"Atsushi!?" Panggil lelaki berambut hitam sambil mengedarkan pandangan, sekali tersenyum hangat jika melihat seseorang menatapnya. Saat ini ia berada disalah satu pusat perbelanjaan bersama sahabatnya, namun terpisah saking padatnya pengunjung.
"Aih, kemana dia?" Gumam Himuro menggaruk kepalanya.
"Ano?" Panggil seseorang dibelakang Himuro, menarik ujung bajunya hingga membuatnya menoleh. Disana berdiri seorang gadis berkaca mata dengan rambut yang diikat setengah, menggunakan baju berwarna hijau kebiruan dan rok oranye, juga flatshoes warna hitam. Ditambah slingbag bunga mawar hitam tersampir dibahunya. Himuro segera tersadar dari lamunannya saat ia kembali melihat wajah si gadis.
"O-oh? Ada apa?" Tanya Himuro melupakan sahabatnya yang menghilang, menatap ramah gadis didepannya.
"Namaku (Full Name) dari perkumpulan gambar," Si gadis (yang ternyata kamu) menunjuk beberapa orang yang memperhatikan dibelakangmu dengan ibu jari. "Dan bisa kah kau menjadi model kami?" Tanya mu tanpa ekspresi seperti teman-temanmu yang menatap penuh harap.
Himuro langsung teringat Murasakibara.
"Maafkan aku, (Surname)-san. Tapi aku harus mencari temanku." Himuro memasang wajah meminta maaf, lalu melambaikan tanganya rendah sebelum berbalik. Tapi tak jadi melangkah saat kau mencekal tangannya. Himuro pun menoleh dan melihatmu sedang menatapnya dalam-dalam.
"Kumohon, sebentar saja. Hanya 3 menit." Pinta mu mengangkat tiga jari tangan kanan mu dengan wajah serius yang imut, hingga seketika Himuro melupakan Murasakibara lagi.
"B-baiklah." Jawab Himuro lalu mengikut mu yang belum melepas genggamanmu. Teman-temanmu bersorak senang melihat mu, tapi kau tak peduli.
"Oke, waktu tiga menit." Ujarmu masuk kebarisan setelah mengambil kertas, pensil, dan stopwatch. "Dimulai, sekarang." Lalu semuanya mulai serius menggambar, yang Himuro lakukan pun hanya diam ditempat ia berhenti.
'Ugh, apa yang aku lakukan sih?' Batin Himuro, lalu ia melirik mu yang sedang serius menekuni kertasnya.
'Deg-Deg..
Himuro terpaku melihatmu yang begitu serius, entah kenapa jantungnya yang mendadak berdegup kencang. Ia menutup matanya sebentar, mencoba menetralkan detak jantungnya.
Tak lama kemudian, Himuro membuka matanya. Dan ternyata kau sedang menatapnya balik.
Himuro ketahuan.
Biasanya ia akan tersenyum saat bertemu pandang dengan orang asing, tapi .. Kenapa ia malah membeku?
"Jangan terlalu kaku tuan, kami tidak akan menerkammu." Himuro berganti melihat seorang perempuan di samping mu, lalu tersenyum maklum.
"Tidak, aku hanya melamum." Ujar Himuro santai, berbeda dengan detak jantungnya yang ribut. Saat kembali melirik mu, kau sudah kembali fokus pada gambarmu.
'Ada apa ini?' Batin Himuro masih hening si tempatnya berdiri.
'Tiiitiiitiiit..
Kau mengambil stopwatch disamping mu dan menekan satu tombol hingga alarmnya berhenti.
"Sudah 3 menit, kertasnya kumpulkan padaku." Ujarmu menampung kertas-kertas gambar para temanmu, lalu menunggu orang yang mengerubungi Himuro berkurang.
(Karena Himuro dimintai foto).
"Arigatou gozaimasu. Dan maaf sudah merepotkanmu." Ujarmu setelah sampai didepannya masih dengan memeluk kertas gambar didadamu.
"Tidak apa-apa.."
"Murochin, kau disini ternyata." Kau dan Himuro menoleh ke sumber suara. Kau langsung tergelak.
"At-chan!!" Jeritmu berlari mendekat ke sang Titan, memeluk tubuh besarnya dengan satu tangan.
"Eh, (Name)chin. Ohayo~" Sapa Murasakibara menepuk puncak kepalamu, kau langsung tertawa. "Kelas menggambar lagi? Murochin jadi model ya?" Kau mengangguk dengan senyuman manis.
Himuro membisu melihat itu.
"Jadi kau kenal dengan dia?" Tanyamu menggandeng tangan Murasakibara. Lalu menoleh pada Himuro yang kembali tersenyum, paksa.
"Muro-kun. Sekali lagi terima kasih, sebagai tanda perkenalan aku memberikan gambaranku untuk mu. Maaf tak terlalu bagus." Himuro awalnya menolak, tapi ia menerimanya setelah Murasakibara ikut memaksa.
"Kalau begitu, sampai bertemu!" Ujarmu berlalu kearah temanmu menunggu. Meninggalkan Himuro yang bersandar pada Murasakibara yang melambaikan tangan rendah.
Cinta bertepuk sebelah tangan kah?
Fin.
--
Bonus.Himuro memperhatikan gambaranmu sambil berjalan disamping Murasakibara yang sedang mengunyah snack favoritnya.
Apanya yang tidak bagus? Wajah digambar bahkan hampir mirip dengannya, posturnya pun hampir sama dengan tekanan pensil yang tajam dan tegas. Tidak ragu-ragu.
Terdapat nama penulis juga tanda tangan disudut kertas, bahkan tanda tangannya bagus.
Yah, tetap saja ia menyukai Murasakibara.
"Nee, Murochin." Panggil Murasakibara membuka bungkus snack selanjutnya.
"Hmn?"
"(Name)chin menyukaimu."
"Tau dari mana?" Tanya Himuro menganggap ucapan Murasakibara sebagai candaan.
"Aku tau~" Lalu sebuah ponsel disodorkan Murasakibara dengan layar terbuka. Ada e-mail disana.
-
From : (Name)chin.
Date : 12 Des 20xx, 10.58
Sub : Sepupuku...Ohayo, At-chan. Maaf mengganggumu..
Aku baru bicara dengan ibu dan mengatakan jika aku bertemu denganmu.
Kau diminta untuk mampir sebentar untuk sekedar makan siang, dan ajaklah temanmu juga ..
Jaa~
-"(Name)chin itu gadis dingin, dan jika dia tidak menyukaimu ia tidak menyuruhku untuk mengajakmu~" Jelas Murasakibara sambil mengunyah.
Himuro sendiri masih tak percaya saat membaca subjek yang ditulis disana.
"Kau, sepupu (Surname)-san?" Dan Murasakibara mengangguk malas, mengabaikan aura blink-blink Himuro yang terlihat bahagia.
Yak, kesempatan bisa datang kapan saja.
---
Fin of Bonus.
560 Word(s) (Without Bonus).
KAMU SEDANG MEMBACA
KnB X Reader Drabbles, Ficlet, & Short Story~ [SR].
Fiksi PenggemarKuroko No Basuke Drabble, Ficlet & (Really) Short Story. ~Open Request. ~Main character by© Fujimaki Tadatoshi. ~Story by© Sheeley Rainavow. ~Cover by© @HotaruBlUue (Arigatou Nee~) ~Please don't copy paste my story. Bahasa Language. Just publised on...