Alhasil dari pencarian Astraea semalam suntuk: kosong.
Semua orang yang tinggal di kediaman Ryuuo, sekarang sedang berkumpul di ruang makan. Ah, lebih baik disebutkan satu-satu saja.
Arina, Weissya, Vrudia, dan Karuto. Di antara mereka, tak ada satu orang pun yang mencoba menyentuh piring mereka. Atmosfir berat mengelilingi mereka. Bahkan dengan bantuan 3 orang yang ahli dalam pencarian, itu tak membuahkan hasil yang diharapkan.
"Maafkan saya..." Weissya dengan sihir pelacaknya, yang terbatas pada makhluk hidup.
"Aku tak pernah merasa Rea punya bau." Vrudia yang bisa memperkuat 5 panca inderanya, tapi hantu tak memiliki bau.
"..." Arina yang kemungkinan punya sesuatu trik, tak berkata sama sekali. Dari sikap itu, kemungkinan besar Arina tak punya apa-apa.
Karuto, dia tak punya keahlian apa-apa di saat seperti ini. Bahkan pencarian oleh Shinya dan Hina juga tak membuahkan hasil.
Keheningan masih mengisi ruangan itu. Tak ada satu orang yang mau bicara. Bicara apa pun juga tak akan menyelesaikan masalah jika tak terdapat solusi dalam apa yang akan dikatakan oleh siapapun.
"Maafkan saya karena tak berguna, Karuto-sama..."
Bahkan Weissya yang biasa minum teh dan membiarkan semuanya mengalir, kini jelas terlihat sedang murung. Ini pertama kalinya mereka melihat wajah itu. Bahkan sudah tak aneh lagi kalau Weissya mengeluarkan emosinya.
"Sudahlah Weissya. Di sini, kau pasti yang paling tertekan dengan menghilangnya anak itu. Maksudku, dia juga sudah seperti penyelamat hidupmu. Bahkan aku juga tahu kalau kalian itu sangat akrab."
Karuto menjawab dengan nada biasa. Kalian tahu, di saat seperti ini, memang tak ada yang bisa berekspresi baik. Maksudku, dengan situasi yang sedikit suram ini.
"Menurutmu, ke mana Rea pergi?" tanya Vrudia.
"Aku sudah mencarinya ke mana-mana, bahkan tempat-tempat yang kami berdua sering kunjungi, tapi tak ada satu pun tanda dia ke sana."
Weissya menjawab dengan yakin. Kalau sudah seperti itu, mana mungkin ada yang sudah dilewatkan olehnya.
"Aku juga mencoba mencari informasi, bahkan aku berlari ke sekolah hari ini, dan aku meminta semua murid bantuan untuk mencari Astraea dengan menunjukkan fotonya. Untung saja dia masih bisa difoto."
Walau Karuto tak memikirkan apa yang akan terjadi ketika Astraea sudah ditemukan oleh para murid di sekolah. Tapi hal ini lebih baik dibandingkan tanpa rencana.
"Arina, ada laporan?"
"... maafkan aku, Onii-san."
Bahkan alien yang memiliki teknologi super canggih, seperti pedang laser, dan juga sepatu hover yang bisa skating di udara tanpa mengikat faktor gravitasi saja, tak dapat apa-apa dari pencarian.
Karuto tiba-tiba berdiri, dan membuat keheningan itu berhenti.
"Baiklah, rapat pencarian selesai. Untuk sekarang, bubar dulu."
Karuto paham tidak akan ada kemajuan di rapat ini. Apa yang mereka katakan, hasil tempat pencarian yang mereka laporkan, semuanya tak ada gunanya kalau hasilnya kosong. Karena pemikiran Astraea yang sudah mengingat kembali dirinya sebagai Yoshino Aya, tidak akan lagi sama dengan Astraea bodoh yang sering sekali membuat masalah di kediaman Ryuuo sebagai hantu.
Satu per satu, keluar ruangan. Tapi seperti yang diduga, Weissya masih murung.
Vrudia melakukan kontak mata dengan Karuto, dan Vrudia memutuskan kalau dia akan menemani Weissya yang masih murung, jadi Karuto tidak perlu campur tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Occult no Yatsura to Issho no Nichijou [Cancel]
Teen Fiction"Kehidupan Sehari-hari Bersama Mereka yang Occult" "Everyday Life with Those Occults" Menceritakan tentang kehidupan yang sangat tak biasa di kediaman Ryuuo. Ryuuo Karuto adalah anak SMA biasa, tapi sangat blak-blakan dan juga baik hati. Dan entah k...