum ini. Ia hanya sesekali bertegur sapa dengan perempuan itu saat sekolah. Dan selepas mereka kuliah tak pernah ada komunikasi. Ia tidak tahu jika Maureen adalah gadis remaja didalam tubuh perempuan dewasa. Sikap Maureen dalam menghadapi Bastian tidak ubahnya dengan keponakan Bastian yang sering merajuk tapi ketika dibujuk sedikit saja maka pertahanannya runtuh dan akan mengikuti aturan. Bastian berpikir ia perlu bersikap demikian ketika menghadapi Maureen. Ia harap pada akhirnya Maureen akan bersedia mengikuti keinginannya.
*******************************************
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahlah Denganku
RomancePemuda dengan nama lengkap Bastian Winandra Kesuma itu tanpa pemberitahuan mengejutkannya dengan kedatangan yang tiba-tiba. Pasalnya, Agnesya Maureen bukan teman sepermainan lelaki itu dulu. "Jadi, ada apa kau menemuiku?" Tanya Maureen to the point...