Karena itu pergelangan tangannya segera berkelebat mencabut keluar sebilah pedang
sepanjang empat depa delapan coen yang memancarkan sinar keperak-perakan.
"Locianpwee apakah benar-benar tidak sudi bergebrak melawan diriku??" ejeknya
"Dengan usia dari loohu yang sudah demikian lanjut bilamana sampai bergebrak
melawan dirimu jikalau berita ini sampai tersiar di dalam Bulim bukankah orang-orang
lain akan tertawa kegelian waah... wah putusan ini tidak dapat dipenuhi," sahut Coe
Koen San sambil menyengir."Kau orang kalau memangnya tidak ingin bergebrak melawan diriku lalu buat apa kau
menempuh perjalanan sejauh ribuan li datang mencari diriku? bukankah waktumu sudah
kau buang dengan sia-sia?" teriak Gak Siauw-cha dengan gusar.Coe Koen San segera gelengkan kepalanya.
"Menurut apa yang loohu ketahui! tenaga dalam dari ibumu sudah berhasil dilatih hingga
mencapai pada taraf kesempurnaan," ujarnya dengan tenang."Apalagi ilmu pedang keluarga Gak pun merupakan satu ilmu meninggal di dalam dunia persilatan. Jagoan dari long langit pada saat ini jarang sekali ada yang bisa melukai ibumu karena itu loohu percaya penuh kalau ibumu masih tetap hidup di dalam dunia ini."
"Orang ini sungguh dogol dan kukuh dengan pendiriannya sendiri," pikir Gak Siauw-cha
kembali di dalam hatinya. Kelihatannya untuk berbicara sampai jelas dengan dirinya
bukanlah satu pekerjaan gampang.Ketika dia sedang termenung itulah mendadak terdengar suara bentakan keras dari Hookun
berkumandang datang kemudian menyusul sepasang Pan Koan Pitnya berkelebat
menubrak keluar.
Gak Siauw-cha dengan cepat menoleh ke arahnya, tampaklah dua orang lelaki kasar
berpakaian singsat berwarna hijau dengan masing-masing mencekal sebelah golok sudah
meloncat naik ke atas tebing tersebut.
Sementara itu Thio-kan serta Hoo-kun pun telah bertempur pula dengan musuh-musuh
yang baru datang.Masing-masing pihak begitu bertemu segera melancarkan serangan dengan menggunakan
jurus-jurus yang mematikan sinar golok berkelebat memeningkan kepala. Setiap serangan
pun mengarah jalan darah mematikan di badan musuhnya.
Gak Siauw-cha yang melihat pihak musuh amat lihay dan ada kemungkinan kedua orang
bantunya tidak kuat untuk menahan serangannya dalam hati mulai merasa gelisah. Dia
punya maksud untuk turun tangan membantu anak buahnya tetapi takut pula mengambil
kesempatan itu Coe Koen San melukai Siauw Ling hal ini membuat dia jadi serba susah.
Agaknya Coe Koen San mengetahui isi hati dari Gak Siauw-cha itu, sembari mengelus
jenggotnya dia tertawa tergelak.
"Musuh-musuh nona yang baru datang kesemuanya adalah anggota-anggota
perkumpulan Sin Hong Pang dari kelas tiga, empat yang bisanya hanya melakukan
kejahatan. Bila mana nona bermaksud untuk turun tangan janganlah kuatir loohu tidak
akan mempersulit dirimu," katanya.
"Ehmm... orang ini amat periang dan jarang ditemui dikolong langit apalagi sifatnya
yang aneh dan sukar ditebak keadaannya ini banyak kemiripannya dengan Tiong Cho
Sian Ku..."
"Ehmm! Aku akan menggunakan sifatnya yang periang ini untuk membasmi musuhmusuh
yang baru datang!" demikianlah pikirnya dihati.Setelah hatinya mantap tanpa berpikir lebih jauh lagi pedangnya segera dikebaskan ke
depan menyambut datangnya serangan dari dua orang berbaju hijau itu.
Siauw Ling yang melihat encinya Gak Siauw-cha sudah pergi bertempur dengan musuh
dia lantas berjalan mendekati diri Coe Koen San dan merangkap tangannya menjura.
"Empek tua!" panggilnya...
"Saudara cilik, kau ada urusan apa?" tanya Coe Koen San sembari mengerutkan alisnya
rapat-rapat.
"Empek tua kenapa kau tidak percaya akan kata-kata enciku?" tanya Siauw Ling sambil
membusungkan dada berjalan mendekat dia sama sekali kelihatan takut.
"Siapa toh encimu?"
"Dia adalah enciku," jawab Siauw Ling sambil menuding ke arah Gak Siauw-cha. "Dia
bilang bibi Im ku sudah mati. Hal ini memang benar-benar sudah terjadi."
"Akal licik encimu itu ada kemungkinan bisa menipu diri loohu," jawab Coe Koen San
sambil gelengkan kepalanya berulang kali. "Aku sudah melakukan perjalanan selama
puluhan tahun lamanya di dalam dunia kangouw dan menemui banyak orang jagoan
berkepandaian tinggi. Sepasang roda Jien Gwi Cing Kang Loan Ku ini saja sudah banyak
mencabut nyawa orang-orang jahat. Hee.. hee... asalkah para jagoan dari kalangan Lioe
Lio mendengar nama loohu mereka tentu akan melarikan diri terbirit-birit..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kunci Wasiat (Wo Lung Shen)
Genel KurguSeorang nyonya muda yang dalam keadaan kritis di temukan oleh sepasang suami istri di sebuah perahu di danau Tiang Pek Auw di pinggiran dusun Tan Kwee Cung. Nyonya muda tersebut dibawa kerumah oleh sepasang suami istri tersebut yang ternyata adalah...