part 2

410 62 0
                                    

Part 2
Meski di kelas Jaejoong masih diam dan dingin pada semua orang, tapi tidak saat jam istirahat. Jaejoong nampak senang berteman dengan mereka berlima, meski masih sedikit tertutup pada mereka. Meski Jaejoong jadi “bagian” mereka Hankyung masih mengawasi Jaejoong secara diam-diam. Leeteuk tahu bahwa sepupunya itu masih berusaha menyelidiki tentang Jaejoong.
“Hyung aku menemukan tambahan fakta yang sangat mengejutkan hyung” kata Hankyung saat sarapan.
“Mwo?” tanya Leeteuk.
“Kemarin aku dan Max mengikuti Jaejoong pulang, dia menginap di hotel milik Yunho”
“Lalu apanya yang mengejutkan?” tanya Leeteuk.
“Dengar dulu hyung, jangan memotongnya, aku belum selesai bicara” jawab Hankyung sedikit kesal dengan tingkah hyungnya ini.
“Aa~ mianhae” jawab Leeteuk yang tahu kalau adiknya ini sedikit marah.
“Di hotel itu dia menggunakan nama Hero, bukan Kim Jae Joong, hyung” lanjut Hankyung.
“Mwo?? Hero?? Wae???”
“Entahlah hyung, ini semakin aneh”
“Kenapa tidak minta Yunho untuk mengawasinya?”
“Andwae, hyung. Aku akan menyelidikinya sendiri” jawan Hankyung tegas, Leeteuk hanya  memperhatikan Hankyung.
Leeteuk memikirkn sesuatu. Hero, Hero Hero, aku seperti pernah mendengar nama itu, tapi dimana, pikir Leeteuk. Kemudian mereka berangkat ke sekolah bersama-sama.
Sampai di kelas mereka melihat Jaejoong sudah berada di kelas. Hankyung duduk di sebelahnya dan berkata.
“Yosh, selamat pagi” sapa Hankyung dan Jaejoong hanya tersenyum lalu melirik ke luar jendela. Bel berbunyi Hankyung mencoba mengajanya berbicara.
“Apa yang kau lihat di luar?” tanya Hankyung, tapi Jaejoong mengacuhkannya. Hankyung masih berusaha mengajaknya berbicara, Jaejoong sedikit kesal dengan itu kemudian mengambil kertas dan menuliskan seuatu dan menyerahkan pada Hankyung. Hankyung membacanya. Jangan mengajakku berbicara jika di dalam kelas! Isi pesan yang ditulis Jaejoong.
“Wae??” tanya Hankyung dan Jaejoong hanya diam.
Dan seperti biasa mereka berkumpul di atap, Jaejoong pun juga ada disana.
“Leeteuk hyung ini sebenarnya dua tahun lebih tua dari kita, tapi entah kenapa dia bisa menjadi teman sekelas kita, mungkin dia bodoh dan tinggal kelas” kata Kyu
“Apa-apaan kau Kyu, aku tidak bodoh” jawab Leeteuk.
“Lalu kenapa menjadi sekelas dengan kami?” tanya Max yang penasaran juga.
“Aish kenapa kau ikut-ikutan Max?” tanya Leeteuk.
“Sudahlah hyung, ceritakan saja aku juga tidak tahu alasanmu kenapa jadi sekelas dengan kami?” tambah Yunho yang membuat Leeteuk pasrah begitu saja.
“Ya! Jangan begitu pada Leeteuk hyung, dia menungguku datang ke Korea, dia rela menungguku dua tahun dan menjadi teman sekelas, bahkan hyung yang minta pada kepala sekolah agar aku tetap sekelas terus dengannya” jelas Hankyung yang disambut pelukan dari Leeteuk.
“Memangnya kau ini darimana, bahkan bahasa Koreamu juga belum begitu lancar?” tanya Jaejoong.
“Kau tidak tahu?” tanya Kyu dan Jaejoong menggeleng.
“Dasar kau ini, dari wajahnya  saja sudah terlihat kan dia orang China” jawab Kyu dan Jaejoong mengangguk.
“Bahkan namanya dulu susah sekali aku mengatakannya” tambah Max.
“Apa susahnya mengucapkan nama Chinaku, itu mudah sekali” kata Hankyung
“Kau bilang itu gampang tapi susah buatku hyung” kata Kyu.
“Memangnya siapa nama Chinamu?” tanya Jaejoong.
“Hangeng. Tan Hangeng” jawab Hankyung dan membuat Jaejoong sedikit terkejut.
Bel istirahat berbunyi, mereka kembali ke kelas. Mereka berenam masuk kelas bersamaan dan Kangin melihatnya.
“Waoooo, si anak sok keren ternyata menjadi bagian dari si orang bodoh, haha....hahah.... Kau memang cocok bergaul dengan kelima orang bodoh itu, apalagi kau sebangku dengan anak asing ini” kata Kangin sambil menunjuk Hankyung.
“Hyaaa!! Jangan ganggu Hankyung..” kata Leeteuk mencoba melindungi Hankyung dan berusaha menghajar Kangin, tapi Hankyung mencegahnya.
“Mwoo???? Kau mau menghajarku? Dasar ahjussi..” kata Kangin tertawa bersama anak buahnya dan pergi meninggalkan mereka.
“Aiss menyebalkan” gerutu Leeteuk.
“Sudahlah hyung, tidak usah mencari masalah dengan orang itu.
“Kalau saja dia tahu siapa hyung sebenarnya, dia tidak akan berani menghinamu hyung” celoteh Kyu.
“Ssssttt.... diam Kyu jangan membicarakan itu di sekolah!” kata Leeteuk
“Memangnya siapa kau sebenarnya?” tanya Jaejoong.
“Suatu saat kau juga akan tahu” jawab Leeteuk. Jaejoong hanya diam dan masuk kelas, dia masih bingung. Mereka menyembunyikan banya rahasia, pikir Jaejoong. Siapa sebenarnya Leeteuk ini? Pikir Jaejoong.

Saat perjalanan pulang, Leeteuk sedikit memikirkan sesuatu.
“Ada apa hyung, sepertinya ada yang kau pikirkan?” tanya Hankyung.
“Anieyo” jawab Leeteuk singkat.
“Jangan bohong hyung, aku tahu hyung sedang memikirkan sesuatu” desak Hankyung.
“Aku sedikit memikirkan tentang Jaejoong”
“Kenapa dengannya?”
“Apa kau tidak lihat tadi, saat kau mengucapkan nama Chinamu dia sedikit terkejut, apa kau tidak merasa ada sesuatu bahkan Kyu, Max, dan Yunho pun juga menyadari hal itu”
“Benar hyung, aku juga tahu. Tapi bel berbunyi yang membuatku mengurungkan niatku untuk bertaya padanya” jelas Hankyung.
“Sepertinya memang ada sesuatu, kita harus berhati-hati pada Jaejoong, Hankyung!” kata Leeteuk menasehati dan Hankyung mengangguk.
“Ne, hyung”

Selesai makan malam di kediaman keluarga Park.
Leeteuk sedang memikirkan peristiwa tadi siang. Lamuanannya langsung hilang setelah mendengar pintu kamarnya di ketuk lalu Hankyung masuk.
“Ada apa?” tanya Leeteuk.
“Apa hyung masih memikirkan hal tadi siang?” tanya Hankyung.
“Ne, aku curiga kalau Jaejoong memiliki niat tertentu padamu” kata Leeteuk sedikit cemas.
“Hyung tidak perlu cemas, aku akan berhati-hati. Tapi menurutku Jaejoong orang baik-baik”
“Tapi kau harus tetap hati-hati Hankyung”
“Ne, hyung”.
“Aku masih merasa pernah mendengar nama Hero, dan aku sepertinya pernah bertemu dengannya” kata Leeteuk.
“Ah itu mungkin perasaan hyung saja, lagipula aku mendapat kabar baru hyung”
“Mwo??”
“Dia tidak berasal dari sini”
“Mwo??? Lalu darimana??”
“Jepang hyung. Max pernah menyanyakannya pada petugas resepsionis hotel itu”
“Sekarang bukti-bukti semakin banyak kita temukan, semakin jelas pula siapa dia sebenarnya”
“Benar hyung, dan itu membuatku semakin semangat untuk menyelidikinya” kata Hankyung menggebu-gebu.
“Ne, tapi kau harus tetap hati-hati, sepertinya dua pengawalnya itu selalu mengawasi gerak-gerik kita Hankyung!”
“Ne hyung, aku harus berhati-hati” jawab Hankyung.
“Ngomong-ngomong, bagaimana kabar ayahmu?” tanya Leeteuk mengganti topik pembicaraan.
“Ahh, papa baik-baik saja hyung, kemarin papa mengirim pesan supaya berhati-hati dengan orang orang asing”
“Orang asing?”
“Ne, sepertinya ayah tahu di sekolah kita ada siswa pindahan, dan berteman denganku”
“Mungkinkah paman tahu tentang Jaejoong?” tanya Leeteuk.
“Entahlah hyung, aku tidak menanyakan hal itu” jawab Hankyung.
“Ya sudahlah, yang jelas kita harus berhati-hati dengan Jaejoong atau Hero itu” kata Leeteuk dan Hankyung mengangguk.
Kemudian Hankyung kembali ke kamarnya. Hankyung lantas tidak langsung tidur, ia memikirkan apa yang dikatakan hyungnya itu. Memang sedikit mencurigakan, pikir Hankyung. Disisi lain Leeteuk mengkhawatirkan jika sesutau terjadi pada Hankyung jika tetap bersama Jaejoong, pemuda misterius, dingin dan mencurigakan itu.
Leeteuk bangkit dari tempat tidurnya lalu menuju meja dan menyalakan komputernya. Ia berusha mencari nama Hero dari Jepang. Sampai larut sekali Leeteuk mencari tahu tentanga Jaejoong atau Hero itu. Ketika hampir putus asa dan ingin menyudahai pencariannya, leeteuk menemukan sebuah fakta yang mengejutkan.
“Ommo, ini mengerikan, aku harus memperingatkan mereka” gumam Leeteuk, kemudian mengakhiri pencariaanya, mencetak hasil pencariannya.
“Ternyata firasatku tentang ini memang benar, Kim Jae Joong apa yang kau inginkan dari kami” kata Leeteuk sambil memandangi kertas yang baru selesai dicetaknya.

Friendship (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang