Suara Dari Keabadian

230 13 5
                                    

Kini raga kami telah menyatu dengan tanah,
bersama cacing cacing disekeliling sum sum tulang.

Tiada tahu dimana liang peristirahatan kami,
kami hilang, dihapuskan.

Sebenarnya kami tak mengerti apa salah kami,
sampai kami dipenjara, disiksa, dicekik, diinjak, dibunuh, dibuang.
Sungai mengeruh memerah menyatu dengan darah,
mayat kami bergelempangan membusuk dan sirna.

Siapakah yang kejam?
Kami yang tiada tahu apa apa ini,
atau kalian yang begitu sadis mengakhiri hidup kami.

Setengah abad kami hilang, dihapuskan, dan dilupakan.
Suara kami abadi dan selalu berbisik ,
melengking dan menyakitkan gendang telinga penguasa.
Semoga anak cucu kami tak terbebani.
Semoga kami selalu damai dalam kesenyapan ini.

Untuk korban pembunuhan massal 65-66.

Kumpulan Puisi Awal Mula..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang