Chapter 16

20.3K 1.4K 84
                                    

Prilly berdiam diri di depan kelas nya. Pergi ke kantin rasa nya malas karna sudah di pastikan ia akan berdesakan dengan murid lain. Pergi ke ruangan Ali pun tak mungkin karna kekasih ajaib nya itu sedang sibuk di kantor. Sedangkan Devia,Arka dan Nio sudah pergi ke kantin sedari tadi.

"Kak" Seseorang datang menghampiri Prilly.

"Ya,siapa ya?" Tanya Prilly menatap orang di depan nya datar.

"Aku Sindy kak anak kelas sepuluh" Jawab orang itu terlihat sedikit gugup berhadapan dengan Prilly.

"Kenapa?" Tanya Prilly tanpa basa-basi.

"Aku mau daftar karate kak" Jawab Sindy menunduk takut.

"Pertemuan pertama gak dateng?" Tanya Prilly tetap dengan suara datar nya.

"Nggak, soal nya aku belom izin sama orang tua kak"

"Ya udah. Minggu depan dateng"

"Makasih kak"

Prilly hanya mengangguk tanpa senyum. Terlihat kaku namun santai menurut nya. Prilly memang seperti ini dengan orang lain. Ya! Kecuali Tia dan Ali. Mereka berdua pengecualian untuk Prilly. Gadis yang mengaku nama nya Sindy itu berlalu dari hadapan Prilly.

"Kak Prillyyyyyyyyy" Jerit seorang gadis cantik lain berlari kecil dengan senyum menawan nya.

Gadis itu berlari ke arah Prilly. Meneriaki nama Prilly dengan begitu santau nya. Hal yang tak pernah di lakukan orang lain di depan Prilly. kejadian langka yang sukses menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Ada yang manatap heran, ada juga yang shock melihat tingkah gadis cantik itu yang mereka ketahui baru kelas sepuluh. Yang tanda nya dia adalah adik kelas mereka dan yang pasti dia bukan sahabat Prilly. Lebay memang tapi itu lah reaksi murid lai saat melihat orang baru bisa berinteraksi lebih dengan Prilly.

Bukan nya kesal atau marah. Prilly malah tersenyum lembut menyambut gadis itu. Sekali lagi mereka terpana melihat apa yang terjadi dalam hitungan menit itu. Wajah datar Prilly berubah ceria.

"Iyaaa" Sahut Prilly mengacak rambut gadis cantik itu gemas.

"Kak apa lah kak?"

"Apa?"

"Tia pengen karate" Rengek Tia mendaratkan kepala nya di bahu Prilly. Wajah nya mendongak ke arah Prilly. Tangan nya memeluk erat lengn Prilly, Bergelayut manja di sana.

"Eh karate?" Tanya Prilly kaget.

"Iya, kalau mau daftar gimana ya?" Tanya Tia. Ia memang tidak tau kakak cantik nya itu ketua karate.

"Udah izin abang?" Tanya Prilly mengusap kepala Tia.

"Nggak usah kasi tau abang" Sahut Tia histeris.

"Loh kenapa?"

"Nanti abang marah"

"Izin dulu baru kakak daftarin"

"Kakak kan bisa bujuk abang. Ya kak ya pliissss" Bujuk Tia begitu menggemaskan.

"Tia dong yang izin sama abang" Sahut Prilly tersenyum melihat Tia yang memajukan bibir nya ke arah Prilly.

"Kak ayo lah plis" Mohon Tia sekali lagi.

"Izin dulu. Nanti kakak yang daftarin"

"Takut" Rengek Tia menunduk lesu.

"Coba dulu. Siapa tau di izinin sama abang"

"Tapi daftarin ya"

"Iya. Kakak daftarin" Jawab Prilly mengacak rambut Tia.

"Aaaaa kakak rambut aku" Rengek Tia menciptakan senyum bahagia di wajah Prilly.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang