Chapter 10

20.1K 1.4K 54
                                    

Hari berlalu begitu saja. Liburan panjang telah usai. Kini saat nya Prilly kembali dengan aktivitas nya seperti biasa. Tak ada lagi yang nama nya bangun siang atau bermalas-malasan sepanjang hari.

Tia begitu semangat menyambut hari pertama nya di sekolah baru dan akan mengenal temen-temen baru .Lain hal nya dengan Prilly yang terlihat biasa saja saat akan kembali ke sekolah nya.

"Woi suntuk aja lo Pril,hari pertama ni bro masa iya suntuk. Semangat dong semangat" Seru Devia yang melihat Prilly hanya diam dengan wajah kusut nya.

"Ngantuk" Ketus Prilly mengibaskan tangan nya ke arah Devia.

"Eh kelapangan yok" Ajak Arka bediri dari duduk nya.

"Ngapain?" Tanya Devia dan Prilly serempak.

"Lupa ye harus ngasi sambutan di depan murid baru, tahun belajar baru woiiii. kita osis" Seru Arka kesal.

"Oh iya iya" Devia cengengesan tak jelas. Mereka mulai berjalan ke arah lapangan yang sudah di penuhi murid-murid baru.

"Nah loh baru dateng ketua osis nya. Panas woi cepetan" Teriak salah satu anggota osis yang sudah berdiri di hadapan semua murid baru.

"Hallo semua nya. Perkenalkan nama kakak Devia sarah. Kakak ketua osis di sini"

"Kakak Prilly. Wakil ketua"

"Hallo semua nyaaaaa. Kenalin nama gue Arka boleh panggil kak atau bang terserah. Gue salah satu anggota osis di sini. Jabatan gak perlu di sebut inti nya gue osis" Seru Arka membuat Adik kelas terpana melihat ketampanan nya.

Dari mereka bertiga hanya Prilly yang berbicara singkat.cukup mengenalkan nama dan jabatan tanpa menyapa semua nya. Tapi hal itu tak membuat Adik kelas yang Pria mengalihkan pandangan nya dari sosok cantik berwajah dingin di depan mereka.

Setelah Devia mengucap kata sambutan dan berbagai ucapan lain nya. Adik kelas di minta untuk mencatat apa saja yang boleh dan tidak boleh mereka bawa saat MOS. Setelah semua nya selesai. Anak kelas 10 di bubarkan untuk istirahat sebentar.

"Eh Pril si Tia jadi sekolah di sini?" Tanya Devia saat mereka duduk di kantin yang terlihat sangat ramai.

"Jadi" Jawab Prilly singkat. Sibuk dengan handphone nya.

"Kak" Panggilan serta tepukan di bahu menyentak Prilly. Kepala nya menoleh ke samping. Ingin melihat siapa yang berani penepuk bahu nya dengan panggilan kak.

"Eh Tia" Ternyata Tia yang berdiri tepat di samping Prilly dengan seorang gadis lain di samping nya.

"Kenapa?" Tanya Prilly lembut mengelap keringat di dahi Tia begitu lembut tanpa merasa risih sedikit pun dengan anak lain yang menatap nya kaget.

"Hehe makasih, Tia sama Sinta boleh duduk di sini gak? Di tempat lain udah penuh" Ucap Tia ikut mengelap keringat nya.

"Boleh,sini duduk di samping kakak" Prilly menggeser duduk nya memberi tempat untuk Tia dan teman nya.

"Makasih kak" Ucap Tia tersenyum langsung duduk di samping Prilly.

"Ayo Sin duduk" Ajak Tia karna temen baru nya yang bernama Sinta itu tetap berdiri dengan wajah takut.

"Aku ke sana aja ya" Sinta berniat pergi mencari tempat lain namun cepat di tahan oleh Tia.

"Kenapa?" Tanya Tia heran.

"Aku gak enak sama kakak osis nya" Bisik Sinta di telinga Tia tapi bisa di dengar oleh Devia karna jarak merka yang tak jauh.

"Udah gak papa. Gabung aja" Sahut Devia dengan senyum nya.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang