Prolog

28 2 1
                                    

Penyesalan, penyesalan, dan penyesalan. Semua ada di pikiran ku, terus mengganggu ku. Oh tuhan, mengapa? Bodohnya aku. Sangat bodoh. Haruskah aku bertahan? Hmm.. harus kupikirkan berulang kali. Sungguh lah tidak berguna. Hal sepele yang menurut kalian tidak penting dan kalian tidak mungkin memikirkannya. Sungguh, aku tidak kuat. Sangat tidak kuat. Mengapa yang lain bisa, tapi aku tidak bisa. Mencoba untuk bangkit, namun terus jatuh. Bagaikan lantai ini penuh dengan minyak, sungguh tidak mungkin untuk berpijak. Apakah aku hanya sendiri saja? Kemana sahabat sahabat ku? Dasar tidak berguna. Apalah persahabatan kita selama ini. Aku terpuruk, termenung, dan terdiam. Untuk kini, esok, dan selamanya. Aku berusaha tuk coba, namun sangatlah sulit. Dan dia datang bagai mentari yang menyinari bumi. Ia berkata "Hold on".

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang