Leave Me? [Part 14]

2.5K 153 78
                                    

Leave Me? - Part 14

Hancur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati Kyuhyun saat ini.

"Dengar," ujarnya lirih. "Aku memang membuat kesalahan besar. Dan aku juga tahu, tidak ada jalan kembali dari sana. Aku tidak akan bisa mengulang kembali waktu untuk memperbaikinya, meskipun aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan kesempatan itu."

Genggamannya di jemari Hea Ae menguat. "Aku tahu kau tidak bisa memaafkanku, aku juga tidak tahu apakah Hea Ae akan memberiku kesempatan lainnya untuk memaafkanku setelah ini. Aku tidak terlalu berharap dia akan memaafkanku, karena sebagian besar dari diriku pun tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Tapi kumohon, jika ini adalah kesempatan terakhirku untuk melihatnya, menjaga dan merawatnya, biarkan aku memiliki kesempatan ini."

Ibu Hea Ae hanya menatap Kyuhyun, masih dengan perasaan benci yang tersirat di kedua matanya.

"Aku tidak membela Kyuhyun, tapi kau juga tidak bisa menyangkal bahwa mereka saling mencintai terlepas dari semua masalah ini." Ujar Ayah Kyuhyun.

Ibu Hea Ae menghela nafas, lalu memilih keluar dari ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah katapun sebelum emosinya kembali memuncak.

Ayah Kyuhyun memang benar, dia atau siapapun tidak bisa menyangkal hal itu, bahwa Kyuhyun dan Hea Ae saling mencintai sebelum semua ini terjadi, bahkan mungkin masih hingga saat ini.

Kyuhyun menghela nafas lega. "Terima kasih, Appa."

Ayah Kyuhyun mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Kantung hitam di bawah matanya terlihat jelas, memberi tanda bahwa tak banyak waktu tidur yang didapat pria paruh baya itu belakangan ini.

"Kau sudah makan malam?" tanyanya pada Kyuhyun.

Kyuhyun menggeleng. "Aku tidak lapar."

"Kau pasti lapar," jawab Ayah Kyuhyun sembari menggelengkan kepalanya. "Jika kau ingin menjaga Hea Ae, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri. Aku akan membeli makanan untukmu jika kau tidak ingin meninggalkan Hea Ae."

Kyuhyun mengangguk. "Aku akan menunggu disini," Kyuhyun terdiam sesaat. "Sekali lagi, terima kasih, Appa."

"Simpan rasa terima kasihmu untuk lain kali." Ujarnya kemudian menghilang di balik pintu ruang rawat Hea Ae.

Kyuhyun kembali menatap wajah Hea Ae yang terlihat begitu tenang. Hatinya sedikit lega karena ventilator dan alat pacu jantung yang terpasang di tubuh Hea Ae sudah dilepas, hanya tersisa selang oksigen yang masih melekat di wajah wanita itu.

Wanitanya.

"Hei kau..." Sapa Kyuhyun, tangan lainnya bergerak mengelus dahi Hea Ae lembut. "Kau mau aku melanjutkan membacakanmu buku kesukaanmu?"

Kyuhyun tersenyum kecil membayangkan Hea Ae mengangguk antusias. Pria itu mengecup dahi Hea Ae, kemudian meraih buku kesukaan Hea Ae yang diletakkannya di meja kecil di dekat ranjang Hea Ae.

Kyuhyun mengubah posisi duduknya agar lebih nyaman, kemudian mulai membacakan isi buku itu.

***

Kyuhyun merasakan panas yang perlahan menjalar di sekujur tubuhnya ketika air dari shower head mulai mengguyur kepalanya.

Seluruh persendiannya terasa sakit. Sudah tak terhitung lagi berapa waktu yang dihabiskannya untuk tidur dalam posisi yang tidak nyaman, atau bahkan tidak tidur sama sekali.

Dia lelah.

Tapi untuknya, rasa sakit dan lelah yang dirasakannya tidak sebanding jika dia membayangkan wajah Hea Ae.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Leave Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang