Maaf! Aku harus pergi

5.4K 220 2
                                    

Dengan helaian nafas panjang ia menarik kopernya keluar dari kamarnya menuju garasi mobil. Ia tancap gas menuju Bandung di kediaman orang tuanya tapi sebelum itu ia sudah memberitahukan hal ini pada papi dan maminya serta pada Safa dan Safa pun mendukungnya
Ia memang ke Bandung tapi tidak untuk tinggal di rumah papi maminya ia akan tinggal di desa dimana papinya di besarkan disana ia tinggal bersama maminya dan tantenya meski begitu papinya tetap tinggal di kota karena tugasnya sebagai seorang dokter.
Ia merebahkan tubuhnya dalam pelukan hangat papinya piluhnya tenggelam dalam kasih sayang sang Ayah.
"pi maafin aku" ucapnya terisak.
"sayang kau tidak salah apapun berhentilah meminta maaf dan sabarlah"
"pi mas Adnan tegah sekali melakukan ini padaku, aku sudah tidak tahan pi aku mau berpisah darinya" ia kembali terisak. Kali ini papinya mengaggukkan kepalanya tanda ia menyetujui permintaan putrinya itu.
"sayang ingat mami pernah bilang apa saat itu ke kamu?" maminya mengusap lembut ubun-ubun wanita itu.
"mi aku udah nggak bisa lagi mi aku tidak sehebat mereka yang di poligami dari kecil aku paling tidak suka kalau milikku harus di bagi-bagi apalagi suami dan cintanya aku tidak sanggup mi" ia terisak dalam pelukan maminya.
"baiklah sayang, tapi saran mami istikharah lah dulu nak kaupun tau Allah tidak melarang perceraian tapi ia membencinya". Maminya memboyong tubuh lemahnya masuk ke dalam mobil dan selanjutnya menuju salah satu desa terpencil di Bandung.
Saat ini Adnan kebingungan mencari dimana Aisyah tak ada satupun barang-barang yang tersisa kecuali selembar kertas di atas bantal.
"assalamualaikum mas, maafkan aku kalu lagi-lagi aku keluar rumah tanpa izinmu aku mohon ridhoi kepergianku! Kepergianku ini demi kebahagiaanmu mas dan jangan cari aku lagi sudah cukup semua ini mas aku sudah tidak bisa lagi melihatmu berdosa karena menyakitiku mas. Asal kau tau mas berkali-kali aku melihatmu makan berdua dengannya,tertawa bersama tapi aku hanya diam dan tetap berperasangka baik padamu karena Allah mengikuti perasangka hambanya tapi tak kala membuatku hancur mas saat aku melihatmu tersenyum ketika membaca pesan singkat darinya kalian pun tau dosanya bermesraan via apapun juga bagi yang bukan muhrim tapi kembali aku hanya diam karena apa mas? Karena aku masih kuat dan aku masih ingin surga Allah bersamamu tapi saat kau mulai mencari kesalahanku dan menceritakannya pada orang lain maka saat itu juga aku sadar kalau hubungan ini tak pantas lagi ku pertahankan dan aku tau kaupun mencintai Rebecca maka menikahlah dengannya mas! Aku akan mengalah demi kebahagiaan kalian aku bisa bahagia hanya dengan mendengar kau bahagia mas dan harus kau tau cintaku tidak egois seperti yang kau pikir selama ini mas aku hanya mencintaimu dan tidak mau membagi cintaku pada wanita lain meski aku juga tau Allah swt menjanjikan surga untuk wanita yang relah di madu demi kebaikan suaminya tapi aku tidak bisa mas aku takut akan membuatmu berdosa dengan poligami ini karena aku takut kau tidak bisa adil meski kau adil aku takut akan tersakiti dalam poligami ini dan membuamu berdosa mas aku tidak mau itu. Mas tunggu saja surat cerai dariku dan aku harap kau mau menandatanganinya mas.jujur saja aku tidak pernah membanyangkan kalau ini akan terjadi mas perpisahan bukan karena maut hal ini sungguh di luar kendali ku mas, terimakasih untuk cinta, kasih dan sayang serta semua kebaikanmu padaku selama ini mas.
Maafkan semua kesalahanku sejak menjadi istrimu mas. Wassalam.
Aisyah Cantika Putri."
Adnan menangis membaca surat dari istrinya itu ia takkan sanggup kehilangan Aisyah tapi ia juga tidak bisa meninggalkan Rebecca wanita yang begitu banyak berkorban dan sangat mencintainya. Inilah konsekuensinya tapi ia akan tetap mencari Aisyah ia yakin Aisyah ke Bandung.
~~~
Adnan kembali kerumah uminya dan menanyakan keberadaan Aisyah pada Safa karena ia tahu Aisyah pasti mencurahkan segala isi hatinya kepada Safa.
"mas pasti cari Aisyah kan? Percuma mas dia telah pergi meninggalkan mas karena asal mas tau dia sudah tau semuanya mas dia denger semua apa yang kita bicarakan tadi" ucapnya tersenyum sinis menatap kakaknya itu dari anak tangganya.
"kamu pasti tau Aisyah di mana sekarang, Fa kasih tau mas dimana dia sekarang? Mas khawatir dengan keadaannya Fa." Adnan memelas.
" dia ada di suatu tempat yang tersembunyi dari semua ini dan tidak ada yang tau kecuali aku dan dia tapi aku tidak akan ngasih tau mas. dia itu sahabat aku dan aku tidak mungkin membuat sahabat aku sakit untuk kesekian kalinya, sekarang mending mas pulang siapin mental untuk tanda tangan surat cerai mas besok ok mas" Safa beranjak dari anak tangga itu menuju kamarnya.
" Fa tolong kasih tau mas" teriaknya mengejar adiknya hingga langkahnya terhalang oleh uminya.
"Aisyah kemana? Kalau sampai terjadi sesuatu pada Aisyah umi nggak akan maafin kamu Adnan!" ucap umi tegas
"mi Adnan juga nggak tau tapi Safa tau mi"
"dia nggak mungkin tau umi yakin dia hanya berbohong, kau harus mencarinya Adnan!" umi meninggalkan Adnan di depan kamar Safa. Adnan kembali ke rumahnya dengan sangat bingung dan ia pun berpikir sejenak sebelum mengeluarkan mobil mewahnya yang akan ia pakai menelusuri jalan menuju Bandung. Sesampainya di Bandung sama sekali tidak ada tanda-tanda Aisyah ada disini padahal Aisyah pergi dengan mobilnya tapi digarasi ini tidak ada mobil Aisyah. Ia.menatap bingung garasi mobil itu dan akhirnya masuk ke dalam rumah itu. Ia mengucap salam yang di jawab polos seolah tak tau apapun oleh orang tua Aisyah tepatnya oleh papinya.
"pi Aisyah ada disini?" tanyanya tanpa basa-basi.
"Aisyah? Kok kamu nanya ke papi nan? Kalian nggak lagi ada masalah kan? " tanya papi seolah ia tak tau apapun juga. Adnan akhirnya menjelaskan semuanya dan semua yang di katakan Adnan sama sekali tak berbeda Dengan apa yang di katakan Aisyah.
"nan papi juga nggak tau Aisyah ada di mana, tapi kalau pun papi tau papi nggak akan ngasih tau kamu dan jujur kalau memang begitu keinginan Aisyah papi setuju kalian berpisah maaf nan" ucap papi kecewa.
" pi aku cinta sama Aisyah aku nggak.mungkin menceraikannya aku tidak akan bisa hidup tanpanya pi"
"sudahlah Adnan lebih baik kamu introspeksi diri dulu baru bertemu dengan anak saya dan kalau kau mencintainya ceraikan dia!"
"tapi pi" ucapnya di potong.
"pulanglah papi mau istirahat besok ada tindakan operasi"
Adnan akhirnya pulang dengan kecewa dan sangat sedih ia memutuskan untuk mencari Aisyah dulu baru menikah dengan Rere situasi sudah seperti ini tapi ia masih tetap memikirkan pernikahannya dengan Rere sebenarnya dia benar mencintai Aisyah atau hanya kasian?
~~~
Sepertiga malam dimana sepasang suami istri ini biasanya berjamaah kini mereka harus qiyamul lail di tempat terpisah karena jin berhasil menguasai mereka sampai membuatnya harus terpisah seperti ini. Aisyah dengan khusyu melantungkan bacaannya di setiap rakaatnya begitupun Adnan. Setiap ayat yang di lantungkan Aisyah dan Adnan dalam bacaan mereka bulir-bulir bening itupun terjatuh membasahi sajadah dimana mereka akan sujud. Sehabis shalat tahajjud Aisyah kembali shalat istikharah dengan khusyu ia memohon petunjuk dari Allah apakah keputusannya untuk bercerai sudah tepat atau tidak?. Sementara Adnan di tempat yang terpisah hatinya begitu gunda apakah dia harus menikahi Rere tanpa restu siapapun ataukah ia harus mengejar Aisyah wanita yang di cintainya tapi tak bisa memberikannya anak? Ia bingung dan ia pun shalat istikharah sebagaimana di anjurkan islam saat kita berada di persimpangan jalan untuk memilih jangan bertanya pada siapapun selain pada Allah.
~~~
Udara sejuk di desa sangat membuat hati Aisyah sejuk dan seolah melupakan kegundahan hatinya ia menyirami bunga-bunga indah yang tumbuh di sekitar halaman rumah tantenya itu. Wajah cantiknya tak kalah jika di sandingkan dengan seluruh bunga yang ada di dunia ini senyumnya menyejukkan hati, tutur katanya yang lembut nan sopan seolah tak pantas mendapat bentakan.
Wanita seshalehah dirinya memang pantas mendapat ujian yang sebesar ini agar derajatnya naik dan laki-laki yang ingin mempoligaminya adalah laki-laki paling bodoh di dunia ini.
"Aisyah sarapan dulu sini sama mami dan tante" ucap maminya lembut merangkul pelan putrinya itu. Aisyah berjalan semangat dan ia mulai menyantap makanan sederhana itu di rumah tantenya lidahnya cocok dengan makanan bergenre apapun meski bergelimang harta ia tetap rendah hati karena ia tau apapun yang ia miliki hanya titipan dan kapanpun Allah ingin mengambilnya maka itu haknya dan ia hanya bisa ikhlas maka selagi nikmat Allah masih ada pada diri kita manfaatkan sebaik mungkin gunakan di jalan Allah swt.
Seusai sarapan ia ikut tantenya ke ladang. Di ladang ia mengambil hasil bumi yang cukup melimpah begitu banyak sayuran dan buah siap panen ia pun dengan gembira ikut memanen hasil bumi seolah ia tak pernah punya masalah di Jakarta.
Ponselnya berdering tertera nama Safa, ia mengangkatnya bahagia terdengar ucapan salam dari seberang telepon.
"ada apa Fa?" tanya Aisyah
"nggak kok Syah. Umi cuman mau tau kamu baik-baik aja atau nggak?"
"Fa kasih tau ke umi aku baik kok di sini dan oh yah surat cerainya kamu udah kirim ke mas Adnan kan?" Aisyah menahan tangis saat mengucap kalimat cerai itu.
"udah Syah, tapi dia nggak mau nandatanganin dan malah merobek kertas itu Syah"
"oh gitu Fa, biarin aja nanti dia sendiri yang akan nalak aku, udah dulu ya Fa dan salam sama umi" salam pun di ucapkannya dan pembicaraan singkat via telepon itu terhenti sampai di situ.
Saat Aisyah dan tantenya kembali ke rumah untuk makan siang mereka di kejutkan dengan kedatangan Safa dan uminya.
"umi , Safa kalian ngapain di sini?" ucap Aisyah mencium punggung tangan mertuanya itu.
" sayang umi khawatir sama kamu nak makanya umi kesini dan mengenai perceraianmu dengan Adnan apa kau serius?" tanya umi meneteskan air matanya.
"umi dengan basmalah aku ingin bercerai dari mas Adnan aku yakin umi tau alasannya selama ini aku takut cinta lama mereka akan terulang dan apa itu terjadi mereka semakin dekat dan mas Adnan seolah ia tak menyadari bahwa ada aku sebagai istrinya umi" Aisyah menahan tangis memperlihatkan ia tegar dengan semua ujian Allah ini.
"tapi Syah" ucap Safa terpotong.
"nggak Fa aku sudah yakin aku nggak mau liat mas Adnan dosa karena aku Fa" Aisyah beranjak mempersiapkan makan siang dan kemudian memanggil semua orang untuk makan siang bersama. Keheningan tercipta sepanjang makan siang dan setelah itu umi dan Safa pun kembali ke Jakarta sebelum Adnan curiga pada mereka Aisyah memperlihatkan wajah sumbringanya hingga mertuanya itu yakin dengan keputusan yang akan di ambil oleh Aisyah.
"sayang apapun keputusanmu umi akan mendukungnya asal kamu bahagia nak dan maafkan umi yang membuatmu tersakiti dalam pernikahan ini nak andai umi tau ini akan terjadi umi nggak akan jodohin kalian" ucap umi memeluknya erat.begitupun Safa yang sebentar lagi akan jadi seorang ibu meski usia kehamilannya baru menginjak angka lima minggu.
"umi jangan ngomong gitu apapun yang sudah terjadi atas kehendak Allah swt mi kita tidak boleh menyesali segala ketentuannya mi" ucapnya terisak.
~~~
Malam hari itu dengan balutan mukenah dan tasbih yang terus dimainkannya Aisyah tersedu hebat mengingat semua kenangannya bersama Adnan, kebaikan,ketulusan,kesabaran dan semua sikap Adnan yang menuntunnya kembali ke jalan Allah ia mengingat semua itu dan ia sama sekali tak pernah menyangka kalau ia akan kehilangan Adnan dengan jalan ini. Sebenarnya ia bisa bertahan kalau ia siap di madu tapi keinginannya sejak kecil ia ingin kisah cintanya seindah Ali dan Fatimah dan seindah Baginda rasul dan saydinah Khadijah. Aisyah terseduh membayangkan betapa sakitnya ia harus kehilangan lelaki yang sudah begitu sabar menghadapi sikapnya. Di lain tempat Adnan pun terseduh menghadap Allah apakah ia egois? Apakah ia salah ingin memoligami Aisyah hanya karena Aisyah tidak bisa hamil? .
~~~
Waktu berlalu begitu cepat setiap hari Adnan berusaha mencari Aisyah ke setiap sudut kota Jakarta dan Bandung bahkan ia ke Australia mencari Aisyah tapi ia tak jua menemukan istrinya itu sampai sekali lagi seytan berhasil meggodanya dan ia pun menyerah mencari Aisyah di bulan pertama kepergian Aisyah.

Maaf kalau part ini gaje yah! Dan makasih yang udah nungguin lanjutannya.😊

Mencintaimu karena Allah Ta'alah(Revisi In Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang