Kepingan Dua Lima

64.6K 2K 3
                                    

Maaf ya baru muncul lagi 😞😶😷
Habis hibernasi 😂😅😆

🍥🍥🍥🍥

Hubungan Sydney dan Deva semakin membaik setiap harinya. Kemunculan Clara sesekali di kantor Deva tidak menyulut kemarahan Sydney sama sekali, karena Sydney tahu hubungan Deva dan Clara sekarang hanya sebatas rekan kerja.

Elisabeth sudah dipecat jadi sekertaris satu digantikan Diana. Eli dipecat sesuai surat perintah Sydney. Deva hanya menandatanginya dan tidak bisa menolak keinginan istrinya itu.

Deva juga membantu memberi pengertian kepada Sydney tentang Regina yang tiba-tiba datang lagi kedalam kehidupannya. Sesekali, Deva juga berbicara pada Vano mengenai Regina.

Akhirnya, akhir pekan ini Deva mengajak Sydney juga Vano, Aurora dan Regina berlibur ke pantai.

"semuanya sudah siap wifey?" tanya Deva. Mereka akan pergi ke Pantai, menginap 1 malam.

"Sudah Dev. Mama sudah ada di mobil kita dengan barang bawaanya. Kak Vano dan Rora dimobil kak Vano." jawabnya menjelaskan.

Deva mendekati Sydney, tiba-tiba memeluk hangay Sydney dan mencium keningnya untuk waktu yang beberapa lama.

"Aku bersyukur kamu bisa menerima Mama lagi. Setidaknya setiap orang berhak mendapat kesempatan keduanya bukan?" ucap Deva dengan posisi dagunya masih diatas kepala Sydney.

"Aku lebih bersyukur Dev. Aku punya kamu yang dengan sabar menghadapi sikapku. Aku juga bersyukur karena kamu juga, Kak Vano bisa sedikit membuka hati untuk Mama." jawab Sydney, wajahnya masih tenggelam di dada bidang Deva.

"Kalau kalian melow-melow an terus, kapan kita berangkat ke pantainya nak." ucap Regina yang tiba-tiba sudah ada 2 meter dari lokasi Deva dan sydney berpelukan.

"Eh Mama? Bukannya tadi udah di mobil ya?" jawab sydney, Mukanya sudah memerah saking malunya.

"Bagaimana mama mau duduk berdiam diri dimobil, sementara dua anak mama disini malah bermesraan?" ucapnya sambil sesekali tertawa kecil.

Deva langsung tertawa mendengar jawaban Mamanya, sementara Sydney sedikit tertawa karena dia juga malu.

💙💙💙

Deva dan Vano sudah menyiapkan tikar mereka di pinggiran pantai. Mereka berlima duduk ditikar menikmati pemandangan sambil sesekali mengobrol ringan.

"Oiya ma, Adam dan Papa Grey kemana? Sudah tiga hari ini setauku mama tidak berkomunikasi dengan mereka?" tanya Sydney saat Aurora dan Vano sedang bermain air, sedangkan Deva sedang menuju ke salah satu hotel paling recommended dekat pantai untuk memesan tiga kamar.

"Papamu dan Adam tiga hari yang lalu berangkat ke Kanada mengurus perusahaannya yang disana. Kemarin mereka pulang dari Kanada, katanya nanti mereka menyusul kesini" jelas Regina.

"Asik, liburannya tambah ramai dong" ucap Deva seperti anak kecil, dia tiba-tiba sudah ada dekat dengan Sydney dan Regina yang sedang berbincang.

"Eh Dev, kapan dateng?" jawab Sydney heran.

"Baru aja wifey. Kapan Adam dan Mr. Grey datang Ma?" jawabnya lalu beralih bertanya ke Regina.

"Kemungkinan nanti malam. Kamu pesan kamar berapa nak Alex?" ucap regina.

"Tiga ma." jawab Deva tersenyum sambil lalu. "Ayo kita main air wifey" ucapnya lagi mengulurkan tangan kearah Sydney.

Sepersekian detik setelahnya mereka ber empat sudah asik bermain air dipantai, sedangkan Regina masih duduk santai di tikar pinggir pantai.

💙💙💙

Jam sudah hampir pukul lima lewat. Vano menyudahi permainan mereka. Mereka berlima memasuki mobil dan menuju hotel yang sudah dipesan. Sekitar lima menit berkendara, mereka sampai di hotel tersebut.

"Ini kunci kamar Mama" Deva mengulurkan kunci bertuliskan kamar nomor 119. Lalu mengulurkan kunci kamar nomor 115 kepada Vano dan Aurora. Deva membawa kunci kamar nomor 202 untuknya dan Sydney.

Regina, Vano dan Aurora sudah masuk kekamarnya masing-masing. Tinggal Deva dan sydney yang masiih di lorong kamar.

"Mau langsung ke kamar atau mau minum kopi dulu di resto hotel ini, Mrs.Anthony?" Ucap Deva sambil menyelipkan beberapa rambut Sydney kebelakang telinga Sydney.

"Kopi Dev. Aku ingin kopi." Jawab sydney seraya berjalan meninggalkan Deva dilorong.

"Wait me wifey."

Setelahnya mereka berdua sudah berada di salah satu tempat duduk yang dekat dengan taman, menikmati secangkir kopi masing-masing.

"Kau tau wifey, aku sangat berterimakasih padamu karena membuat hidupku terasa lebih berwarna sekarang." Ucap Deva membuka keheningan diantara mereka berdua.

Sydney meletakkan ponselnya dan mengangkat wajahnya menghadap Deva. "With my pleasure my dearest hubby." Jawabnya sambil tersenyum lebar menampilkan deretan gigi yang putih dan rapi.

Pasalnya setelah hampir lebih dari 10 bulan mereka menikah, Sikap Deva semakin mencair. Deva jadi enak diajak bercanda, semakin akrab dengan orang-orang dilingkungannya, dan semakin membuka diri terhadap keluarganya.

Hampir 30 menit Deva dan Sydney berbincang-bincang tentang banyak hal. Mereka dikagetkan oleh tiga sosok orang yang sekarang berdiri di dekat meja mereka, Grey Redmilo papa tiri Sydney, Adam Redmilo kakak tiri Sydney dan Clara Ferdinant entah untuk apa dia ikut ke pantai bersama Adam.

🍥🍥🍥🍥

To be CONTINUE

✅️ 1. VOLUM I: About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang