3

35 7 1
                                    

Sedari tadi matanya tak bisa teralihkan dari tubuh seorang wanita yang sedang duduk sendirian di pojok kantin dengan sumpalan earphone ditelinganya.

Ia bahkan menghiraukan seluruh ocehan-ocehan Gerry yang belum menyadari bahwa sahabatnya tersebut tak sedang mendengarkannya,malah sahabatnya itu sedang memperhatikan sosok yang menurutnya mungkin lebih menarik.

"Iyakan Yash?" Ucap Gerry mengakhiri ceritanya.

"Yash?" Ucapnya sekali lagi setelah tak mendapat respon apapun.

"Yasha!?"

"Hah? Apa?" Sahut Yasha sembari menoleh ke arah Gerry.

"Lo daritadi gak ngedenger gue?"

"Heh?? Ehh.."

"Ck! Lo itu emangnya lagi ngapain sih Yash? Sibuk banget sampe gak ngedenger gue!" Gerutu Gerry dengan tampang yang dijijikkan,hehe apaan sih bahasa gue?

"Yash?"

Merasa kesal karena Yasha yang kembali tak memberikan respon kepadanya. Gerry memilih untuk mengikuti arah pandang Yasha yang sepertinya sedari tadi tak bisa teralihkan.

Seketika mata Gerry membulat lebar ketika mengatahui bahwa sahabatnya tersebut sedang memperhatikan sesosok wanita yang baru saja mendapatkan pesanannya.

"Jangan bilang lo suka sama dia?" Bisik Gerry tepat ditelinga Yasha,yang berhasil membuatnya tersadar.

"Heh? Ngomong apaan sih lo?" Elak Yasha.

"Ohh..jadi yang sedari tadi ngalihin perhatian lo,si cewek nerd itu?" Tanya Gerry meremehkan.

"Apa sih lo? Gak jelas banget!"

"Yasha Yasha! Gue ini udah kenal lo berapa lama sih? Gue udah tau lo banget sob!" Ucap Gerry sembari menepuk-nepuk pundak Yasha pelan.

"Dia itu adalah cewek nerd,freak,dan TER-aneh yang pernah gue kenal selama hidup gue. Namanya Meccanilla. Lo pasti baru ngelihat dia kan? Dia anak baru disini,tepat seminggu setelah kepergian lo dia datang. Setahu gue sih,dia anak XII IPS-2." Jelas Gerry.

"Dia selalu menyendiri,sosok yang pendiam dan sangat cuek. Dan mungkin juga dingin. Dia nggak punya teman satupun,nggak ada yang betah sama dia. Setiap diajak ngobrol dia hanya diam atau kalau nggak dia pergi dan lari gak jelas."

"Lo bahkan lihat sendirikan tadi. Waktu gue nabrak dia,dia nggak bilang apa-apa. Dia cuma natap muka gue sebelum dia lari dari koridor. Sampe-sampe jeritan cewek-cewek buat lo tadi,harus teralihkan ke dia."

Yasha mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang biasa dipanggil dengan nama Mecca tersebut. Seketika pandangan mereka bertemu. Entah disengaja atau tidak,Mecca pun ternyata memperhatikan Yasha.

Mecca kembali mengalihkan pandangannya. Ia lalu sibuk dengan makanannya tanpa mendongak sekali pun. Bahkan sedari tadi Yasha berfikir,apakah ia tak lelah menunduk seperti itu?

"Lo kayaknya tau banget tentang dia Ger!"

"Haha! Lo salah! Semua orang juga tau siapa dia. Dia selalu jadi trending topic disekolah ini."

"Trending topic?"

"Iya! Lo harus tau sob! Dia itu pinter banget,gilee! Dia yang selama ini ngegantiin posisi lo untuk ikut lomba sains dan matematika!"

"Loh? Bukannya dia anak IPS? Kok..?"

"Dia tuh udah sering banget di tawarin buat pindah ke kelas kita. Tapi dia selalu nolak,dan lebih milih dikelas IPS. Nggak ada yang tau alasannya sampe sekarang. Dia terlalu misterius Yash,gue nggak ngerti."

"Dan bahkan nih! Denger-denger,katanya sih dia gak ngisi biodata waktu mau masuk ke sekolah kita. Dan katanya waktu dia ditanya-tanya sama kepsek,dia malah nggak jawab dan lebih milih pamit buat keluar dari ruangan kepsek. Gila gak tuh coy? Nerd banget kan tuh cewek?"

"Loh? Trus kok bisa masuk sih disini?"

"Nah itu yang gak gue tau!"

"Gue tambah penasaran sama dia." Gumam Yasha.

"Apa? Lo ngomong apaan Yash? Sorry gue gak denger!"

"Hah? Apa? Gak ada apa-apa kok!"

"Ohh gitu,yah udah deh makan buru! Gue laper nih!"

"Iye iye!"

***

Yasha terus berlari,ia bahkan sedari tadi tak bisa menghentikan gerutuan-gerutuan kecil yang keluar dari mulutnya. Umpatan bahkan sering terdengar dari bibirnya.

Orang-orang yang melihatnya merasa bingung. Sepertinya mereka merasa ada yang sedang tak beres pada sang most wanted di SMA NEGERI 1 BANDUNG tersebut.

"Woy? Lo ngeliat..ehhh itu gak?" Tanya Yasha pada salah satu siswi yang cukup dekat dari posisinya.

Namun,siswi tersebut hanya diam. Bahkan ia malah menunjukkan wajah cengonya dengan mulut yang terbuka lebar. Sepertinya ia tak menyangka,bahwa lelaki tersebut akan mengajaknya berbicara.

"Woy! Lo kok ngelamun sih?" Ucap Yasha menyadarkan siswi tersebut.

"Eh! Sorry-sorry,tadi kamu ngomong apa?"

"Ck! Lo lihat cewek..ehh shh,aduh! Cewek itu gak?" Tanya Yasha sembari menggaruk tengkuknya.

"Cewek siapa?"

"Arghh! Bentar..! Ahh gue tau. Lo lihat Mecca gak?"

"Ohh cewek nerd itu? Kayaknya sih,kalo jam segini dia sering di taman belakang."

"Taman belakang?"

"Iya! Biasanya dia suka ketiduran dibawah pohon. Dan satu lagi Yash,kamu gak boleh manggil dia."

"Loh kenapa?" Tanya Yasha bingung.

"Karena percuma,dia nggak bakal denger. Telinganya terlalu sering disumpel sama earphone kalo lagi tiduran."

"Oh gitu,thanks yah infonya?"

"Ehh iya sama-sama Yash!" Jawab siswi tersebut salah tingkah.

Baru saja Yasha melangkah,ia memilih untuk kembali mundur sebelum ia berbalik lagi ke arah siswi dengan rambut ombrenya tersebut.

"Ehh..siapa nama lo?" Tanya Yasha dengan tatapannya yang membuat para wanita akan meleleh.

Dengan wajah yang tersipu malu,siswi tersebut menjawab dengan sedikit gugup. Sepertinya ia merasa,bahwa Yasha menanyakan namanya,sebab ia menyukai dirinya. Padahal..itu pasti tidak benar. "Ehmm..nama aku--"

"Eitss! Nama lo gak penting sih! Tapi gue cuma mau bilang. Jangan nyebut orang NERD. Kalo aslinya lo lebih NERD dari dia."

Seketika siswi tersebut terperangah ketika mendengar ucapan Yasha,yang entah mengapa berhasil menghempaskannya ke jurang yang paling dalam setelah dibuat melayang setinggi awan.

"Kelas berapa sih lo? Belajar ngomong dulu gih! Bicara aja masih gagap lo! Anehh.."

Yah,itu adalah ucapan terakhir yang dikatakan oleh Yasha sebelum ia benar-benar meninggalkan siswi tersebut dengan ketiga temannya yang juga masih dengan tampang cengonya. Tak menyangka bahwa hanya dengan kata-katanya yang singkat namun sudah mampu membuat wanita tersebut harus meneteskan air mata kekesalannya.

"Arghhh!!! Gue kesellll!! Ini semua gara-gara cewek nerd yang sok misterius itu! Erghhh!"

"Tenang ta! Kita bisa laporin ini ke Marsya!"

"Apa lo bilang? Marsya? Lo ini bloon apa gimana sih? Lo kan tau sendiri,Marsya itu saingan gue. Gimana sih lo pada?"

"Eh! Iya juga yah,maaf ta! Kita lupa."

"Au ah gelap!" Ucap wanita tersebut yang ternyata bernama Letta.

-----------------------------------------------------
Tinggalkan jejak please!

Y and MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang