Buku 1 : Bab 8 : Goodbye Song

164 17 1
                                    

Tidak disangka, keramaian yang mengerumuni tempat itu, lebih banyak dari yang mereka kira. Semua ini berkat ada selebaran yang mengabarkan Yashino, Net Idol yang sudah lama tidak aktif, malah mengadakan konser langsung.

Benar-benar mengndang para penggemar, yang datang untuk komplai kepada mereka yang dipikir membuat acara palsu ini. Setelah lama tidak muncul di internet, mana mungkin ada yang langsung datang dengan lagu barunya.

Tapi, pemikiran seperti itu justru malah mengundang banyak orang untuk datang di konser itu. Akibatnya, Karuto dan yang lainnya terlambat 20 menit sebelum bisa masuk ke area di mana mereka bisa masuk ke hotel.

"Gimana nih!? Kita udah ketinggalan 2 lagu sepertinya!" Karuto mencoba menerobos bersama Weissya.

"Ini gara-gara Karuto-sama yang lamban. Bukannya langsung masuk, malah memberi ceramah pada adik Yuugami. Biasanya Karuto-sama bisa berpikir jernih dan mengambil rute paling pasti, sirkuit anda ada yang rusak, ya?"

"Mau gimana lagi!? Dia adalah yang paling terlibat, tahu! Dan, apakah ini hanya perasaanku saja, atau kamu masih marah padaku soal kejadian tadi siang?"

"..."

"Jangan memalingkan wajahmu sambil berlagak menjawab dengan memanfaatkan kerumunan orang ramai yang membuat suaramu tak terdengar, tapi dengan itu aku tahu kamu masih marah. Itu bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku hanya menghibur Arina karena dia memaksakan diri menutupi fakta yang tak bisa dia katakan begitu saja."

"Belakangan ini anda kurang bisa dipercaya."

"Sakit bener, woy!"

Saat mereka masuk ke dalam gedung, hanya ada mereka berdua yang sudah masuk. Mau ditengok ke kanan dan kiri pun tak bisa, karena ramainya tempat itu bukan main-main.

Padahal hotel itu termasuk hotel terbesar di kota, tapi dengan sekejap penuh oleh satu hal yang menarik mata. Itu juga menarik perhatian mereka berdua. Sosok ceria yang biasa mereka lihat di rumah, sekarang menjadi bintang yang bercahaya di antara sorotan lampu.

"Silau..." Gumam Karuto dan Weissya bersamaan, tanpa sadar apa yang mereka baru saja katakan. Sosok Gadis itu yang terlihat lebih menyilaukan dibanding yang pernah mereka lihat sebelumnya, membutakan akal sehat mereka.

Tidak ada gerakan melompat atau menggunakan rok mini. Tapi dia menggunakan gaun putih yang sama seperti kemarin. Penampilan tak biasa yang mencuri mata, yang alami tanpa kekuatan psikis atau supernatural.

Berkilauan lebih dari siapa pun di malam itu, lebih cerah dari siapa pun, lebih ceria dari siapa pun, dan juga... lebih mendominasi dari siapa pun.

"Hey, Weissya... selama ini, apakah kamu pernah melihat Astraea berkilauan seperti itu...?" tanya Karuto pada Weissya.

Weissya menggelengkan kepalanya. Mereka berdua sama-sama terhipnotis oleh LIVE yang diadakan oleh Astraea. Seolah mereka benar-benar disihir.

"Apa kamu pernah melihat Astraea menikmati sesuatu seperti itu...?"

Lagi-lagi, Weissya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa di depan kita dia tak pernah membuat wajah seperti itu... ya..." Weissya tertegun heran setelah melihat sisi Astraea yang tak ia ketahui. Begitu juga dengan Karuto.

"Entahlah... tapi... aku rasa aku lebih suka dirinya yang begini. Sasuga dari net idol." Karuto berusaha tersenyum dan mengacak kepala Weissya yang terlihat murung, sambil menyembunyikan ekspresinya sendiri yang juga agak kesal.

Sebenarnya, dia juga merasakan halyang mirip dengan Weissya. Kenapa Astraea tak pernah terlihat seperti itu? Tapi Karuto langsung tahu jawabannya.

"Mungkin, itu semua karena dia sudah memutuskan jalan yang dia tempuh."

Occult no Yatsura to Issho no Nichijou [Cancel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang