Happy Reading!
Kai benar benar memutuskan untuk mengabaikan kerumunan massa dan memilih untuk melanjutkan perjalanannya.
Dia bergidik ketika ia melewati jalan yang sama seperti tadi malam pada saat dia bertemu dengan Seorang gadis dengan mata biru yang menatapnya tajam.
Selangkah dua langkah, dan.
"Apa kabar Kai!". Sumber suara yang lagi lagi membuat Kai terkejut, tidak ada orang lain selain dirinya disini, dan suara itu terdengar jelas menyapu telingannya.
"Siapa Kau!". Sahut Kai spontas sesaat setelah ia melihat seseorang yang berdiri di sudut jalan dekat lampu penerangan.
Pria itu berjalan dan berhenti tepat di bawah cahaya lampu yang remang remang menyorot sebagian wajahnya.
Ia terkekeh memandang Kai. "Siapa kau?". "Apa yang kau mau dariku?". Ledek Pria itu yang menirukan seseorang yang tengah berada dalam ketakuttan. "Hanya itu yang selalu ku dengar dari para korbanku!". Lanjutnya seraya menyeringai dan ters brjalan mendekati Kai.
Kai hanya dia menatap heran Pria didepannya. Kai nampaknya pernah melihat pria ini, namun nihil ia benar benar tidak menginggat apapun.
"Ini menarik!" Pria itu menghisap udara yang ia rasakan didekat Kai. "Aku merindukan bau darahmu!". Lanjutnya sambil menyeringai menaikkan sebelah alisnya.
Apa dia orang gila?. Batin Kai yang terlihat heran.
Pria itu berusaha meraih leher Kai dengan lengan dinginnya. Kai terkejut, tangannya benar benar dingin menurut Kai, dan pria itu berhasil mencekik Kai. Susah bernafas. Itu yang Kai rasakan saat ini.
Kai berusaha memberontak dengan mencakar lengan pria itu dengan kuat. Bahkan Kai menancapkan kuku kukunya di lengan pria itu hingga terlihat luka sayatan, anehnya luka itu kembali tertutup menghilangkan jejak.
"Hentikan!!". Suara tajam seorang wanita berhasil menyelamatkan Kai dari pria 'sinting' didepannya.
"Taeyong!, Jauhkan tanganmu darinya!". Perintah gadis itu penuh penekanan memandang dingin kearah Taeyong sosok pria yang sedari tadi mencekik Kai hingga hampir kehabisan nafas.
Pria yang bernama Taeyong itu lantas melepaskan Kai yang berbatuk batuk mencari udara untuk bernafas. Dan menatap gadis yang menyelamatkan Kai dengan dingin.
"Victoria apa kabar?". Tanya Taeyong lembut seraya memberikan senyuman singkat dibibirnya. Kai yang berada dibelakang Taeyong menatap keduanya secara heran.
Taeyong? Victoria? Siapa mereka?, apa hubunganku dengannya?. Batin Kai penuh tanya.
"Kau tidak menciumnya?". Tanya Taeyong seraya menghirup udara yang benar benar memabukkan bagi dirinya. "Ini aroma darah putra mahkota Werewolf, apa kau lupa?!". Ledek Taeyong dengan wajah yang sulit untuk diartikan menghampiri Victoria yang memandang Kai sekilas dan kembali menatap tajam Taeyong.
Sedangkan Kai hanya berdiam diri dengan seribu pertanyaan yang menghiasi kepalanya. Kakinya selangkah dua langkah mundur berniat untuk pergi meninggalkan kedua 'Manusia' yang sebenarnya baru pertama Kai lihat.
"Pergilah!, urusanmu dengannya sudah selesai!". Kata Victoria menatap tajam Taeyong. Taeyeong tersenyum masam.
"Selesai katamu?". Tanya Taeyong dengan nada yang sediki dimainkan. Victoria Hanya menatapnya dingin. "Lihat dia!" Suara Taeyong terhenti dan ia memilih menatap Kai dengan raut kebencian di wajahnya.
"Dia masih hidup". Lanjutnya masam.
"Dia hanya sosok reinkarnasi dari Kai Kim". Balas Victoria masih dengan ekspresi yang sama. "APA BEDANYA!". Bentak Taeyong dengan nada tidak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaistal : Vampire And Werewolf (Book2)
VampirosCerita baru dimulai sekarang. Sejarah dan legenda tidak mengizinkan mereka bersama, kutukan hebat yang terjadi ketika mereka benar benar bersi kukuh untuk menjadi satu selamanya. "Cinta yang tertunda beribu ribu tahun lamanya". Gadis Candu dan sega...