Alumni

1.6K 360 3
                                    

Sama saja dengan kemarin. Hari yang mendung dan wajah lelah di setiap paginya. Karina berjalan menyusuri aspal lembap dengan langkah sempit-sempit, cewek itu memegang pangkal tas sekolah yang talinya ia sampirkan pada sebelah bahu, sementara satu tangannya membawa buku yang sedang ia rapal isinya.

"Ketua..ketua..ketua!" seru seorang cewek berambut bob dari kejauhan. Yoa

Karina menoleh sedikit.

Sambil merogoh kantung depan tas sekolahnya, Yoa memandang Karina lekat-lekat lalu menyodorkan ponsel bermerk ternama itu cepat-cepat ke tangan pemiliknya.

"Ini ponsel ketua. Kemarin ketinggalan di meja."

"Ya, trims."

Yoa merunduk dengan dua tangan memegang pangkal lengan ransel, terlalu merunduk memperhatikan mimik Karina, "Lhoh? Ketua? Wajahmu kenapa begitu? Kelihatan suntuk banget, berantem sama Kevin, ya?"

Nggak lama setelah itu Yoa heboh sendiri, "Eh, Ketua, itu mantanmu, kan? Lihat deh, lihat!" dagu Yoa menunjuk seorang siswa yang baru keluar dari gedung koperasi, "Mantanmu, kan ketua, kan?"

Karina mendadak angkuh, "Bercanda,ya"

"Lucas mantan ketua, kan? Bukan ya? Tapi iya kok, aku lihat waktu dia diputusin ketua."

Seseorang lalu menyambung obrolan kedua cewek itu.

"Jangan disebut mantan, lebih enak disebut alumni, biar kesannya gak bisa balik lagi dan udah dapat pelajaran, kan ketua?" Lee felix berjalan mendahului, memakai headset kuning magenta, tangannya melambai, "Yo, selamat pagi."

Karina merengut.

Yoa melongo.

Felix bersiul.







LIMA.

EMPAT.

TIGA.

DUA.

SATU.



"MATI SAJA SANA!!!"

Halo, Karina - Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang