Iqbaal sedang duduk di bangku taman sekolah. Bersama buket bunga yang sedari tadi ia pegang. Iqbaal terus memandang kearah bunga-bunga yang menyatu dengan cantiknya itu.
Iqbaal benar-benar tidak ikhlas jika gadisnya disentuh oleh Ray, musuhnya itu. Dia tau siasat Ray mendekati (nama kamu). Ray tidak pernah suka jika Iqbaal menjalin hubungan dengan seorang gadis manapun. Alasannya adalah luka lama yang mungkin telah menggumpal menjadi benci di hati Ray. Yang membuat persahabatan yang pernah terjalin antara Iqbaal dengan Ray pun menjadi terputus.
Dan akhirnya (namakamu) menemukan Iqbaal di bangku taman. Sedari tadi ia berlari dari kantin, perpustakaan, uks, dan setiap sudut sekolah untuk menemui Iqbaal. Namun akhirnya, ia menemukan kekasihnya disini.
“Baal.”Sapa (namakamu).
“Hai,” Iqbaal menepuk tempat di sebelahnya yang kosong. Menyuruh (namakamu) untuk duduk di sebelahnya.
(namakamu) kemudian duduk dan menatap air muka Iqbaal yang terlihatmendung. Ia menggigit bibir bawahnya.
“Bilang aja apa yang mau lo omongin,” UcapIqbaal.
“Baal, lo tau soal—“ Iqbaal mengangguk. Masih menatap bunganya.
“Artikelkan? Untuk ketiga kalinya? Berbohong?” (namakamu) semakin keras menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.
“Baal..”
“Apapun alasan kamu, kamu tetep bohong.Aku gak suka.Tapi sekali lagi, aku gak akan bisa marah sama kamu. Apalagi membiarkan kamu lepas dari aku, dan berpindah ke hati lain,”Ucap Iqbaal.
Iqbaal menatap kearah (namakamu). Tatapannya sarat akan kasih sayang penuh untuk gadis di depannya itu. Dan kemudian tatapan Iqbaal jatuh ke bibir mungil (namakamu) yang berdarah di bagian bawahnya.
Iqbaal menyentuh bibir (namakamu) dan menghapus darah yang ada di bibir gadisnya itu dengan ibu jari tangan kananannya.
“Jangan suka menggigit bibir kamu, atau kamu yang aku gigit.” Ucap Iqbaal lalu terkekeh. (namakamu) menepuk pipi kiri Iqbaal pelan.
(namakamu) memeluk Iqbaal secara tiba-tiba.
“Baal, aku nggak tahu gimana ceritanya kalau lelaki yang sedang aku peluk saat ini bukan kamu. Aku bersyukur Tuhan mengirimkan cinta kepadaku dan dijatuhkan ke kamu. Baal,maaf aku gak bisa jadi yang terbaik dan sempurna.” Ucap (namakamu) sembari terisak di pelukan Iqbaal. Iqbaal mengusap rambut panjang (namakamu).
“Aku gak perlu kamu sempurna, karna kamu sudah cukup menyempurnakan hidupku.” Iqbaal tersenyum. Ia kemudian memberikan buket bunga yang sedari tadi ia pegang kepada (namakamu).
“Happy first monthversary, sayang.” Ucap Iqbaal. (nama kamu) terkejut. Matanya berkaca-kaca.
“Baal, gue aja lupa.” Ucap (nama kamu. Ia kemudian menerima bunga dari Iqbaal.
(nama kamu) memeluk Iqbaal sekali lagi.
“Jangan tinggalin gue secara tiba-tiba.” Bisik (nama kamu).
Iqbaal mengusap rambut (nama kamu) dan mendekap gadisnya itu lebih erat.
“Tidak akan.”
“Oh ya,Baal. Nanti bisa anter gue ke studio TransTV gak? Gue ada live di Rumpi. Sama Ari sih.” Ucap (nama kamu).
“Aduh gue ada rapat OSIS, biasa perpindahan pengurus baru. Pengen sih anter, tapi gimana dong.” Jawab Iqbaal.
“Yah, yaudah deh gapapa. Gue suruh anter supir aja.”
YOU ARE READING
The One // IDR
FanfictionBagaimana jika sebuah khayalan menjadi nyata? Berawal dari mengaguminya, mendambakannya menjadi kekasih hati, dan semuanya tercapai begitu saja. Takdirku telah ditentukan. Dan takdirku adalah kamu - Iqbaal. Bagaimana bisa aku terjebak sebuah ika...