Leave Me? [Part 8]

5.9K 300 36
                                    

Cho Younghwan’s home

10.25 pm

Suara langkah kaki terdengar menyusul suara pintu yang baru saja di tutup.

“Bagaimana?”

Suara itupun terhenti. Sejenak keheningan menyelimuti ruangan bercahaya redup itu hingga kemudian mulai terdengar lagi suara langkah kaki.

Kain berwarna soft beige yang menutupi dinding dan pintu kaca berterbangan. Sayup-sayup suara isak tangis terdengar bersamaan dengan hembusan angin malam yang terasa dingin.

“Masuklah, sayang. Kau bisa sakit kalau berdiri di balkon dengan udara yang sedingin ini.”  Pria itu akhirnya bersuara.

Wanita yang berdiri memunggunginya menunduk. “Tidak,” ujarnya sembari menggeleng. “Jawab dulu pertanyaanku. Bagaimana?”

Pria itu memijat pelipisnya dan menghela nafas, kemudian melanjutkan langkahnya hingga berdiri tepat di belakang wanita itu. Kedua tangannya bergerak menuju pundak wanitanya. Seolah memberi kekuatan yang tak terlihat.

“Aku akan menemui Mr. Schoonhoven besok lusa. Kau tidak perlu khawatir, semuanya pasti akan baik-baik saja.”

Wanita itu menegang. “Bagaimana bisa semua akan baik-baik saja? Kau tahu bagaimana aku sangat menyayangi Hea Ae. Bagaimana kau lihat betapa tidak baik-baiknya Hea Ae saat kita terakhir melihatnya tempo hari. Harusnya aku sudah tau kalau ada sesuatu yang salah dengannya. Harusnya aku menahannya saat itu. Bagaimana jika Hea Ae tidak mau kembali? Aku rasa aku tidak sanggup jika harus melepasnya.” Ujarnya kemudian terisak. Pria itu memeluknya.

“Aku tahu. Aku tahu kau sangat menyayangi Hea Ae. Aku juga menyayanginya seperti putriku sendiri.”

“Bagaimana bisa Kyuhyun melakukan hal ini terhadap Hea Ae? Terhadap kita? Apa yang harus kita katakan kepada keluarga Schoonhoven? Aku yakin mereka pasti marah besar, putri kesayangan mereka satu-satunya harus mengalami hal seperti ini, oleh putra kita, oleh menantunya sendiri.”

“Sudahlah, aku akan membicarakan masalah ini secara baik-baik dengan Mr. Schoonhoven. Yang harus kau lakukan sekarang adalah istirahat. Dan aku akan menyuruh Ahra untuk menemanimu disini saat aku pergi menemui Mr. Schoonhoven.”

Wanita itu membalikkan tubuhnya dan mengangguk. “Tapi, dimana Kyuhyun?”

“Sekertaris pribadinya meneleponku. Dia pergi ke Amsterdam. Penerbangan paling awal setelah aku datang ke rumahnya kemarin pagi.”

***

Oudezijds Voorburgwal 195, 1012 EW Amsterdam, Netherlands

10.29 am

Sudah lima belas menit berlalu sejak Kyuhyun duduk di kursi tamu sebuah rumah minimalis modern yang kental dengan gaya Yunani-nya.

Leave Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang