H U R T [[Hanya Berisi Narasi]]

Tujuh.

Baik, kita bicara seakan-akan aku ada di posisi mu. Bayangkan saja jika ada seorang wanita yang awalnya bersikap tak acuh nan dingin padamu, lalu perlahan mulai menghangat.

Bukan, maksudku, ayolah. Manusia mana yang tak memiliki rasa penasaran terhadap seseorang yang penuh teka-teki beku layaknya sebuah es?

Untuk pertama kalinya aku merasa senang ketika dipuji seperti itu. Aku sadar satu hal saat itu; kamu berbeda, dan kamu patut untuk dicari tau segala sesuatunya.

Berlebihan? Peduli setan tentang pendapat mu. Yang jelas saat itu aku benar-benar mulai tertarik tentang apapun yang berkaitan dengan dirimu, biar ku ulang, dirimu.

Sayangnya, saat aku mulai ingin merangkak masuk ke dalam teka-teki mu, kamu malah menjauh.