Chapter 14

21.6K 1.5K 104
                                    

"Jelasin" Gertak Arka disertai pukulan di meja oleh Nio membuat Prilly menatap mereka dendam.

Gadis cantik itu baru saja mendaratkan pantat nya di bangku tak sampai lima menit tapi sudah di serang ketiga sahabat nya.

"Apa mau marah? Seharusnya marah itu kita" Seru Arka memasang wajah yang di buat sangat menyeramkan.

"Huhh" Prilly hanya menghembuskan napas. Dengan santai ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain tak berniat menjawab pertanyaan Arka.

"Ya elah ni anak ye. Kita udah sok marah malah kagak takut" Seru Devia mengubah wajah nya jadi biasa saja. Toh mereka sok marah pun tidak akan membuat Prilly takut.

"Ck,kapan Prilly takut" Decak Nio mendaratkan pantat nya di bangku yang ada di depan Prilly.

"Tu tau" Jawab Prilly santai. Ia tersenyum remeh ke arah sahabat nya yang memutar bola mata mereka.

"Ya udah cerita Pril" Perintah Arka dengan suara lemah nya.

"Haha oke oke" Ucap Prilly akhir nya terkikik melihat wajah lemah ketiga sahabat nya yang terlihat putus asa karna kelewat penasaran.

"Kemaren gue emang di panggil ke ruang kepala sekolah. Nah gue di tanya tu kayak biasa. ya, gue jawab aja kayak biasa. Eh pas tu Bapak mau ngomong ada guru masuk dia bilang ada pemilik sekolah yang baru mau ketemu. Nah abis itu bebeb gue nongol" Cerita Prilly dengan bangga nya. Kata biasa dari mulut Prilly sudah dapat di artikan oleh ketiga sahabat nya. Prilly tak perlu susah-susah menjelaskan bagaimana kata yang di ucapkan nya, nada suara,bahkan ekspresi wajah nya.

"Hah? Tapi ya Pril setau gue yang punya sekolah bukan Ali deh" Sela Devia terlihat berpikir menguras otak nya seolah mengingat sesuatu.

"Sayang ku bebeb ku honey ku cinta ku darling ku kamu denger kan tadi Prilly ngomong apa? Dia bilang guru itu bilang nya pemilik sekolah yang baru jadi otomatis udah ganti" Seru Nio begitu sabar memberi pengertian kepada kekasih tersayang nya itu yang seperti belum bisa mencerna dengan baik cerita panjang kali lebar yang keluar dari mulut Prilly.

"Huuhhhffff Devia percuma gue cerita" Gumam prilly kesal.

"Lanjut Pril" Ucap Arka

"Oke, terus Ali minta gue sama tu menor ke ruangan dia eh pas udah sampe Ali malah nyuruh tu menor keluar dan gue di kurung sampe pulang" Lanjut Prilly membuat ketiga sahabat nya saling pandang dan tersenyum penuh arti.

"Apa? Mau ngejek?" Tanya Prilly galak. Ia sadar ketiga sahabat nya itu pasti akan mengejek nya habis-habisan karna melihat apa yang ia lakukan kemarin.

"Selamat Pagi" Suara seseorang menghentikan gerakan mulut Arka yang sudah ingin mengeluarkan godaan maut nya yang sudah pasti akan membuat pipi sang ketua karate merona karna malu.

Ternyata guru yang mengajar di kelas mereka sudah datang. Cepat Devia dan Arka berlalu ke bangku mereka sedangkan Nio langsung berlari ke kelas nya yang memang berpisah dari ketiga sahabat nya.
Prilly mengembuskan napas nya. Dia menoleh ke arah Arka, menjulurkan lidah nya mengejek karna merasa berhasil terbebas dari godaan Arka.

Pelajaran di mulai. Guru asik menjelaskan materi di depan sedangkan Prilly asik membalas pesan kekasih ajaib nya.

Aku pulang jam 5 sayang

Tumben?, kamu ngapain ?

Aku mau latihan

Latihan ?

Iya, kan tahun ajaran baru jadi mau perkenalan sama anak yang baru masuk ekstra karna hari ini pertemuan pertama

Ekstra apa? Kamu masih ekstra emang? Kan udah kelas 12 sayang

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang