Kepingan Dua

158K 6K 18
                                    

Seminggu kemudian.

"Ada panggilan interview dek?" tanya Vano sambil menunjuk penampilan adiknya.

"Yaps! Aku ada interview di Anthony Cooperation kak." Terang Sydney, "wish me luck"

"Good luck little princess. Menurut beberapa orang yang tahu seluk beluk mengenai perusahaan itu bilang bahwa AC memang sangat berpengaruh di beberapa negara, I think, Mungkin akan sedikit susah." Hening diantara mereka berdua, "But don't give up, Kakak yakin kamu bisa." Ucap Vano lagi sedikit menggebu gebu.

"I hope so kak."

***

Pagi itu Sydney menggunakan kemeja putih motif bunga-bunga, dipadukan dengan rok hitam 3 cm diatas lutut dan stillo hitam kesayangannya. Serta tak lupa dia memakak tas channel satu-satunya barang ori yang bisa dia bawa dan dijaga dengan baik setelah peristiwa kebangkrutan perusahaan papanya 4 tahun yang lalu.

"Baiklah Madelyn. Saya akan menghubungi kamu setelah saya dan boss sudah memutuskan siapa yang bekerja di perusahaan ini. Terimakasih"

Sydney mengangguk patuh, "Saya permisi dahulu." ucapnya mengakhiri interviewnya siang hari ini.

'Oh Thanks God' ucapnya dalam hati

***

"Selamat siang pak. Saya hanya akan melaporkan bahwa semua interview sudah selesai. Ada beberapa kandidat yang sudah saya seleksi. Sisanya tinggal pilihan bapak." ucap Lisa. Kepala HRD Anthony Corp.

"Baiklah. Tinggalkan semua berkas di meja. Silahkan tinggalkan ruangan saya. Dan satu lagi tolong carikan asisten tetap untuk saya segera." ucap CEO Anthony Corp dengan dinginnya.

"Ba.. Baik Pak. Bapak bisa pilih salah satu dari kandidat yang ada di daftar pak. Saya permisi dahulu." ucap Lisa lagi sembari membungkukkan badan dan pergi keluar dari ruangan si CEO yang sungguh kaku itu.

Alexander Deva Anthony. CEO Anthony Cooperation. Dia menyetujui keinginan sang almarhum Anthony selaku papa Deva untuk meneruskan mengurus semua perusahaan milik keluarganya itu sejak 3 tahun yang lalu. Satu minggu sebelum Pak Anthony meninggal Deva menjadi pemilik utuh semua aset Anthony. Setelah Anthony Corp dipimpin oleh Deva, perusahaan itu maju sangan pesat. Hampir berpengaruh di beberapa negara di Asia maupun Eropa.

Semenjak dia memegang semua aset perusahaan. Sikapnya menjadi kaku. Bukan angkuh tapi dingin. Cinta tak pernah tersentuh olehnya selama tiga tahun belakangan ini. Namun, Clara mantan pacar Deva 5 tahun yang lalu hadir kembali dan membuka luka lama Deva lagi.

***

Sydney Pov
Aku merasa sangat senang sekarang. Beberapa jam yang lalu Bu Lisa menghubungiku bahwa aku diterima bekerja di Anthony Cooperation.

"Halo kak Vano?" sapaku padanya.

"Iya dek kenapa? Tumben meneleponku. Apa ada yang gawat dek?" jawab Kakakku.

"Aku diterima di Anthony corp kak. Aku harus mentraktir kakak setelah kakak pulang kerja nanti."

"syukurlah. Kakak ikut senang dek. Oiya dek kamu sudah dirumah kan? Apa sedang di laundry? Segeralah keluar dari laundry dek. Segera kemasi barang-barangmu. Kita akan pindah rumah nanti sore."

"Pindah rumah? Tapi aku kan bilang mentraktir makanan kak bukan pindah rumah."

"Kakak hari ini diangkat jadi kepala Manager bagian dek. Jadi sekarang kita sudah tidak perlu tinggal di kontrakan itu lagi dan kita tidak perlu naik bus atau angkot saat berangkat ke kantor mulai besok. Kakak dapat kenaikan gaji dan beberapa fasilitas dari perusahaan"

"Kakak serius? Itu kabar yang sungguh membahagiaakan kak. Usaha kakak tidak sia-sia selama ini. Aku bangga padamu kak. Baiklah aku akan ijin keluar laundry dan akan segera berkemas. Aku tidak sabar menunggumu pulang."

"See you little princess." ucap nya mengakhiri telepon ku dengannya.

Aku rasa hari ini adalah hari spesial dan hari keberuntungan kami.

✅️ 1. VOLUM I: About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang