Bag 12

469 36 2
                                        

Rabu pagi

Author pov

Seorang murid laki-laki berkacanata datang menemui adrina di sekolah pagi buta. Murid itu memberikan amplop yang belum jelas apa intinya.
"Thanks bro! Lo emang paling bisa diandalkan" Sejumlah uang lembaran 100.000 diberikan pada murid itu. Setelah transaksi tersebut selesai murid tersebut pergi secepat kilat menuju kelas.

***

Bel berbunyi menandakan semua murid harus berada di lapangan untuk mendengarkan pengumuman
"Tumben banget muka lo cerah rin" Sapa putri yang kebetulan berada disampingnya
"Eh iya nih, gue senang gegara sesuatu"
"Apaan tuh?"
"Rahasia dong~"

***

Kepala sekolah yaitu ayah alice berada di depan untuk memberi nasehat dan hal yang perlu diperbaiki selama proses pembelajaran.
"Saya menghimbau kepada seluruh murid, untuk tetap belajar walaupun guru tidak ada. Begitu juga saya menghimbau kepada para guru agar tidak terlambat datang ke dalam kelas"

"Cih.. Hebat benar tuh si alice udah nguasain sekolah. Bapaknya udah jadi kepsek, gue curiga sama ni anak. Seolah-olah sekolah sedang dibawah pengaruh orang lain.." Batin karin saat fokus memperhatikan nasehat kepsek baru tersebut.

"Baiklah sekian dari saya. Bubar barisan, jalan" Seluruh murid meninggalkan lapangan, kecuali ander. Dia pergi menuju ruang kantor kepala sekolah seorang diri. Murid-murid di sekolah sudah biasa dengan kehadirannya walau beberapa masih suka mengikutinya

"Aku punya berita bagus" ander yang datang menyerahkan amplop besar yang isinya masih belum diketahui

"Apa ini?"

"Pemilik perusahaan arab mau menanamkan sahamnya diperusahaan anda pak, dan mereka menyumbangkan banyak sekali bantuan"

"Bagus, kamu memang bisa diandalkan. Apalagi dalam berbisnis" senyuman terbentuk di wajah kepsek baru itu sambil mengecek isi amplop tersebut.

"kalau begitu saya permisi" Ander membungkukkan badannya sebelum keluar dari ruangan.

Tuh kan ada apa-apanya

***
"Say"
"Hm"
"Turun yok, aku mau makan. Mau ke toilet juga"
"yuk ah"

Kedua pasangan tenar baru saja turun dari tangga menuju toilet, Ada banyak yang melihat merema terutama para lelaki. Sesekali alice membalas sapaan beberapa siswa yang bahkan akan membuat siswa lain sangat iri

"Ck, kamu ini. Suka banget godain orang"
"hee, biarin dong"

"Bu, indomie gorengnya 2 ya"
"sip mbak!"
Suasana kantin begitu ramai karena duo badai yang begitu terkenal datang untuk makan bersama siswa lain. Mungkin menurut sebagian

"e-eum.. Alice boleh foto bareng ga?" ucap 2 orang siswa laki-laki

"boleh kok" balasnya dengan senyum singkat, spontan saja murid -murid yang lain datang untuk meminta foto. Ander hanya bisa menepi untuk makan dengan tenang

"Rin-rin" putri yang berada dibelakang ander sontak membuat ander terkejut

"ayam eh copot. Kampret banget lu ngagetin gua nyet. Kenala huh?"

"itu, ada yang minta foto sama lu, tumbenan ya. Liat alice udah rame yang minta foto" putri langsung duduk di depan ander sambil meminum teh yang dia pesan entah kapan

"Bomat, ga semua artis suka difoto"

"Gimana kalo gini aja, sekali cekrek goceng. Mayan kan"

"Mata duitan! Noh duit buat lu" ander mengeluarkan 2 lembar uang seratusribuan

Needs And WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang