Mereka yang dulunya kuanggap berharga kini telah menghianatiku, mereka takut, jijik padaku.
Hanya karena aku berbeda. Tapi lihat! Aku akan membuat kalian merasakan apa yang telah kurasakan sejak dulu!
Inilah keinginan membalas dendamku!
Begitulah a...
Latihan yang kulalui sangatlah berat, mulai dari mengatur ekspresi wajah, bermain beberapa alat musik, dan belajar judo,karate dan beladiri lainnya. Aku melanjutkan untuk meminum pil yang diberikan dokter sampai habis, terlihat sudah bahwa tubuhku benar-benar seperti pria. Terbentuk "roti sobek" Para asisten yang melatihku terlalu memperhatikan perutku, mereka ga sadar apa kalau aku ini cewek? Maknya setiap latihan olahraga aku selalu menutup tubuhku. Bahkan saat latihan renang sekalipun. . "Aaaaa! Joo chan oppa! Jangan terlalu pelit dong!" ucap salah satu asisten. Ya, aku memiliki nama kim joo chan. Itu nama koreaku. Entah berapa banyak nama yang aku punya. . "Kau lupa klau aku cewek? Atau- kau terkena virus lgbt dariku?" godaku sambil menatap asisten tersebut. . "Dasar nakal! Yasudah, pergi latihan renang lagi!" ucapnya dengan wajah yang merah padam. Aku hanya bisa menahan tawa, asisten disini memperlakukanku dengan sangat baik. Dan terkadang mereka terlihat caper di depanku. Aku seperti orang yang istimewa disini. Aku masih heran, kenapa kakek begitu baik padaku? . . 6 bulan kemudian.. "Bagua sekali joo chan! Kau benar-benar memuaskanku. Kau menyelesaikan latihanmu kurang dari 7 bulan" ucap kakek dengan baik. . . Author*povs . . . "Ini semua juga berkat asistennya kakek yang memperlakukanku dengan baik" senyum adrina. . "Untuk memulai karir awalmu aku akan membuat film terbaru, tentunya dengan kau salah satu pemeran utamanya" masih terlihat senyum bangga di wajah tae kwang . . "Aku sangat senang akan hal ini kek, benar-benar senang... Tapi bagaimana denga identitasku? Aku ingin semua orang mengetahui kalau aku cewek, aju tidak mau membohongi mereka" . . ".. Masalah itu sudah diurus oleh orang andalanku. Pergilah ke studio. Kau an bertemu dengan lawan mainmu" ucap tae kwang.. . . Terlihat di blog resmi J.entertaiment telah diperbarui 1 post terbaru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. Nama : kim joo chan Asal :- Ttl :-,29 september 1999 Jenis.k :perempuan Debut : 3 april 2016. Kemampuan : akting, musik dan menggambar. . Adrina melihat blog itu sekilas sambil melanjutkan p
erjalanan. "Hem, biodataku masih sedikit" batin adrina. Banyak komentar yang masuk saat post itu keluar. Ada yang memberi komentar mendukung, dan ada yang memberi komentar negatif. "Bodoamat lu mau bilang gue lgbt atau apapun itu" batin adrina lagi. . . . Di studio Adrina di beri sambutan meriah dari orang-orang di studio. "Sepertinya mereka udah liat post J.E" batin adrina . "Welcome joo chan~ perkenalkan patnermu, namanya park hae nal" ucap sutradara sambil menjabat tangan adrina. Diikuti oleh gadis misterius yang ikut menjabat tangan adrina.
Adrina*povs . . . Park hae nal katanya? Orang paling kaya ke 7 di seoul. Kalau dibandingkan dia udah paling kaya di indonesia. Plis orangnya cantik banget ya ampun~ dia menjabat tanganku. Astaga jantungku ... Ini kebiasaanku emang, ga bisa dekat-dekat sama orang terlalu cantik. Bisa-bisa jantungku copot. Tapi aku kayak kenal... Dimana ya? Tunggu- "AAAKHH!! KEPALAKU!!" ucapku meringis memegang kepalaku. Efek berkelahi sama jaya dan arif kayaknya buat kepalaku sedikit lupa... . "Joo chan, are you okay?" ucap hae nal sambil memegangiku. Ya ampun, lucky banget dipegang sama dia. Kalau bisa mimisan, gua udah mimisan terus nih. . "I-i'm ok. Jangan cemas" ucapku senyum padanya. . "Hem.. Sepertinya kau kurang enak badan joo chan,kita mulai syutingnya besok saja ya. Ini naskahnya" ucap sutradara sambil memberiku naskah. Wajahnya keliahatan khwatir. . . . . Aku berbaring di sofa yang ada si studio. Memikirkan kembali hae nal,aku seperti mengenalnya.. . "Joo chan? Kamu masih disini? " ucap hae nal yang tiba-tiba datang entah darimana. Aku terkejut dan langsung duduk. . . . Author*povs . .
