Sleep. (Aomine Daiki).

1.5K 135 0
                                    

Siang yang sejuk, matahari tak terlihat bernafsu untuk membakar bumi kali ini. Hanya terpajang dilangit untuk menyinari. Ada seseorang yang mengernyit sambil berjalan memutari sekolahnya, tentu saja itu kau.

Kau berjalan berkeliling, menyipitkan matamu sesekali saat menebarkan pandangan. Lalu menggaruk kepalamu jengkel saat tak menemukkan orang yang kau cari ditempat itu.

Lalu kaupun menaikki tangga, kelantai paling atas untuk tempat terakhir yang kau kunjungi.

"Hah, ternyata ku disini Aomine-kun." Kau mengusap peluh didahimu saat melihat lelaki bersweater biru tua sedang tidur terlentang menghadap langit.

Untung saat ini matahari sudah tidak terlalu terik, jadi kau tak perlu menumpuk keringat lagi.

"Ada apa, huh? Jika kau mencariku untuk latihan tidak terima kasih." Kau yang sudah mendekat ke tempat Aomine tidur pun mendengus kesal, menendang pelan kaki si kulit gelap sambil duduk disisinya.

"Kau selalu kemari untuk tidur sih, makanya kulit mu gelap." Ujar mu memprovokasi, lalu tersenyum saat mendengar decakkan si lelaki.

"Memang kenapa, kulit gelap itu seksi." Ujar Aomine terkekeh, kau sendiri pun menusuk pinggangnya membuat Aomine tersentak pelan. Geli.

"Seksi apanya? Kau tak seksi sama sekali, bau matahari." Jawabmu menoleh padanya, memperhatikan wajah garang khas Aomine yang ditumpu kedua tangan yang dilipat kebelakang kepala. Mata birunya tertutup kelopak mata dengan bibir yang masih menyeringai sinis.

"Terserah lah. Aku lelah, biarkan aku tidur."

"Lelah apa? Kau bahkan tidur didalam kelas hari ini." Sahutmu menentang Aomine, tapi tak dibalas oleh lelaki itu. Kau yang penasaran pun ikut berbaring, menumpangkan kepala dibahu Aomine sambil menutup mata.

"Hoi, apa yang kau lakukan?" Kau tak menyahut, mengabaikan jika Aomine masih mau memprotes. Namun karena angin yang sejuk, juga matahari yang bersahabat. Kau pun larut dalam mimpi siang hari.

Aomine yang masih tetap terjaga pun hanya memperhatikan mu, memindahkan tangan yang bahunya kau gunakan ke bahumu. Lalu menarikmu mendekat.

"Kau cantik sekali, bahkan saat kau tertidur." Gumam Aomine setelah yakin kau benar-benar tidur, lalu kambali menghadap langit dengan tangan yang mengusap pelan rambutmu.

"Ah, tanganku keram."

Fin.

---

323 Word(s).

KnB X Reader Drabbles, Ficlet, & Short Story~ [SR].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang