Menikah

5.4K 213 3
                                    

Bagi Aisyah waktu berlalu begitu cepat membuatnya kembali memutar semua kenangannya di masa silam. Baginya baru saja  Adnan mengkhitbahnya dan ta'aruffan kini tinggal hitungan jam ia akan jadi istri  sah dari seorang  dokter tampan yang wanita mana saja sanggup menyerahkan hidupnya pada pria shaleh yang tampan ini.

Walaupun Adnan bagaikan pria paling sempurna yang ada di sudut bumi ini, tapi bagi Aisyah calon suaminya sama sekali tidak bisa menarik hatinya. Aisyah tau betul bagaimana cara melayani seorang suami, tapi kini ia tak peduli akan semua itu karna baginya pernikahannya dan Adnan hanyalah formalitas semata.

Tidak akan ada hak dan kewajiban sebagai suami dan istri saat mereka hanya berdua. Dia hanya mencintai Rado dan bukan Adnan tapi ia harus menikah dengan Adnan demi uminya karena baginya apapun yang diinginkan uminya ia akan melakukannya.

Pernikahan mereka berlangsung dengan adat Sunda sebagaimana adat mendiang ibunya dan pernikahannya itu tidak di hadiri papinya karena ia sudah meminta bahwa ia tidak mau menikah kalau papinya hadir, maka dari itulah papinya tidak menghadiri pernikahannya.

Papinya pun sudah diberitahu soal permintaan  putrinya itu dan dengan hati yang teriris beliau memberikan restunya untuk menikah bersama anak dari sahabatnya. Bagi papinya hanya doa-doa tuluslah yang terpenting yang dia kirimkan untuk putri sulungnya itu apapun akan papinya lakukan demi kebaikan putrinya, termasuk tidak menghadiri akad nikah sang putri.

Sesuai permintaan Adnan kalau saat akad nikah, maka Aisyah harus menggunakan hijab dan demi menghargai ibu mertuanya yang adalah wanita yang begitu Aisyah sayangi diapun menuruti itu.

Wajah cantiknya begitu teduh dipandang mata dengan polesan lembut make up pada wajah cantiknya. Tubuh proporsionalnya sangat indah dibalut busana pengantin muslimah beradatkan sunda. Aisyah berjalan menuju altar pernikahan didampingi kedua sahabat kembarnya yang adalah adik kembarnya.

Seharusnya hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidup Asiyah. Namun bagi Aisyah hari ini bukanlah hari spesial yang harus dia syukuri. Baginya semua hari sudah hancur setelah kepergian mendiang ibunya dan ditambah kepergian kekasihnya.

Akad nikah pun di mulai dengan sangat sakral.

"Bismillahirahmani rahim. Allahummah shallialasyaidina Muhammad wa'ala alih syaidina Muhammad. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau duhai ananda Muhammad Adnan Assidiq bin Muhammad Mirwan dengan ananda Aisyahna Cantika Putri binti Hartawan Hadiguna yang walinya telah mewakilkan ke saya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas seberat 25 gram beserta 5 macam mata uang asing sebanyak 99 juta rupiah tunai karna Allah"

"Bismillahirahmanirahim. Saya terima nikah dan kawinnya Aisyahna Cantika Putri binti Hartawan Hadiguna dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 25 gram dan mata uang asing sebanyak 5 macam senilai 99 juta rupiah di bayar tunai karena Allah"

Ijab qabul di ucap lantang dan lancar oleh Adnan tanpa keraguan hanya dengan satu tarikan nafas. Sekarang mereka sudah sah sebagai pasangan suami istri. Aisyah wanita yang amat dia cintai sejak kecil sudah resmi menjadi istrinya dimata Allah dan hukum negara.

Seharusnya mempelai wanita memancarkan wajah bahagia setelah ijab qabul berhasil diikrarkan sang suami. Namun Aisyah, tidak merasakan apapun pada hatinya selain rasa sakit karna harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Hidupnya seperti tidak berarah sama sekali setelah kepergian kekasihnya Rado.

Perihal mas kawin itu di pilihkan uminya dari curhatan Aisyah semasa ia masih di jalan Allah ia bermimpi di beri mas kawin/mahar yang memiliki simbolis dalam islam seperti emas 25 gram bersimbolis 25 nabi dan rasul yang wajib di imani, 5 jenis mata uang asing berarti 5 waktu dalam shalat serta 99 juta uang cash berarti 99 asma Allah, itu adalah impiannya sejak duduk di bangku SMP kalau suatu saat ia di nikahi seorang pria shlaeh ia ingin meminta itu sebagai mas kawin.

Tetapi setelah ia melenceng dari ajaran Allah ia sama sekali sudah tidak peduli dengan semua itu. Hati Aisyah sudah hancur karena perbuatan papinya yang mempoligami maminya hingga maminya meninggal serta Rado yang meinggalkannya dan sekarang ia harus berkomitmen dengan pria yang dia tidak suka sama sekali itu adalah keputusan terbodoh yang di ambilnya.

Adnan menghampiri Aisyah dan berkata dengan lembut.

"Sayang, kalau kamu udah capek layanin tamu kamu istirahat aja"

Adnan memegang lembut lengan Aisyah.

"Nggak kok aku nggak capek"

Aisyah melepaskan pegangan Rado di lengannya dan menghampiri tamu.

"Berani banget dia nyentuh dan panggil aku sayang"

Ketus batin Aisyah berjalan menemui teman-teman kuliahnya yang datang.

Begitu banyak teman-teman Aisyah yang datang dan hampir tujuh puluh lima persen pria selebihnya wanita. Seperti prinsipnya pernikahan ini hanya formalitas semata. Aisyah cipika cipiki dengan semua tamu pria yang hadir dan dia sama sekali tidak peduli dengan Adnan suaminya dan sibuk bercengkrama dengan teman-temannya.

Hati Adnan sedikit sakit dan cemburu melihat istrinya di sentuh dengan pria-pria itu, tapi tak ingin membuat istrinya berdosa karena membuatnya sakit hati ia menghilangkan pikiran negatifnya dan tetap berkhusnuudzon pada bidadarinya itu.

Jauh dari lubuk hati Adnan dia memang sangat mencintai Aisyah. Dia sudah bertekad ingin mengajak bidadarinya itu kembali ke jalan Allah kembali. Sebelum menikahi Aisyah, dia bersikap seolah tidak mencintai Aisyah namun nyatanya dia amat mencintai gadis cantik itu.

"sayang, umi ngerti perasaan kamu tapi umi juga yakin kalau melalui kamu dia bisa berubah nak. Ilmu agama kamu dan pertolongan insya  Allah cukup untuk membimbingnya ke jalan yang lebih baik lagi"

Sentuhan lembut uminya mendarat di bahu datar Adnan.

"Insya Allah umi, Adnan mohon do'a dari umi agar Adnan bisa selalu sabar dan mengerti soal perubahan Aisyah yang jauh dari cahaya Allah."

Adnan mencium punggung tangan uminya.

"Nak, umi akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan Aisyah utamanya untuk kehidupan rumah tangga kalian sayang"

Fatma membelai lembut wajah tampan putranya.

"Tapi jujur mi, aku sakit liat dia kayak gini. Umi tau aku mencintainya sejak kecil menyimpan semuanya rapat-rapat. Menyembunyikannya dari Aisyah dan akhirnya Allah menjodohkan kami, tapi dia yang ku kenal 15 tahun lalu dan yang sekarang sangat berbeda umi. Aku nggak nyangka dia akan tumbuh menjadi gadis liar seperti ini"

"Mas, kamu yang sabar ya. Awalnya aku juga kecewa dengan perubahan sikap dia, tapi setelah aku tau penyebabnya yah aku bisa kok nerima dia lagi seperti Aisyah yang dulu."

Ucap Marwah bijak menguatkan sang kakak.

"Iyah pasti dek. Insya Allah setelah mas mengikrarkan janji suci di hadapan Allah Swt, maka aku akan selalu mendampingi dan membimbing Aisyah di jalan Allah"

Kelanjutan ada Di Innovel dan Dreame gess yah silahkan berkunjung disana jangan lupa vote dan komen sebagai bentu apresiasi kalian untuk penulis🤗 terimakasih😚

Mencintaimu karena Allah Ta'alah(Revisi In Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang