Part 3

371 61 0
                                    

Part 3
Jaejoong nampak memikirkan tentang Hankyung. Mungkinkah dia orang yang dimaksud oleh otousan? Kata-kata itu selalu mengganggu pikiran Jaejoong. Lalu terdengar pintu kamarnya terbuka.
“Otousan” kata Jaejoong.
“Hero, Hero, Hero..... bagaimana? Apa kau sudah berteman dengan anak pemilik Tan’s Corp dari China itu?” tanya orang yang dipanggil Jaejoongn otousan.
“Iie, otousan” jawab Hero singkat.
“Kau harus segera menyelesaikan misimu jika kau ingin kakakmu selamat!” ancam orang yang dipanggil otousan itu.
“Hai, wakata” jawab Hero singkat lalu orang itu pergi.
Jaejoong atau Hero merasa bingung. Semalaman ia tidak bisa tidur, memikirkan tentang misinya tapi disisi lain ia tidak mau menyakiti Hankyung jika memang benar Hakyung adalah putra Tan’s Corp. Tapi jika tidak ia lakukan kakaknya bisa mati. Jaejoong semakin bingung memikirkan itu.

Hari Hero menemui kakanya, Kim Jong Woon.
“Jaejoong” seru Jongwoon saat melihat adiknya itu, Jaejoong langsung berlari memeluk kakaknya dan menangis melepas rindu, berpelukan erat.
“Hyung....” kata Jaejoong terisak.
“Uljima” kata Jongwoon menghibur.
“Tapi hyung aku tidak bisa, ini terlalu berat” kata Jaejoong.
“Kau tidak perlu melakukan itu Jaejoong!” kata Jongwoon.
“Tapi aku tidak ingin mereka menyakitimu hyung”
“Kau harus mengulur waktunya Jaejoong” kata Jongwoon.
“Mwo?? Wae?” tanya Jaejoong.
“Aku sedang memikirkan cara untuk kabur, agar kau tidak perlu melakukan tugas misi ini” jawab Jongwoon.
“Tapi hyung”
“Wae? Apa kau pikir kita berhutang budi padanya?” kata Jongwoon sedikit membentak.
“Maksud hyung?”
“Sudahlah pulang saja, kau akan tahu jika sudah saatnya, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku bisa mengatasinya dengan mudah. Jika waktunya sudah tepat Jeje, jika sudah waktunya. Kau harus berhati-hati” jawab Jongwoon lalu membalikkan badannya menghindari agar Jaejoong tidak melihatnya menangis. Jaejoong pun pergi dengan sedih, meninggalkan hyungnya bersama orang-orang yang dengan mudah bisa menyakiti hyungnya itu. Dengan penuh pertanyaan Jaejoong keluar. Apa maksud ucapan hyung tadi? Pikir Jaejoong. Jaejoong berencana menemui otousan dan meminta tambahan waktu.

“Ada apa Hero?”
“Aku ingin minta tambahan waktu, otousan” kata Hero.
“Apa? Apa kau ingin kakakmu mati cepat?”
“Bukan begitu otousan, tadi aniki memberiku saran untuk menggunakan waktu libur musim dingin ini untuk mendekati anak Tan’s Corp itu”
“Lalu?”
“Lalu setelah saya rasa cukup dekat dan dia mulai percaya dengan saya, rencana itu akan segera berjalan, karena saya curiga teman-temannya sedikit waspada dan curiga pada saya otousan, terutama kakak sepupu anak itu. Dia selalu mengawasiku, dia sedikit curiga denganku otousan. Sepertinya dia mengetahui identitasku, beberapa hari ini aku merasa ada yang mengawasiku saat di hotel”
“Aaa, sepertinya ide bagus, baiklah kalau begitu lakukan. Aku hanya ingin kau melenyapkan putra Tan’s Crop itu secepatnya dan kakakmu juga akan selamat”
“Baiklah otousan” jawab Hero sedikit lega.

Sementara itu Jaejoong berusaha keras untuk mendekati Hankyung tanpa ada kecurigaan bahwa ia akan mencelakainya. Tapi disisi lain Jaejoong tidak ingin menyakiti Hankyung, tapi juga memikirkan bagaimana cara melepaskan kakaknya tanpa menyakiti Hankyung. Bukti-bukti bahwa Hankyung adalah putra Tan’s Corp itu semakin tak terbantahkan, perang batin Jaejoong membuatnya semakin frustasi, antara misi menyelamatkan kakanya atau menyelamatkan temannya. Ia tidak ingin menyakiti teman-temannya, apalagi Hankyung. Ia begitu mengerti dirinya, meski dengan perasaan sedikit curiga, namun Jaejoong tahu bahwa Hankyung tulus berteman dengannya dan menerimanya apa adanya. Dan liburan musim dingin akan segera tiba.
Jaejoong sudah sedikit berubah, dia tidak dingin seperti biasanya, dan masih sering berkelahi dengan Kangin. Sebenarnya Kangin duluan yang suka mencari masalah dengan Jaejoong, karena tahu Jaejoong lebih kuat dibanding dirinya. Dan hasilnya juga bisa diketahui, Kangin menang karena curang, dibantu anak buahnya.

Disisi lain Jaejoong sedikit khawatir karena Leeteuk sedikit mencurigainya dan mengawasi setiap gerak-geriknya. Jaejoong juga sedikit takut karena Otousan sudah mengancam akan membunuh kakaknya jika gagal menyelesaikan misinya. Hari ini mereka bertemu di atap, disana mereka berlima sudah berkumpul. Jaejoong sedikit curiga mereka nampak berbeda dari biasanya. Ia bergerak waspada.
“Ada apa kalian memanggilku kemari?” tanya Jaejoong.
“Kau sebenarnya siapa?” tanya Leeteuk.
“Apa maksudmu?” tanya Jaejoong sedikit gemetar.
“Jangan berpura-pura, aku tahu kau punya niat mendekati kami, benarkan Jaejoong, ah bukan Hero” kata Leeteuk.
“Mwo??? Hero??? Kenapa kau memanggilku begitu?” tanya Hero sedikit was-was.
“Ini apa?” tanya Leeteuk sambil melemparkan kertas yang semalam ia cetak. Jaejoong membacanya, ia terkejut membacanya.
“Disitu tertulis, kau seorang yakuza atau mafia dengan nama Hero, bahkan kau menjadi buronan, bahkan kau seorang pembunuh. Meski foto itu tidak jelas tapi semua tahu itu adalah kau” kata Yunho.
“Apa yang kau inginkan dari kami?” tanya Hankyung.
“Mwo???” kata Jaejoong.
“Jangan berlagak tidak tahu, apa sebenarnya yang kau incar dari kami” teriak Hankyung. Jaejoong hanya diam.
“Ternyata memang benar, selama ini aku selalu curiga denganmu. Aku merasa aku pernah melihat wajahmu, dan sekarang aku ingat kau menjadi buronan pertama yang paling dicari karena kau mengahancurkan dan membunuh orang di Hongkong” kata Leeteuk.
“Mungkin kau tidak akan mengira bahwa hyung bisa membongkar rahasiamu Hero” kata Yunho
“Ketahuilah, bahwa ayahnya Leeteuk hyung adalah seorang detektif dan juga seorang agen” tambah Kyu.
“Jangan katakan itu Kyu!”  kata Leeteuk.
“Oh, jadi begitu ya, kau mencari tahu tentangku. Bahkan sebenarnya aku tahu Hankyung dan Max mengikutiku sampai tempatku menginap, menyelidiki tentangku, mendatangi rumah lamaku, kalian pikir aku juga tidak tahu itu. Aku tahu semuanya” jelas Jaejoong.
“Lalu apa yang kau inginkan dari kami?” tanya Leeteuk Jaejoong hanya diam.
“APA YANG KAU INGINKAN DARI KAMI??” tanya Hankyung marah, Jaejoong masih diam, tangannya menggengam kuat. Ia marah tapi tidak ingin melukai mereka.
“Kenapa kau lakukan ini?? Kami percaya padamu, bahkan kami senang mempunyai teman sepertimu, aku sudah menganggap kau seperti keluarga seperti yang lain, kami sudah percaya padamu, tapi kenapa kau lakukan ini pada ka...”
“Karena aku hanya melakukan tugasku untuk menyelamatkan kakakku” kata Jaejoong dengan marah.
“Mwo???” kata Leeteuk.
“Apakah kalian tahu, aku terpaksa melakukan itu semua untuk menyelamatkan kakakku”
“Jadi benar, kau mendekati kami karena kau akan membunuh salah satu dari kami?” kata Leeteuk, Jaejoong tercengang.
“Terserah apa katamu, aku hanya ingin kakakku selamat tanpa harus melukai kalian. Terserah kalian percaya padaku atau tidak, aku sudah mengulur waktu untuk mencari cara melepaskan kakakku tanpa harus menyakiti kalian”
“Kenapa kau tidak bunuh saja kami semua” kata Hankyung.
“Memangnya kau senang harus mengotori tanganmu dengan darah tak berdosa, hah?? Kalian tidak tahu apa yang aku rasakan, kalian tidak mengerti. Tidak, tidak akan pernah mengerti”
“Kalau begitu jelaskan pada kami kebenarannya!!” kata Leeteuk.
“Aku tidak bisa, aku tidak bisa, AKU TIDAK BISAA.....” kata Jaejoong lalu pergi dari tempat itu dengan marah.
“Sial, identitasku sudah terbongkar, jika seperti ini mereka bisa membunuh hyung. Hyung apa yang harus kulakukan, aku tidak ingin kembali ke kegelapan hidupku lagi hyung, aku tidak ingin kembali ke tempat itu lagi. Apa yang harus kulakukan hyung? Apa hyung,,, hyaaaaaaaaaaaaaaa.....” jerit Jaejoong PRRANNG... Jaejoong memukul kaca di kamar mandi dan membuatnya pecah berantakan dan melukai tangannya. Jaejoong membersihkan lukanya kemudian kembali ke kelas, mengambil tasnya lalu pergi. Jaejoong sempat melirik ke arah mereka berlima, tapi mereka membuang muka dan Leeteuk menatapnya mengawasi.
Saat perjalanan pulang Jaejoong melihat Kyu sedang berjalan sambil memainkan PSPnya sambil memakai headset, dia tidak melihat bahwa ada kendaraan yang berjalan cepat menuju ke arahnya. Dengan cepat Jaejoong berlari dan menarik Kyu.
“Kyuuu awassss” teriak Jaejoong tapi Kyu tidak mendengar karena ia memakai headset. Jajejoong berlari kearahnya.
BUKKK... Jaejoong berhasil menyelamatkan Kyu. Jaejoong langsung bangun dan pergi meninggalkan Kyu.
“Jaejoong” panggil Kyu, tapi Jaejoong tidak menoleh. Kyu mengejarnya tapi Jaejoong terlanjur masuk ke dalam mobil.
“Kenapa dengan dia?” gumam Kyu, kemudian Kyu pulang.

Friendship (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang