Logica 4

143 6 0
                                    

Author Playlist as backsong:
Source pictures : pinterest

💞💞💞💞💞💞

"...cause I love you illogically."

💞💞💞💞💞💞💞💞


"Hah...."

Terdengar helaan nafas untuk kesekian kalinya dari mulut Rhea. Dia melirik sengit ke arah seseorang di sampingnya. Tidak lupa memberikan glare sinis andalan yang selalu tidak pernah gagal membuat semua orang menciut. Semua orang kecuali gadis di sampingnya. Rhea mendengus dongkol karena gadis di sebelahnya hanya menatap balik dengan polos.

Dasar tidak peka!

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Rhea defensif.

"Err, makan?"

Jawaban singkat padat nan tanpa dosa. Pelipis Rhea semakin berkedut kesal.

"Bukan itu maksudku! Tsk! Biasanya kau akan menghabiskan waktu istirahat bersama teman - temanmu."

"Tentu. So, here I am. Bersama salah satu temanku, Rhea-chan~" ujar Lucia tersenyum geli, lagi - lagi dengan senyum innocent yang membuat Rhea makin emosi.

"Berhenti memanggilku dengan panggilan konyol itu, Arisugawa. Apalagi dengan imbuhan aneh menjijikan dari negara asalmu! Terlebih lagi siapa yang memberimu izin memanggilku dengan nama depanku?" ujar Rhea sinis.

Rhea tidak menyangka. Acara makan siangnya yang biasanya dapat ia nikmati dengan tenang di salah satu gazebo kampus harus rusak karena ada orang yang tiba - tiba mengekorinya.

Alih - alih menjawab gerutuan Rhea, Lucia memandang Rhea lurus - lurus.

Awalnya Rhea mengabaikan begitu saja tatapan intens dari Lucia. Menganggapnya angin lalu. Namun setelah dua menit full berlalu ini tidak bisa dibiarkan. Jengah juga Rhea lama - lama ditatap begitu intens seperti itu.

"APA?" sergah Rhea galak.

Lucia mengalihkan pandangannya sambil mendesah pelan.

"Aku sedang bertengkar dengan, Jasper." ujar Lucia dengan nada teramat sedih. Oh ya, dan tidak sinkron sama sekali. Rhea tanya apa dan Lucia jawab apa.

'Kenapa ini anak malah curhat padaku?!'

"Memangnya kenapa kalian bertengkar? Salahmu sendiri mau pacaran dengan manusia bodoh satu itu. Sudah tau dia bodoh dan tidak peka. Tunggu! Kenapa aku malah menanggapi ceritamu? Hah, kau memang menyebalkan, Arisugawa!"

"Pppft! Haha," tawa Lucia seketika pecah, "Aku tahu kau sebenarnya orang yang baik, Rhea. Yeah, selain fakta bahwa kau judes, dingin, angkuh, sombong---"

"Oi,oi, kau sedang menyindirku?"

"---dan sering mem-bully anak - anak yang mendekati Evan. Tapi---hey, kalau diingat - ingat akhir - akhir ini kau sudah tidak melakukan rutinitasmu yang satu itu, Rhea."

"Kau gila? Sebentar lagi kelulusan. Aku tak mau mencari masalah. Aku ingin fokus menyelesaikan kuliahku. Lagipula.... Kau tahu sendiri. Aku kehilangan partner in crime. Haha."

Rhea tertawa seakan hal itu adalah hal paling lucu sedunia.

Namun Lucia bisa merasakannya. Ada ironi dalam tawa Rhea.

"Aku tahu bukan kau dalang dari fitnah yang menimpa Caroline dan preman - preman itu."

Tangan Rhea yang akan menyuapkan sandwich ke mulut seketika berhenti di udara. Lucia tersenyum menatapnya. Rhea membalas dengan senyum merendahkan khasnya. Memilih mengabaikan perkataan Lucia dan terus melanjutkan acara makan siangnya.

Illogically LovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang