Part 6

2.7K 65 0
                                    

Ashariz melenggang santai menuju lift setelah mengisi perut di kantin Green world,gedung sebelah.bukan karena kantornya tidak memiliki kantin melainkan karena kantin Green world berupa pujasera yang menjajakan berbagai makanan khas dari penjuru Nusantara.bagi Ashariz yang tak pernah memasak bisa makan makanan daerah merupakan surga yang harus masuk dalam keajaiban dunia.dunia per-perantauan maksudnya.

Stilleto merahnya mengetuk-ngetuk lantai tanda bosan.pasalnya lift yang ditunggu tak kunjung datang sementara jam makan siang telah usai.ditambah laporan bulanannya yang belum selesai.

Triple kampret!!!!

Ting...

Lift terbuka.dengan terburu Ashariz masuk tanpa memperhatikan sekelilingnya.ia sibuk mengirim pesan untuk Anya,sekertaris Raskal memberitahu perihal keterlambatannya.

" Ashariz.... "

Suara bariton familier menghentikan tarian jari Ashariz diatas ponsel.ia membatu.mana mungkin tu laki kan udah mati.hiburnya menenangkan.

" Ashariz..." sekali lagi suara bariton itu terdengar.

Ashariz mengedarkan pandangannya kepenjuru lift.mata bulatnya bersitatap dengan mata tajam beralis tebal.jantungnya mencelos.ponsel digenggamannya jatuh meluncur menghantam dasar lift.

Pyarrrr...

Suara benda terjatuh mengembalikan fokus Ashariz.dipungutnya kepingan ponsel yang berserakan dengan tangan bergetar.

" please Sha..jangan kayak gini " interupsi Abhirama,tangan besarnya dengan cekatan membantu Ashariz.

Ashariz menggeleng ditepisnya tangan lelaki dari masa lalunya itu.

Masih dengan tangan gemetar Ashariz memencet angka 5,meskipun kantornya berada di lantai 12 ia harus berhenti.bahkan ia rela lewat tangga darurat demi menghindar dari Abhirama.

Tangannya yang bergetar hebat membuat Ashariz kesulitan memencet angka 5.Abhirama meraih tangannya.menarik Ashariz kedalam pelukannya " please Sha...jangan hukum mas kayak gini "

Ashariz masih diam.tubuhnya mengejang dalam dekapan Abhirama.

Ting...

Lift terbuka.Ashariz meronta dengan sisa kekuatan yang ia miliki.keluar dengan cepat dari lift sialan merupakan tujuan utamanya.ia berlari kesetanan.

" Ashariz...tunggu...maafin mas Sha..." teriak Abhirama yang masih terjebak didalam lift karena saat lift terbuka banyak yang masuk.sontak geriakan tersebut membuat semua orang yang ada disekitar memandang mereka penuh tanya.

Sementara Ashariz berjalan dengan sempoyongan melalui tangga darurat.menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menghalau air mata dan ketakutan yang menerjangnya seketika.ia terhenti,tergugu dalam tangis.

Sedangkan di lantai 12,Raskal menunggu Ashariz dengan kekhawatiran maksimal.ponsel tidak aktif dan tanpa teman membuatnya berada pada titik amarah tertinggi.

Tiba-tiba dari arah tangga darurat terlihat Ashariz melangkah pelan.

" gue udah bilang selesein laporan dulu baru main Asha..." omelannya terputus " riz...kenap..."

Ashariz menghambur kedalam pelukan Raskal.membenamkan wajah penuh air matanya pada dada bidang lelaki itu.sontak hal tersebut membuat para pegawai Beauty Habit yang berlalu lalang memandang takjub.pasalnya ini kali pertama kecurigaan mereka akan gosip percintaan sang bos besar dengan marketing manager terbukti.

" ssshhttt....don't cry baby..." hibur Raskal berusaha menenangkan.sekalipun dirinya dilanda tanya besar namun ketenangan Ashariz jauh lebih penting.

" K..kal....di..dia di...sini " ucap Ashariz terputus-putus.namun sangat jelas bagi Raskal.amarahnya menggelegak,rahangnya mengeras matanya berkilat penuh emosi.sekalipun ia tak tau siapa 'dia' yang dimaksud oleh Ashariz namun melihat gadis itu menangis tak berdaya dalam dekapannya cukup untuk menjelaskan semua.

" Hallo..Anya tolong batalkan semua jadwal saya hari ini.tolong bawakan tas Ashariz diruangannya.saya tunggu di basement " perintah Raskal cepat

******

Abhirama yang berhasil menemukan jejak Ashariz terhenyak dalam sesal.lelaki itu lagi.batinnya gusar.tak perlu menjadi jenius baginya untuk menarik kesimpulan atas apa yang diterimanya hari ini.pemandangan yang baru saja terjadi cukup menjelaskan semua.baby.bahkan dirinya dulu tak pernah memanggil Ashariz dengan panggilan yang begitu lembut itu.

Shitttttt!!!!

Ditinjunya dinding dihadapannya.

" maafin mas Sha..maaf "

Ashariz masih diam memandang lelaki dihadapannya dengan mata berkilat emosi.

" maaf.maaf maaf..dia emang pacar mas "

" lalu aku apa???cuma teman tidur?cuma orang yang gak ada bedanya sama wanita penghibur " teriak Ashariz kalut

Abhirama menggeleng kuat " gak gitu Sha..kamu gak gitu.kam...."

" cuma selingan.cuma pengisi waktu dikala kamu bosan "

Abhirama terbakar emosi.pantas wanita itu gemetar melihatnya.ia tak pernah memperlakukan wanita itu dengan baik di masa lalu.you play drama you get karma.ia mengiyakan dalam hati lalu berbalik menerima kekalahan yang menghantam.

*****

Morning readers..

Pendek ya???sengaja bangett

Udah nge-draft banyak tapi feel nya gak dapet.

Di-cut deh

Happy Reading all...

Ditunggu voment-nya

Regards

Latifah
(11102016)

MorfinWhere stories live. Discover now