14. Surat Cinta dan Surat Pamit Untuk (Nama Kamu)

1.7K 172 9
                                    


Klik vote ya jangan lupa!

Satu vote sangat berharga loh.

Jadi pembaca gelap itu gak baik, hehe.

Selamat Membaca!




●●


Musim ujian telah berakhir. Sementara hubungan Iqbaal dan (nama kamu) belum ada ujungnya. Iqbaal sedang mengemasi barang-barangnya. Ia telah memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Jerman, dan lusa adalah hari keberangkatannya. Sangat cepat, sampai ia belum sempat memberitahu (nama kamu) soal kepergiannya ini.

"Besok hari terakhir gue disini. (Nam..), gue kangen." Ucap Iqbaal sembari menatap layar lockscreen ponselnya yang menampakkan foto gadis yang ia cintai, (nama kamu) tentunya.

"Baal, ada Nasim sama Ve nih." Ucap Bunda Iqbaal dari muka pintu kamar Iqbaal.

"Oh iya,Bun." Iqbaal menggenggam ponselnya dan berjalan keluar kamar untuk menemui dua temannya itu.

"Wei calon bule-potan." Kata Nasim.

"Apasih lo,Sim. PJ mana nih." Ucap Iqbaal yang kemudian duduk di kursi ruang tamu.

PJ? Benar. Pajak Jadian. Nasim menyatakan perasaannya kepada Ve satu hari sebelum ujian nasional dimulai. Dan mereka pun akhirnya jadian.

"Nih, gue bawain indomie sekardus." Nasim menyodorkan satu kardus Indomie goreng kepada Iqbaal.

"Etdah, yang bener lo. Lo pikir gue orang mudik bawa kardus segala."

"Ya gak papa lah woy, ntar lo bagi-bagiin tuh mie sama temen-temen lo disana. Itu sekardus isinya indomie banyak rasa kok," Jelas Nasim.

"Terbaik emang," Kata Iqbaal.

"Oh ya,Baal. Lo udah ngasih tau (nama kamu)?" Tanya Verin. Iqbaal menggeleng.

"Lo tau sendiri, semenjak break, dia ngehindar dari gue. Dan dia makin sibuk juga sama jadwalnya kan. Jadi gue belum bisa ngasih tau dia sampai sekarang." Kata Iqbaal.

"Baal, kenapa gak lo coba hubungi dia sekarang? Kalo gak bisa di telfon, seenggaknya lo pc dia, bilang kalo kalian harus ketemu." Ujar Verin.

"Ketemu? Untuk?" Nasim menggetok kepala Iqbaal.

"Ya buat kelarin lah, buat jelasin hubungan kalian gimana. Lo cowok, mau di gantung gini?" Kata Nasim.

"Emang dia ngegantung hubungan gue sama dia? Kita kan break doang." Jawab Iqbaal.

"Baal, break itu bahasa alusnya putus loh." Timpal Verin.

"Lah? Masa? Gak mau gue." Kata Iqbaal.

"Ya makanya, ayo pc dia sekarang." Suruh Verin.

Iqbaal membuka ponselnya dan mencari kontak (nama kamu). Saat ketemu, ia mengirimkan sebuah pesan untuk gadis yang ia rindukan itu.

(Nam..), bisa ketemu? Aku mau ngomong sesuatu.

"Udah woy, gak di read."

"Udah sih sabar,Baal. Mungkin dia belum cek hpnya," Saut Verin.

"Eh Baal, jangan lupa bawa sempak, ntar ketinggalan lo pake apa disana." Cetus Nasim.

"Lo emang sahabat gue,Sim. Sampai sempak aja lo ingetin."

"Lah iya dong, gue doang emang."

***

The One // IDRWhere stories live. Discover now