12. Bencana?

3.6K 310 39
                                    

Mobil Iqbaal berhenti tepat di depan rumah (nama kamu). Iqbaal turun terlebih dahulu, memutar langkahnya menuju pintu mobil penumpang bagian depan. Dan selanjutnya ia membukakan pintu itu untuk gadisnya.

"Silahkan,Tuan Putri." Sanjung Iqbaal.

"Apasih, Iqbaal." Kata (nama kamu).

"By the way, makasih untuk hari ini,Baal." Ucap (nama kamu).

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk.

(nama kamu) memeluk Iqbaal. Ia merengkuh leher Iqbaal sangat erat.

"I love you, Baal." Bisik (nama kamu) tepat di telinga kanan Iqbaal.

Bisikan (nama kamu) sukses membuat aliran darah di nadi Iqbaal berdesir. Entah kenapa, diantara wanita yang pernah masuk ke hatinya, hanya (nama kamu) yang benar-benar menghujam jantungnya. Membuatnya tak mau beranjak pergi dan jauh dari seorang (nama kamu) yang adalah idolanya sekaligus kini menjadi kekasihnya.

Iqbaal meregangkan pelukan (nama kamu), menggamit kedua pipi gadis itu. Wajah Iqbaal mendekat ke wajah (nama kamu) hingga hidung mereka menempel. Tubuh (nama kamu) mendadak menegang. Refleks, (nama kamu) menutup matanya. Iqbaal pun sama. Desiran darah semakin kencang, Iqbaal semakin mendekatkan bibirnya ke bibir (nama kamu), dan...

"TEEE.... SATEEEE......"

Mata keduanya kemudian terbuka secara bersamaan, Iqbaal melepas tangannya dari pipi (nama kamu). Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Keduanya saling salah tingkah.

"Mm... sorry." Ucap Iqbaal.

(Nama kamu) yang detak jantungnya masih belum bisa terkontrol hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Keduanya saling pandang, dan kemudian terkekeh bersamaan.

"Yaudah, gue balik dulu ya. Lo habis ini jangan lupa langsung tidur, jangan begadang. Besok gue jemput lo. Okey." Kata Iqbaal sembari mengusap puncak kepala (nama kamu). (Nama kamu) mengangguk lagi. Iqbaal tersenyum.

"Yaudah masuk rumah gih," perintah Iqbaal. (Nama kamu) mengangguk sekali lagi.

Kemudian (nama kamu) mulai masuk ke rumahnya. Iqbaal masih senantiasa memandangi punggung gadisnya itu.

Namun, selang beberapa detik, terlihat (nama kamu) berbalik badan dan berlari ke arah Iqbaal. Ia mencium bibir Iqbaal dengan sekilas, kemudian berlari masuk rumah dan menutup pintu rumah dengan cepat. Meninggalkan Iqbaal yang masih terpaku membayangkan apa yang telah (nama kamu) lakukan tadi dan memegangi bibirnya.

" I LOVE YOUUU" Iqbaal berteriak kemudian berlari ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah (nama kamu).

"I love you too, Iqbaal." Ucap (nama kamu) di balik pintu dengan degup jantung yang semakin terpacu.


***


Sementara itu, Ari dan Verin sedang berada di dalam mobil Ari. Ari mengantar Verin untuk pulang ke rumahnya. Keheninganpun tercipta sedari tadi di dalam mobil milik Ari ini, hingga mobil Ari berhenti tepat di depan rumah Verin. Verin belum mau beranjak turun. Ia masih diam di tempat, menunggu Ari mengatakan sesuatu, atau bertindak seperti biasa. Biasanya Ari akan turun terlebih dahulu, membukakan pintu untuk Verin. Namun, kali ini Ari tetap diam saja.


"kamu gak mau turun?" Kata Ari. Verin mengernyit kebingungan.


The One // IDRWhere stories live. Discover now