Happy Reading.
Hari semakin larut hampir melewati jam malam, Kai dan teman temanya memilih untuk menyudahi acara mereka dan pulang ke rumah masing masing.
Kai ditemani cahaya gemerlap kota Seoul yang membuat semua orang jatuh hati dan ingin kemari. Kai memang menyukai suasana malam di Seoul.
Malam ini diperjalanan pulangnya. Kai merasa seperti ada yang mengikutinya di belakang, sedikit mengerikan memang namun Kai memberanikan diri mengingat jika dulu dia pernah berlati bela diri bersama ayahnya.
namun sekelebat bayangan yang sama percis seperti tadi sempat ia lihat disekolah menyapu pandangannya. perasaan Kai terguncang karna Kali ini dia dengan jelas menatap mata biru seorang gadis yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posisinya berdiri sekarang ini.
Gadis? untuk apa gadis itu mengikutiku?. Batin Kai.
Kaki nya serasa kaku dan sangat sulit untuk digerakkan, matanya tetap terpaku dengan mata biru terang yang ada didepannya saat ini.
"Yaishh...".Kai berlari ketakutan dan beruntung kakinya bisa digerakkan sekarang. Takut? Tentu!. Siapa yang tidak ketakuttan melihat seseirang yang tidak kau kenal menatap matamu dengan tajam. Kau pasti merasa tengan terintimidasi. Ia berlari sangat kencang menuju rumahnya.
"Ahh...apa yang aku lihat tadi?". Kai mengambil posisi di tangga teras rumahnya. Wajahnya terlihat pucat ditambah lagi deru nafasnya yang tersengal sengal, seperti habis melihat hantu.
Tunggu!
Hantu? Sepertinya memang benar jika tadi dia habis melihat hantu.
"Arghhh..." Deru Kai kesal dia berfikir kenapa dia yang harus berlari secepat tadi dan menganggap bahwa gadia yang ia lihat memang benar benar hantu.
Dengan sigap ia segera megambil kunci yang tadi diletakkan ibunya dibawah vas bunga seperti yang tadi ibunya bilang. memang itu tempat yang aman untuk menaruh sesuatu supaya tidak ketahuan oleh orang lain.
Kai tidak lupa mengunci pintu setelah ia berhasil masuk. Dan membuka sepatunya. Dia paham jika ibunya sudah tidur karna jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan dia segera pergi menuju kamarnya.
Kemeja seragamnya basah keringat akibat ulah bodoh yang tadi ia lakukan lalu ia memilih untuk menggunakan kaus putih yang ia ambil dilemari pakaian sesaat setelah ia membuka bajunya.
Kai membaringkan badannya ke ranjang dan fikirannya memikirkan kejadian tadi lagi.
Apa itu tadi?. Siapa dia?. Kenapa mengikutiku?. Segelintir pertanyaan memutari fikirannya terus menerus sejak dia melihat 'hantu' tadi.
Pranggg....
Kehaduhan suara dari arah luar kamar Kai membuat Kai seketika bergidik terkejut dan bahkan hampir meloncat dari twmpatnya sekarang.
Keringat terus mengucuri pepipisnya sesaat setelah dia mendengar suara kaki yang menaiki tangga rumah, perlahan namun pasti dia menarik selimut hitam bercorak di kasurnya dan membungkus tubuhnya tidak lupa menutup wajahnya dengan bantal.
Kai berusaha memejamkan matanya dan mengontrol deru jantungnya, dan tanpa sadar dia terlelap tidur.
*****
Seperti biasanya suasana dirumah Kai dipagi hari diramaikan dengan kegaduhan nyonya Kim yang berkutat dengan urusan dapurnya dan membangunkan anak semata wayangnya yang masih saja belum bangun padahal jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh.
"Kaiii....!!!". Teriak Nyonya Kim sambil meletakkan omlet di piring saji.
"Astaga anak itu, benar benar!". Gerutunya kesal.
Nyonya Kim memang seorang fashionnista dan memiliki cabang butik dipenjuru Kota namun dia tretap tidak melupakan tugasnya sebagai ibu dan itu yang membuat Kai benar benar menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaistal : Vampire And Werewolf (Book2)
VampirgeschichtenCerita baru dimulai sekarang. Sejarah dan legenda tidak mengizinkan mereka bersama, kutukan hebat yang terjadi ketika mereka benar benar bersi kukuh untuk menjadi satu selamanya. "Cinta yang tertunda beribu ribu tahun lamanya". Gadis Candu dan sega...