Part 4

3.7K 137 19
                                    

*Happy Reading All*

Warning! 21++ ‼‼

Di dalam kamar sebuah mansion mewah Raisa mulai membuka kelopak matanya. Cahaya sinar matahari sungguh menganggu tidurnya.

"Dimana aku?" ucapnya asal

Dilihatnya sekeliling kamar yang tak dikenalnya. Wajahnya panik bukan main. Apalagi melihat ia tak mengenakan satu helai benangpun. Tubuh mungilnya hanya tertutupi oleh selimut tebal berwarna putih saja.

Tampak ia berusaha berpikir tentang apa yang terjadi semalam. Kenapa dia ada disini, apa yang terjadi dengannya dan siapa yang telah membuat semua ini. Itulah pertanyaan yang menyelubungi pikiran Raisa sekarang.

Saat ia mengingat kejadian semalam,
Ia teriak dan menangis sekencang-kencangnya meratapi kebodohan dan takdir hidupnya.

Flashback

Raisa tak tau lagi harus berbuat apa. hanya gelengan kepala dan tangisanlah yang mampu ia lakukan untuk berontak kepada lelaki yang sedang mengerjai tubuhnya.

Tampak Ferri sedang mencecap seluruh tubuh Raisa. Mulai dari Bibir, leher, dada, perut dan terakhir di titik sensitifnya.

"Ampun... apasalahku... jangan lakukan ini.. mphhh" iba Raisa saat Ferri Mulai menjelati lubang sensitifnya.

Erangan Raisa tak dapat tertahan lagi. Memang hati dan pikirannya menolak semua ini, tapi tidak dengan tubuhnya yang Mulai terbawa nafsu birahi.

Sedangkan Ferri? Ia tak peduli dengan pemberontakkan yang Raisa berikan. Semakin Raisa menangis, Semakin kuat pula nafsu Ferri untuk segera memasukinya.

Dimasukkan Ferri lidahnya kedalam celah sempit milik Raisa, tangannya pun tak tinggal diam. Jarinya Mulai memasuki celah sempit Raisa, sedangkan tangan yang lain tak bosan-bosannya meremas dada Ranum Raisa.

"Arghh.. mphhh.. hen..ti.. kan.. ahhh"

Mendengar desahan Raisa, Ferri Semakin gincar memasuki jarinya dan menjilat kepemilikan Raisa. Ia tak tahan lagi ingin merasakan bagaimana cairan cinta milik seorang gadis yang mirip dengan mantan pacarnya ini.

Raisa menggeleng kuat. Ia tak sanggup menahan gejolak yang ingin keluar dalam dirinya. Digigitnya Bibir bawahnya dan memejamkan kuat-kuat matanya.

"Keluarkan Vanesa!" Bentak Ferri yang melihat Raisa tak mau juga melepaskan hasratnya.

Melihat itu, Ferri memukul sedikit keras kaki Raisa yang sudah membengkak karna kejadian tadi.

"Arghhh!! sa... sakit.." aduh Raisa yang merasakan sakit yang teramat sangat. Ia menangis lirih

"Dasar gadis keras kepala! Kubilang lepaskan,ya lepaskan saja!"

Ferripun kembali memasuki Jarinya kedalam celah sempit Raisa dan Mulai menjilatinya dengan penuh nafsu.

Tak mau kakinya lebih tersakiti, Raisa pun melepaskan gejolak kenikmatan yang diberikan Ferri secara paksa padanya.

"Mphhhhh...sssttttt"

Pinggang Raisa membusung menandakan ia telah mencapai puncaknya. Ini adalah kali pertama Raisa mendapatkan orgasmenya. Dan ia tak percaya, yang melakukan itu tak ada hubungan apa-apa dengannya. Hanya lelaki gila yang ia tau adalah Ceo dikantornya.

Slerrrpp sleerpp sleerp

"Manis. Sama seperti Bibir dan tubuhmu Vanesa. Sudah sejak dulu aku ingin melakukan ini padamu. Tapi kau terus menolak." Ferri memasang wajah sedihnya.

You Belong With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang