Part 3

3.7K 62 2
                                    

Setelah melalui perjalanan macet memuakkan Ashariz dan Danu Permadi,ayahnya tiba dirumah Arirang.seorang pembantu paruh baya menyambut mereka.

" pagi Tuan...pagi Non Shariz..." sapa mbok Jum ramah

Ashariz tersenyum dan segera melenggang mencari Arsen keponakannya.

" ayah istirahat aja habis ini Shariz mau ke kantor "

" ayah mau jemput Sierra di sekolah "

" masih jam 11 nanti yah... "

Shariz membuka pintu bertuliskan "Achen" terlihat keponakan gembulnya sedang menyusun lego.

" Achennnnnnn....." teriaknya riang

Balita 22 minggu itu nyengir lebar dan segera berlari menubruk kaki Ashariz.

" acen anen ante.... " bisik suara cadelnya

Ashariz tersenyum " Tante juga kangen Arsen.didepan ada kakung salim dulu yukk "

" kakung Nte... "

Ashariz hanya mengangguk digendongnya balita hiperaktif itu keluar kamar.

" kakung...... " jerit Arsen penuh semangat dalam gendongan Ashariz

" cucu ganteng nya kakung.sini ikut kakung"

" acen anen nte kung... " jawab Arsen memeluk erat leher Ashariz,tak mau turun.

" sama kakung tante nya mau kerja " bujuk ayahnya tak mau kalah

Arsen menggeleng tangan mungil itu semakin memeluk tantenya posesif " ndak au...au ante..."

" Tante mau kerja sayang sama kakung ya.ntar tante beliin ice cream deh " bujuk Ashariz lembut

" dak au nte...itut ante "

Ashariz mengangguk " yaudah arsen ikut tante tapi janji gak boleh nakal ya...sayang dulu tantenya " ia mendekatkan pipinya pada Arsen

Cup...

" Mbok siapin perlengkapan Arsen ya "

*****

Ashariz melenggang dengan santai sembari menggandeng tangan mungil pasangan balita yang selalu berhasil meluluhkannya.keponakannya terlihat sangat menawan dengan setelan joger pants khaki dipadu kemeja putih.pas mengimbangi Ashariz yang mengenakan setelan kerja resmi.

"Ganteng banget sihhh " gemas Nova sembari mencubit pipi gembul Arsen.

Sementara yang dicubit menggembungkan pipi tanda sebal.pasalnya pipi Arsen berkali-kali mendapat cubitan gemas dari setiap karyawan centil yang melihatnya.

Ashariz terpingkal-pingkal

" Gak usah godain anak bujang gue!! Lo for-bid-den " usir Ashariz galak

" eh kunti pelit banget pantes lo jadi emak gak ada bapak " sembur Nova tak kalah galak

" maaf ibu itu mulut di filter dulu anak saya kupingnya masih perjaka "

" unda...aus... " Ashariz membawa tubuh mungil Arsen dalam gendongannya.

" ke ruangan unda ya sayang.salim dulu sama tante nya "

" dah nda "

kiss bye dulu ganteng " sela Nova ngelunjak

Arsen diam.tetap asik dalam gendongan tantenya.

" ck. bujang cilik lo sebelas duabelas ama bapaknya "

MorfinWhere stories live. Discover now