Buku 1 : Bab 11 : Infiltrasi Seorang Penyihir Agung

110 16 6
                                    

Pada suatu hari di Tokyo, ada seorang gadis berambut hijau yang terlihat seperti anak-anak memakai jubah dan baju gaun seperti gadis penyihir yang compang-campinng.

"Wah...!!' adalah yang gadis itu katakan ketika dia melihat ke sekelilingnya. Tak hanya berhenti di sana, dia juga mengotak-atik beberapa barang. Ketika dia mengambil remot dan memencet tombol merah yang menyalakan TV, dia terkagum-kagum mengatakan "wah".

Tak lama kemudian gadis itu belajar cara mengganti channel TV, tentu saja dia masih berkata "wah" tiap kali berganti channel.

Beberapa saat kemudian dia berlari menuju ke arah sebuah microwave, dan memencet kembali tombol yang paling menonjol, dan mengaktifkan microwave itu. Masih sama, dia berkata "wah".

Dan mengotak-atik barang elektronik lainnya, selain remot AC yang sudah diamankan terlebih dahulu.

"Apa-apaan gadis ini? Dia terlihat seperti habis datang dari sebuah kerajaan kuno saja...!" lantun pak polisi yang kelihatan pusing sambil memegangi kepalanya sendiri di depan Karuto.

"Maaf pak, aku sendiri juga kebetulan bertemu dengannya," sambung Karuto.

Oke, cerita singkat: [Pada suatu hari, seorang pemuda mencoba menyelamatkan 2 orang gadis SMP dari oarang-orang jahat. Beberapa saat kemudian, datanglah seorang lagi orang jahat, dan menekan sang pemuda. Lalu, tiba-tiba seorang gadis misterius muncul dan 'menghempaskan' orang-orang jahat itu, sayang sekali, sang pemuda dan sang gadis malah digeret oleh seorang polisi yang dipanggil oleh 2 orang gadis SMP ke kantor terdekat, bersama dengan 3 orang yang terhempas sampai pingsang di tempat pembuangan sampah].

Sayang sekali, sepertinya kedua gadis SMP itu malah melakukan yang tidak perlu.

"Oi, kamu yang di sana-"

"Aku nggak mau bicara sampai dapet teh hijau, lho~!" potong gadis itu.

Pak polisi sempat kesal, tapi dia berhasil menahan emosinya. Permintaan aneh itu terpaksa dipenuhi. 2 menit kemudian datang 2 cangkir teh hijau.Dan dengan cepat, gadis itu pun menyambar satu, dan meneguknya seperti meminum minuman botol.

"Namaku Bell Gardenia, seorang Penyihir Agung yang datang dari dimensi lain~!" toh itu yang barusan dikatakan dari mulutnya dengan nada yang cukup angkuh.

Aku bisa melihat reaksi pak polisi, yang terlihat seperti sedang menghadapi pengidap chuunibyou(34) di dunia nyata.

(34) Chuunibyou = Orang yang mengkhayalkan hal-hal fantasi seakan benar-benar ada di dunia nyata.

"Bell Gardenia, dari Akademi Betsujigen(35)."

(35) Betsujigen = Dimensi Lain. Di sini pak polnya ngira nama sekolah

Tepat pukul 5 sore, setelah Karuto menyebutkan identitasnya, mereka berdua diberi peringatan, "jangan buat masalah lagi", dan dibiarkan pulang. 3 orang yang lainnya masih ditahan karena mereka adalah yang membuat onar.

"Wah, banyak hal baru yang belum pernah kulihat, benar-benar seru!"

"Kalau begitu, baguslah."

Sekarang, entah bagaimana caranya, Karuto harus bisa mendapatkan informasi soal gadis ini. Habisnya, penjelasan yang tadi terlalu abstrak.

"Oke, pertama aku akan mengundang Bell ke rumah, menyediakan makanan dan teh hiaju dengan alasan berterima kasih sudah ditolong, dan menanyakan soal identitasnya dengan mengatakan hal yang blak-blakan supaya tak diwaspadai," kata Karuto dalam hati sambil merencanakan sesuatu, hal yang jarang dia lakukan.

Occult no Yatsura to Issho no Nichijou [Cancel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang