Meeting perdana Farhan

269 7 1
                                    

Farhan menyiapkan bahan bahan persentasi kepada randi siang ini, furqan membantu abangnya menyiapkan semua informasi tentang bisnis dan perkmbngn bisnis aby Fero Al-Ghazali.

Konsep sistem yang akan dibuat sudah siap dan bisa nanti di kembangkan bersama randi, setelah siap semua berkas berkas yang akan dipresentasikan kepada sahabatnya.

"Furqan, abang pamit dulu ya mau meeting dulu, kamu handle toko ya, doakan supaya lancar ya"

" okey, abang tenang aja, percaya sama furqan, semangat ya bang, jangan lupa berdoa, supaya allah meridhoi langkah kita, bismillah bang"

"Syukron furqan, insyaallah, abang pamit dulu, assalamualaikum"

" waalaikumsalam bang, hati hati"

Farhan mengendarai motornya ke cafe tempat janjian mereka, ternyata randi sudah berada di cafe, farhan menghampirinya

" assalamualaikum akh randi"
" waalaikumsalam, masya allah farhan, ana kangen sama antum" randi langsung memeluk farhan, mereka udah lama tidak lama ketemu. Randi mempersilahkan duduk kepada farhan

" bagaimana kabar antum randi"
"Alhamdulillah masih diberi kesehatan oleh allah, antum sendiri gimana kabarnya, ana lihat antum berubah lebih dewasa"
" alhamdulillah baik juga, antum juga udah sukses sekarang, kerja di perusahaan asing kan randi"
"Ana udah resign dari sana, sekarang ana lagi merintis usaha pembuatan website, blog, sistem, aplikasi dsb"

"Afwan, ana tidak tahu, wah bagus sekali akh, punya usaha sendiri"

"Antum sendiri gimana, ana dengar antum diterima kerja di singapur ya, barakallah, ana kirain antum akan lanjut S2 untuk jadi dosen"

"Ana tidak jadi bekerja di singapur, ummy dan aby tidak mengizinkan, ana sekarang mengurus usaha aby, antum masih ingat aja impian dan cita cita ana dulu, impian itu masih ada, tinggal tunggu waktu, tapi belum sekarang"

"Afwan akh, tidak apa apa akh, usaha aby antum sangat sukses, kamu beruntung tinggal mengembangkan usaha aby antum, you can do it, untuk mimpi antum ana tidak akan pernah lupa, ana tahu semua tentang antum, jangan pernah menyerah, gapailah impianmu farhan"

" insyaallah, syukron randi"

" oh ya, sampai lupa, kamu mengundang ana kesini mau membicarakan tentang apa"

" begini randi, ana beruntung sekali, antum buka usaha pembuatan website dan sistem, ana ingin bekerjasama dengan antum untuk mendesaign website dan program untuk usaha aby, antum bersedia tidak untuk bantu ana, masalah feenya, gampang"

"Alhamdulillah ya allah, ana dapat projeck lagi, insyaallah ana akan bantu buat website  dan program sistem untuk bisnis keluarga antum, ana bahagia ana dapat berguna untuk antum, selama ini, antum udah banyak membantu ana dalam membiayai semua keperluan ana termasuk biaya rumah sakit untuk ibu ana, tetapi ana belum bisa melunasi utang ana kepada antum"

"Antum tidak baik bicara seperti itu, antum itu saudara ana, udah sepantasnya ana meringankan beban orang lain. Ana masih ingat perkataan antum jika kita meringankan beban orang lain, maka allah akan meringankan beban kita sendiri nantinya. Ana ikhlas bantu antum,antum tidak perlu membayarnya kembali, ibu antum udah seperti ibu ana sendiri"

" syukron farhan, semoga allah membalas semua kebaikan antum dan keluarga, oleh karena itu, ana akan membantu membuat website dan program untuk bisnis antum, antum tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, ana ikhlas"

"Jangan begitu randi, ini usaha antum, ana tidak mau gratis, biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya cukup besar, ana tidak mau membebani antum"

"Farhan, ana tidak merasa terbebani sama sekali, dulu antum merawat dan membiayai pengobatan ibu ana, karena antum menganggap ibu ana seperti ibu antum, sekarang izinkan ana untuk membalas kebaikan antum, ana mohon, izinkan ana untuk bisa berbakti juga kepada orang tua antum, masalah biaya yang diperlukan, tenang saja, farhan tidak usah fikirkan ya"

" tapi randi ana..."
Randi langsung memotong pembicaraan
"Please, tolong izinkan ana membantu antum, dengarkan, antum itu saudara ana, sudah sewajarnya ana bantu antum, sama seperti antum menolong ana selama ini, ana ikhlas"

" baiklah, syukron jazakallah randi, antum mau bantu ana"

"Wa iyyakum farhan, oh ya, ana memerlukan bahan bahan tentang bisnis antum dan konsep seperti apa yang antum inginkan di dalam program, kita harus membicarakannya"

"Antum jangan khawatir, ana udah mempersiapkan semua konsep yang ana inginkan di dalam website dan programnya, coba lihat ini, semoga antum dapat mewujudkannya"

"Ana lihat ya, dan ana pelajari dari bisnis antum, dari yang ana lihat dari konsep yang antum buat sangat briliant, perfecto, ana tidak menyangka antum dapat membuat konsep se detail ini, seharusnya ana yang buat konsep untuk antum"

"Syukron, ana kan belajar dari antum dulu, masih ingat saat antum ajarkan ana buat konsep dalam program"

"Wah, ana salut sama antum, alhamdulillah ilmu yang ana berikan dapat berguna buat antum, kalau begitu, ana bawa ini semua ya, antum tunggu beres aja, serahkan semua kepada ana, nanti ana kabari antum untuk meeting selanjutnya..

"Okey, ana senang dapat bekerja sama dengan antum, dan ana senang dapat ketemu antum kembali, udah 1 th"

"Ana yang bahagia, dapat ketemu sama antum kembali, setelah 1 th tidak ketemu, ana kan bekerja di semarang, maaf juga tidak menghadiri wisuda kamu kemarin, barakallah untuk antum wisudawan terbaik fakultas ya"

"Syukron akh, iya tidak apa apa akh"

" ana punya hadiah untuk antum, semoga antum suka, silahkan dibuka" randi memberikan bingkisan kepada farhan

" syukron akh,ana buka ya..."
Tiba tiba farhan terkejut dan tidak menyangka randi memberikan hadiah yang berisi ucapan selamat wisuda dari anak anak yayasan beserta foto foto mereka yang memegang spanduk ucapan selamat, foto2 dan ucapan selamat dibingkai menjadi satu

" syukron randi, ana kangen dengan mereka, mereka masih ingat dengan ana"

" waiyakum, tentulah mereka ingat, tidak akan pernah lupa, karena antum mereka rajin sekolah, mereka semua berprestasi, antum memberikan motivasi kepada mereka, antum mengajar mereka mengaji irama, Mereka kangen sekali ketemu dengan antum, ana yakin antum juga merindukan mereka, makanya ana kasih ini buat antum"

"Syukron akh, ana kangen sekali dengan mereka, udah lama sekali ana tidak kesana, ana sibuk untuk skripsi dan orgsnisasi di hmj dan rabbani, ana pengen kesana deh, jika waktu tidak sibuk, antum mau temani ana ke Jogya sekalian temui ibu antum, ana kangen juga"

" okey, nanti kita kesana ya, ibu juga kangen sama antum, jika antum kesana ibu pasti bahagia, melihat anaknya pulang"

"Okey, kita atur pertemuannya kembali ya , udah adzan asyar, kita sholat dulu, di musholla"

"Okey akh farhan, mari kita sholat, antum yang paling muda, antum jadi iman"

"Okey deh, kenapa bawa bawa umur segala, kebiasaan antum, ayo kita siap siap"

"Hahaha, ana kangen seperti ini lagi, ayo buruan kita sholat"

" ayo akh randi"

Mereka berdua sholat berjamaah di musholla kecil di cafe tersebut, farhan menjadi imam mereka, mereka khusuk sholat berjamaah, selesai sholat tidak lupa berzikir dan berdoa bersama, indahnya persahabatan karena allah.

"Akh, udah sore, ana balik ke toko dulu, kasihan adik ana ditinggal disana"

" okey deh, hati hati ya, konsep dan berkas berkas bisnis antum ana bawa, nanti ana hubungi antum, jika ada kendala dan perlu di diskusikan sama antum"

" okey, kabari ana ya, "

" insyaallah, ana juga maw balik ke rumah, sampai ketemu lagi ya, assalamualaikum" randi memeluk farhan, memperat silaturrahmi

" waalaikumsalam akh randi"

**

Mereka akhirnya meninggalkan cafe tersebut, dan kembali ke rumahnya masing masing...

ana uhibbuki fillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang