To Catch Your Love!

To Catch Your Love! (Bagian 6)

"Dia milikku, sajangnim"

Suara yang dalam itu mengejutkan Seohyun dan Kris. Keduanya menatap sang pemilik suara "Luhan?! // neo..."

Luhan tiba tiba memicing tajam pada sosok Kris "mwo?"Tanya Luhan kemudian

Kris terlihat mengerjap beberapa kali,sedangkan Seohyun yang kini berada dalam rengkuhan seorang Luhan justru dibuat gugup. Ini pertama kalinya seorang lelaki berani merengkuhnya seperti saat ini. Keempat kakaknya terlalu menjaganya sehingga tak ada celah yang bisa menjadi jalan masuk bagi lelaki manapun untuk menyentuhnya. Hanya Luhan... Lelaki pertama dengan nyali yang besar---sepertinya begitu

"Yak,jadi... Kau..."

Tiba tiba,wajah tampannya dihiasi seringai. Kris menampakkan seringai itu tepat ketika iris legamnya beradu dengan iris legam milik Luhan "baiklah. Aku mengerti kau masih belum memaafkanku untuk kejadian empat tahun lalu..."Kris menjeda sejenak ucapannya sebelum kembali melanjutkannya "tapi jangan berpikir aku akan menyerah terhadap gadis dihadapanku ini. Dia telah dijodohkan denganku,asal kau tahu"

Dan luhan menyunggingkan senyum sarkastisnya,tepat setelah Kris mengatakannya "dan jangan berpikir kau bisa kembali merebut gadis yang kusukai..."

"...Wu Yi Fan"

Dengan gerakan cepat,Luhan mencengkram pergelangan tangan gadis itu dan menariknya. Seohyun hanya bisa mengikuti langkah Luhan dengan tanya besar dikepalanya. Sungguh,dia tak mengerti apa yang terjadi diantara dua lelaki yang baru saja memasuki kehidupan sekolahnya diwaktu yang hampir bersamaan itu.

Sementara,tanpa mereka ketahui ada lagi orang yang juga mengamati kejadian itu. Seorang namja bertubuh jangkung dan seorang gadis yang kelihatannya begitu takut "Hah! Jadi... Lelaki itu..,dia yang namanya Lu han?!"

"E-eoh..."

Lelaki jangkung itu memicing tajam, tepat kearah Luhan. Dia seperti seekor singa lapar,yang segera ingin menerjang buruannya. Lelaki yang dimatanya terlihat hanya seperti seekor rusa kecil yang lemah... Lu Han.

"Berani sekali menyentuh adikku yang polos dengan tangan kotornya itu..."

"...awas saja kau!"

Kemudian lelaki itu memperdengarkan tawa yang justru semakin menambah nuansa horror(?) dibalik tanaman rimbun dihalaman sekolah itu. Dia tertawa bak penyihir. Sementara gadis yang mengikutinya---karena dipaksa---itu kini menegak bulu nyawanya. Mungkin tak lama lagi,dewa kematian akan segera menjemputnya disana... Karena lelaki berbaju tentara itu.

*

"Aniya oppa! Aku belum mendengar apa-apa darimu karena mereka..."Seohyun menjeda sejenak ucapannya "lagipula... Aku juga belum mengatakan sesuatu padamu"

.

Ketiganya mendadak pucat... Bulu nyawa seketika menegak dan mereka saling memeluk

.

'O -oppa?!'