Chapter 15

20.8K 1.5K 94
                                    

Suara bel pertanda masuk terdengar di seluruh penjuru sekolah.

"Sayang udah ya. Aku mau ke kelas dulu" Ucap Prilly menjauhkan lehernya dari bibir Ali.

"Kan istirahat" sahut Ali menatap ke arah Prilly yang sedang menoleh ke arah nya.

"Pergantian jam sayang. Ntar aku ke sini lagi" Ucap Prilly berusaha membuat Ali membebaskan nya sekarang.

"Huhf iya deh. Aku juga mau keliling sekolah" Ucap Ali membantu Prilly berdiri dari duduk nyaman nya.

"Aku pergi" Pamit Prilly mengecup bibir Ali singkat dan langsung berlari keluar dengan wajah merona. Sedangkan Ali terdiam dengan senyum mengembang.

Prilly berjalan santai menuju kelas nya. Ada beberapa kelas yang murid nya masih berhamburan mungkin karna guru di jam selanjut nya belum datang.

"Pril" Prilly menoleh ke arah Pria yang mmanggil nya tanpa menjawab.

"Nanti latihan?" Tanya Pria itu yang ternyata sama-sama ekstra karate seperti Prilly.

"Gak. Perkenalan dulu" Balas Prilly singkat.

"Oh oke" Ucap nya. Prilly berlalu dari hadapan Pria tampan itu yang terus menatap nya kagum.

Gue suka lo

Begitu Prilly sampai di depan kelas, ruangan tertutup rapat. Prilly mengetuk pintu sesaat, memastikan ada atau tidak guru di dalam.

"Masuk" Sahutan dari dalam membuat Prilly langsung membuka pintu kelas nya.

Ternyata guru yang mengajar di jam berikut nya sudah tiba di kelas bahkan sudah menerangkan materi nya. "Dari mana?" Tanya Guru itu saat Prilly melewati nya. Guru muda dengan penampilan sexy nya itu menatap Prilly meminta jawaban.

"Di panggil pemilik sekolah Bu" Jawab Prilly seadanya.

"Kamu kenapa lagi?" Tanya nya memandang Prilly.

"Cuman dipanggil biasa tanpa buat kesalahan" Jawab Prilly dengan nada yang diusahakan terdengar sopan.

"Ya udah kamu boleh duduk" Ucap guru itu. Prilly berlalu menuju bangku nya.

"Selalu dapet masalah" Ucap Gadis yang duduk di depan Prilly begitu menyebalkan.

Prilly memejamkan mata nya menahan kesal. "Lo gak tau diem aja" Sentak Prilly yang memang sudah lama tidak menyukai gadis ini.

"Lo.." Ucapan Gadis itu terpotong karna guru di depan menatap nya, memperingati agar diam.

Entah apa yang membuat gadis itu sangat sensi dengan Prilly. Apa yang Prilly lakukan selalu dianggapnya salah. Saat Prilly membuat onar ia selalu menjadi orang pertama yang selalu menyalahkan dan yang terpenting dia begitu berbeda dengan Arka, sahabat gila Prilly yang tampan itu. Tapi sama sekali tak di hiraukan oleh Arka.

"Udah lah" Seru Arka membuat gadis itu tersenyum sangat manis.

Melihat reaksi gadis itu Prilly memutar bola mata nya jijik. Ia menatap ke arah Arka berlagak seperti orang yang ingin muntah. Arka yang melihat tingkah Prilly berusaha menahan tawa nya agar tak terdengar yang lain.

Dua jam pelajaran berakhir. Guru sudah keluar kelas sepuluh menit sebelum bell istirahat berbunyi. Arka dan Devia menuju bangku Prilly bersiap menanyakan apa yang terjadi sampai Ali memanggil Prilly di jam pelajaran.

"Gue marah sama dia karna dia ngelarang gue tanding. Dan ya dia minta maaf tadi" Jelas Prilky sebelum Arka atau Devia yang bertanya. Mereka berdua saling menatap kemudian menatap Prilly lagi.

"Segitu nya" Seru kedua nya menggelengkan kepala mereka begitu kompak.

"Itu lah pengeran gue" Seru Prilly bangga. Ia melenggang meninggalkan Arka dan Devia keluar kelas.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang