Part 01

208 4 0
                                    

Perfect,itulah satu kata yang terucap dariku ketika aku melihat pantulan wajahku di cermin.

Tidak sia-sia perjuanganku bangun lebih awal untuk menyiapkan diriku,bereksperimen dengan penampilanku.

Well sepertinya ini akan menjadi sangat menarik,dewi batinku tersenyum puas.

Walau aku tak tau bagaimana respon keluargaku tapi ini juga demi kenyamananku sendiri. Dan apakah aku bakal diterima kerja atau tidak di perusahaan yang cukup besar itu dengan styleku yang seperti ini.

Rencananya aku akan melamar pekerjaan di Saverio group,perusahaan bidang properti yang terkemuka dikotaku.

Aku sudah tidak sabar untuk melajukan mobil klasik tua yang akan mengantarku ke tempat tujuanku.

Aku sudah tidak sabar untuk melajukan mobil klasik tua yang akan mengantarku ke tempat tujuanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga saja tidak mogok dijalan dan aku bisa sampai tepat waktu.

***

"Kau tau apa pekerjaanmu?"kata seorang lelaki tampan dengan nada dingin yang menyebalkan. Huh,ya memang tampan tapi aku gak suka sama sekali dengan sikapnya yang dingin juga angkuh itu.

Tapi biar bagaimanapun sekarang dia adalah atasanku,dan sepertinya aku harus ekstra sabar menghadapi ice men seperti dia.

Ya setelah aku wawancara tadi,aku langsung disuruh kerja hari ini juga dengan alasan sedang banyak pekerjaan yang menumpuk.

Dan ketika aku memasuki ruangan yang cukup luas ini aku langsung disembur dengan pertanyaan si boss angkuh itu. Padahal belum juga aku memperkenalkan diri.

"Iya saya tahu pak,tadi sudah dijelaskan bagian hrd. Walau bukan job desk saya tapi saya akan bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh." ucapku pada boss angkuh itu.

Singkat cerita aku langsung disuguhi segudang aktivitas sebagai sekertaris CEO perusahaan itu. Entah apa sebabnya aku bisa diterima sebagai sekertaris,yang jelas ini akan menjadi pengalamanku yang pasti akan punya arti tersendiri.

"Bukannya tadi saya katakan kalau saya ingin laporan meeting dengan Alexander group segera diselesaikan dan diserahkan kepada saya. Lama sekali kamu mengerjakan pekerjaan enteng seperti itu. Saya tidak mau ada karyawan yang kerjaannya lelet,cepat selesaikan sebelum kamu istirahat. Mengerti?!!" lagi-lagi teriakan boss angkuh itu menggema hampir diseluruh ruangan.

Aku hanya menunduk sambil mendengarkan panjang lebar teriakannya yang seperti bom atom itu. Huft sabar aja deh, yang jelas aku tidak akan seperti dia kalau jadi pemimpin.

Lagian pekerjaan bejibun kayak gini mana bisa kelar cepet. Akukan baru ambil alih,beda cerita kalau aku udah lama kerja disininya. Ya maklumin aja deh,si boss mah bebas marah-marah coba dia diposisiku.

"Ngapain masuh disini,cepat kerjakan laporannya!!" masih dengan teriakan angkuhnya dan aku hanya bisa melenggang pergi dari ruangan si boss angkuh.

"Huft...sepertinya perang yang sesungguhnya akan dimulai dari sekarang." batinku dalam hati.

Outer Beauty vs. Inner BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang